Bulan Bahasa Bali Desa Adat Ungasan, Disel Astawa Ajak Krama Konsisten Lestarikan Adat, Seni dan Budaya Bali
Badung-kabarbalihits
Serangkaian Bulan Bahasa Bali ke III tahun 2021, Desa Adat Ungasan Kecamatan Kuta Selatan, dilaksanakan di Objek DayaTarik Wisata (ODTW) Pantai Melasti, Kamis (18/2).
Bulan Bahasa Bali yang diisi berbagai lomba sebagai upaya melestarikan Adat, Seni dan Budaya Bali tersebut dibuka Bendesa Adat Ungasan, I Wayan Disel Astawa, SE.
Bendesa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa usai membuka lomba menyampaikan sangat mengapresiasi pelaksanaan Bulan Bahasa Bali yang merupakan Program Gubernur Bali Wayan Koster. Disel Astawa mengatakan ini adalah langkah maju dalam upaya melestarikan adat seni budaya Bali.
“Ini adalah hal yang sangat positif, bahkan sebagai Bendesa Adat Ungasan kami sudah melaksanakan dengan antusias dengan melibatkan krama mulai anak-anak hingga ibu-ibu. Di masa Pandemi, pelaksanaaannya tetap menerapkan Prokes secara ketat,” tuturnya.
Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun 2021 di Desa Adat Ungasan lanjut Disel Astawa, diisi berbagai lomba dengan melibatkan mulai anak-anak, remaja hingga ibu-ibu yang berasal dari 15 Banjar yang ada di Desa Adat Ungasan.
“Nah tentunya melalui Bulan Bahasa Bali yang memasuki pelaksanaan tahun ke 3 ini, saya berharap pemerintah dapat meningkatkan dananya, karena jika dibandingkan dengan jumlah peserta sangat jauh, ini diperlukan untuk memotivasi para peserta lomba khususnya anak-anak sebagai generasi penerus,” bebernya.
Secara Khusus Disel Astawa yang juga Anggota DPRD Provinsi Bali ini menegaskan melalui Bulan Bahasa Bali yang merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur Bali No 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali ini, Pemerintah Provinsi Bali dapat segera mengisi atau merekrut Pembina maupun Penyuluh dan Guru Bahasa Bali di beberapa Kabupaten atau Kota di Bali yang kekurangan tenaga tersebut selama ini.
“Karena dengan Tenaga pendidiknya disii, sehingga peran dan dedikasinya kita dapat aktualisasikan untuk generasi penerus sehingga mengetahui bahasa, aksara maupun cara membacanya,” tegasnya.
Sementara Ketua Panitia Bulan Bahasa Bali Desa Adat Ungasan tahun 2021, I Nyoman Suparta, S.S. M.Pd menyampaikan adapun bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam Bulan Bahasa Bali yakni melombakan tiga jenis lomba yaitu Nyurat Aksara Bali tingkat anak Sekolah Dasar, Ngwacen Aksara Bali di daun lontar dengan peserta remaja serta lomba Mesatua Bali yang diikuti Krama istri .
“Kami sangat berbahagia karena semua lomba dapat berjalam lancar,” ujarnya.
Adapun jumlah peserta lomba menurut Nyoman Suparta berjumlah 15 orang pada setiap cabang lomba yang merupakan perwakilan masing masing banjar yang ada di Desa Adat Ungasan.
“Jadi para peserta merupakan perwakilan banjar, sebagai tanda partispasi dan keikutsertaannya dalam mensukseskan program ini,” tukasnya.
Lomba Bulan Bahasa Bali tahun 2021 di Desa Adat Ungasan yang dilaksanakan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Pantai Melasti tersebut memperebutkan hadiah berupa piala, piagam serta uang pembinaan. Sedangkan dewan juri berasal dari pembina dan penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung.
Hadir dalam kesempatan tersebut Perbekel Ungasan Made Kari, Kelian kerta Desa dan Sabha Desa, Sabha Yowana, LPM, BPD Desa Ungasan serta tokoh masyarakat di Desa Ungasan.
Adapun tema Bulan Bahasa Bali tahun 2021 yakni “Wana Kerthi: Taru Sabdaning Mahottama” yakni Bulan Bahasa Bali sebagai Altar pemulihan bahasa, aksara dan sastra Bali tertaut jelajah pemaknaan Hutan sebagai prana kehidupan.(kbh6)