
Ganja Laris Manis, BNNP Bali Ungkap Peningkatan Pengguna Karena Harganya Murah
Denpasar-kabarbalihits
BNNP Bali mengungkap kasus jaringan ganja dari berbagai kalangan, hingga 30 Kg lebih barang bukti. Dalam keterangan yang disampaikan pada periode 1-10 maret 2021, diketahui adanya peningkatan penggunaan narkotika jenis ganja ini.
Kepala BNNP Bali Drs. I Putu Gede Suastawa, S.H. menyatakan, dari keseluruhan barang bukti yang disita melalui penindakan terhadap jaringan peredaran gelap narkotika berjumlah 30 Kg Ganja, dapat menyelamatkan pemakai hingga 6000 orang di Bali.
“Dengan pola pengguna 5 gram. Kalau yang menggunakan 5 gram itu menjadi 6 ribu kita dapat selamatkan. Sedangkan shabu-shabu (3000 Gram) pemakai 0,1 gram, berarti 3000 pemakai yang kita selamatkan,” Ucap I Putu Gede Suastawa, pada press release di BNNP Bali, (26/3).
Diakui penggunaan ganja saat ini mengalami peningkatan di wilayah Bali karena beberapa faktor.
“Harga lebih murah daripada shabu-shabu, barangnya datang dari dalam negeri, sumber uitama dari Aceh. Kemudian sekarang musimnya, berkembang lebih bagus, musim panen boleh dikatakan seperti itu,” Jelasnya.
https://youtu.be/BMdHkXAYv8c
Kabid Brantas BNNP Bali Putu Agus Arjaya menambahkan, pada kondisi ekonomi menurun saat pandem ini, justru dimanfaatkan untuk bertransaksi barang haram ini.
“Banyak sekali orang yang sepi job, banyak beralih. Contohnya dari musisi tidak punya kerjaan, dia pun disini hidup kost di tempat sederhana. Kemudian pelancong juga seorang EO ( Event Organizer) tidak punya kerjaan mencari ketenangan, akhirnya menggunakan ganja,” Bebernya.
Ditegaskan, secara nasional BNN RI telah merilis adanya peningkatan, sama halnya dengan di Bali.
“Dibandingkan dengan tahun lalu, sampai maret terjadi peningkatan, Kira-kira 10 persen. Nasional dari BB-nya itu banyak, Ganja diatas 100 persen peningkatannya,” Katanya.
Mengenai harga jual diketahui bervariasi, menurut pesanan si pemakai.
“kalau yang pemain surfing ini, dia jual ke murid-muridnya peselancar bule. Ada yang per 5 gram, ada Per-strip sampai Rp.300 ribu,” Ujarnya.
Sedangkan untuk target pasar peredaran ganja dikatakan mengalami perubahan, sebelumnya menyasar warga negara asing, namun saat ini ditargetkan adalah orang-orang yang membutuhkan ketenangan.
“Orang yang korban PHK, karena harganya murah bisa sharing dia,” Katanya.
Untuk menanggulangi dalam pencegahan peredaran ganja yang semakin marak, pihaknya telah bekerjasama dengan mahasiswa seluruh Bali untuk dijadikan agent-agent pencegahan, yakni dengan memberikan edukasi, bahwa Narkotika tidak baik untuk saraf manusia.
Sebelumnya, BNNP Bali mengungkap jaringan ganja dan shabu hingga ke Banyuwangi, yang merupakan sinergitas antar Aparat Penegak Hukum serta informasi dari masyarakat, mengenai dugaan adanya peredaran gelap Narkotika di wilayah Bali. (kbh1)


