September 19, 2025
Daerah

Kepercayaan Masyarakat Tinggi, Made ‘Yonda’ Wijaya Bendesa Adat Tanjung Benoa 3 Periode, Komit Wujudkan Ketahanan Pangan Krama

Badung – kabarbalihits

Untuk kali ketiga, Made Wijaya, SE kembali dipercaya sebagai Bendesa Adat Tanjung Benoa. Meski sempat ‘teraniaya” karena ulah oknum yang mengakibatkan dirinya menjalani kasus hukum, namun ternyata kepercayaan dan kecintaan masyarakat Desa Adat Tanjung Benoa kepada Anggota DPRD Badung dari fraksi Badung Gede (Gerindra -Demokrat) ini masih sangat tinggi. 

Setelah resmi terpilih kembali menjadi Bendesa, Sabtu (20/2) dilaksanakan upacara pengukuhan bersamaan dengan prajuru adat. Hadir dalam pengukuhan tersebut Plh Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa, bersama unsur Muspika Kuta Selatan, Seluruh Bendesa Adat di Kuta Selatan, Majelis Desa Adat Alitan hingga Perwakilan Majelis Desa Adat Provinsi Bali  yakni Petajuh Agung I Made Wena dan undangan lainnya. 

Made Wijaya sebagai Bendesa Adat Tanjung Benoa dan Prajuru dikukuhkan langsung Bendesa Ketua Majelis Madya Kabupaten Badung Anak Agung Putu Sutarja di Pura Desa Tanjung Benoa ini, dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.

Ditemui usai pengukuhan, Bendesa Adat Tanjung Benoa, Made Wijaya mengatakan, selanjutnya dirinya sudah menyiapkan sejumlah program sesuai dengan awig-awig yang ada di desa adat setempat. Untuk program jangka pendek di target selama 1 tahun di palemahan  pawongan dan parahyangan. Sedangkan untuk program jangka menengah 2 tahun dan jangka panjang ditarget 3 tahun. 

Program jangka pendek lanjut Yonda sapaan akrab Made Wijaya  yang akan dilakukan adalah awig-awig di Desa Adat Tanjung Benoa  ini akan direvisi agar nantinya mengikuti apa yang sudah diberikan oleh Majelis Desa Adat Provinsi Bali. Pihaknya juga telah mengevaluasi seiring berjalannya waktu. Sementara program lain, meski di tengah pandemi Covid-19 ini, sudah tentu pihaknya perlu mengantisipasi pelaksanaan yadnya-yadnya dalam setahun.

https://youtu.be/QvSh0Ngfz6E

Sementara baga pawongan, dengan kondisi ekonomi yang terganggu akibat covid-19 ini, tentu juga berdampak pada sektor ketahanan pangan warga. Untuk itu dalam program hari raya Nyepi ini, pihaknya akan membantu dari dana desa adat dan juga berharap ada bantuan dari pihak ketiga.  “Menyambut galungan maupun nyepi, program stimulus bisa berlanjut untuk membantu kebutuhan pokok masyarakat berupa sembako seperti yang sudah rutin kami lakukan sebelumnya. 

“Situasi seperti sekarang, ketahanan pangan masyarakat, karena tidak memiliki sawah, tentu sangat membutuhkan,” katanya. 

Sementara untuk di palemahan, potensi yang mandek saat ini, usaha yang sudah dikelola desa adat, juga akan dimaksimalkan untuk mengantisipasi melalui tabungan yang masih tersimpan di LPD. “Ada 3 hal yang sudah saya konsep dalam visi misi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, di parahyangan, palemahan dan pawongan,” bebernya.

Baca Juga :  Resmikan Gedung Imigrasi Singaraja, Pj Bupati Harap Semangat Pelayanan Publik Lebih Kuat

Sementara, Plh Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa menyampaikan selamat atas pengukuhan ini. Pihaknya berharap kepada prajuru Adat Tanjung Benoa ini untuk terus menjaga sinergitas antara desa adat dengan pemerintah setempat, baik itu desa dinas, kelurahan, kecamatan maupun pemerintah kabupaten Badung. Karena dirinya tidak mau ada dikotomi pemerintahan dari desa dinas dan desa adat.

“Karena bagaimanapun juga muara dari tata kelola pemerintahan kita adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat kita. Jangan ada dikotomi. Ini yang saya harapkan kedepan,” ucap birokrat asal Desa Pecatu Kuta Selatan ini.

Sementara, pengukuhan Bendesa Adat Tanjung Benoa bersama Prajuru diawali dengan upacara Mejaya-jaya yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Geriya Tegal Jingga Denpasar. (kbh6)

Related Posts