November 25, 2024
Ekonomi

Bimtek Petani dan Penyuluh, Gus Adhi Dorong Wujudkan “Jembrana Kabupaten Kakao” Langsung Gelontor 10.000 Bibit Kakao

Jembrana – kabarbalihits

Tingginya potensi perkebunan khususnya dalam tanaman Kakao yanh dimiliki Kabupaten Jembrana hendaknya dapat dioptimalkan dengan penerapan mekanisasi pertanian skala besar sehingga Kabupaten Jembrana dapat diwujudkan menjadi ‘Kabupaten Kakao hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan parwisata khususnya wisata Agro. 

Demikian diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra saat pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang juga dirangkai dengan penyerahan 10.000 bibit tanaman Kakao di Gedung Kesenian Dr.Ir. Sukarno, Rabu (24/3).

Bimtek  yang diikuti 50 orang Petani dan 10 orang Penyuluh dengan materi Pengembangan tanaman Kakao dari hulu sampai hilir dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pembudidaya Kakao, dibuka langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

Lebih lanjut Anggota  Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) menyatakan kawasan di Kabupaten Jembrana sangat memungkinkan untuk dilaksanakan pelatihan kepada masyarakat maupun petani-petani muda khususnya sebagai pengusaha Kakao mengingat Kakao merupakan empat komoditi ekspor terbesar di Indonesia.

“Jadi pasar ekspor ini sangat terbuka sekali. Dan kita inginkan di Kabupaten Jembrana ini tidak hanya perkebunan kakao namun juga ada pengolahan kakao, karena tingkatan kesejahteraan petani letaknya di produk olahan”ujarnya.

Seiring menurunnya ekspor biji kakao setiap tahunnya lanjut Gus Adhi sapaan akrab Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, pihaknya optimis Kabupaten Jembrana bisa dijadikan sebagai Kabupaten Kakao dan  hal ini akan menjadi daya tarik pariwisata dunia khususnya di pertanian, bagaiama melihat kakao di Jembrana ini lebih baik daripada kakao yang ada di  nusantara bahkan di dunia.

“Ini yang akan kita lakukan dengan melakulan pengawalan budidaya kakao serta melahirkan dokter-dokter Kakao  sehingga menghasilkan produk Kako yang unggul. Dan juga dalam menunjang regenerasi kakao dan petani kakao.Di pertanian kita akan melaksanakan pembenihan kakao dan regenerasi petani kakao dengan rutin melaksanakan pembinaan melalui Bimtek,”tuturnya.

Dengan hamparan Sawah yang dimiliki Kabupaten Jembrana begitu bagus serta kualitas airnya pun demikian dan memungkinkannya penggunaaan mekanisasi pertanian skala besar, dari pengolahan tanah hingga pasca panen Gus Adhi optimis bisa menjadikan Kabupaten Jembrana sebagai Rumah Pangan Provinsi Bali.

“Sehingga Kabupaten Jembrana ini akan menjadi Kabupaten Kunjungan pariwisata dibidang agro. Orang datang ke Jembrana adalah melihat pertanian kakaonya dan bagaimana pertanian padinya yang juga mempunyai kualitas padi khusus yakni khusus untuk Diabet dan untuk Stunting,”terangnya.

Ketua Depidar SOKSI Bali ini juga mengatakan pentingnya regenerasi tanaman dalam meningkatkan hasil panen.Selain itu pemerintah harus berani memberikan terobosan kepada masyarakat pada saatnya mengganti tanamannya, jangan kasihan karena  sudah melihat hasil produksi tersebut. Namun saatnya mengganti untuk meningkatkan produksi.

“Jadi Kakao yang ada di Bali ini sebenarnya Kakao yang sudah melebihi dari kualitas yang lain.Kita tunjukan juga dari segi budaya dan budidaya dengan kebunnya yang terkawal dari hulu sampai hilir ini akan menjadi posisi tawar untuk menaikan harga kakao itu sendiri,”tegasnya.

Bupati Jembrana  I Nengah Tamba seusai membuka Bimtek  menyatakan apresiasi dan terima kasih kepada Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra yang telah memfasilitasi Bimtek untuk peningkatan kapasitas petani yang disertai langkah nyata dengan penyerahan langsung 1.000 bibit tanaman Kakao.

“Kita siapkan KTP Jembrana untuk Beliau, karena Pak Gus Adhi ini sangat konsen membantu Kabupaten Jembrana, kususnya dalam memajukan pertanian dan perkebunan melalui berbagai bantuan,”ujarnya.

Sesuai hasil pemantaunnya di desa-desa tidak sedikit petani atau masyarakat Jembrana yang menanam coklat hanya sekedar saja sehingga hasilnya tidak masksimal. “Tanaman coklat yang diurus hasilnya bagus yang tidak diurus tentu hasilnya tidak bagus,”ujarnya.

Bupati I Nengah Tamba juga mengatakan jika pada hewan ada dokter hewan kedepan pihaknya menginginkan di Kabupaten Jembrana ada dokter coklat yang akan maksimal membantu petani dalam perkebunan  tanaman coklat.Pihaknya pun berharap nantinya  Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra atau Gus Adhi dapat terus membantu Kabupaten Jembrana khususnya untuk kemajuan pertanian dan perkebunan Kabupaten Jembrana.

Gusti Lanang Ariawan mewakili Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyatakan Kabupaten Jembrana memiliki potensi tiga komoditi perkebunan, satu diantaranya adalah kakao. Bahkan Kakao di Provinsi Bali ini menjadi terbaik secara nasional dan Kakao jembrana harganya bisa mencapai 62 ribu per kilogram dengan mutu grate Kakao Jembrana di level A sama dengan Kakao  Pantai Gading.

Adapun materi Bimtek yang diikuti 50 orang petani yakni Pengembangan tenaman Kakao dari hulu sampai hilir dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pembudidaya Kakao.

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Ir. Sumardi Noor menyatakan Petani dan Penyuluh adalah aset insani yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyusunan perencanaan program pembangunan pertanian supaya menjadi lokomotif penggerak dan pelopor yang kreati,inovatif,profesional,mandiri mampu bersaing dan berwawasan global.

“Untuk mewujudkan upaya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh tersebut maka Balai Besar Pelatihan Pertanian  Ketindan melaksanakan Bimteks yang terstruktur,sistematis dan berkelanjutan,”ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur Koster Umumkan Minuman Arak Bali, Brem Bali, dan Tuak Bali Menjadi Usaha yang Sah Diproduksi dan Dikembangkan

Salah satu komoditi Perkebunan yang menjadi andalan ekspor kata Sumardi Noor, selain Karet,Kelapa Sawit, kopi dan Teh adalah Tanaman Kakao.  “Dan saya melihat Kabupaten Jembrana ini  pantas untuk dikembangkan untuk menjadi sentra tanaman Kakao.Setelah  Bimtek ini peserta menjadi petani handal,kreatif,inovatif dan produktif,”harapnya.

Adapun narasumber pada Bimtek tersebut diantaranya Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian  (BPTB) Bali Drh. I Made Rai Yasa, MP serta sejumlah narasumber kompeten lainnya hingga eksportir kakao yan ada di Kabupaten Jembarana. (kbh6) 

Related Posts