
Ibadah Imlek di Vihara Dharmayana Kuta Dibatasi 50 Orang, Pertunjukan Barongsai Ditiadakan
Denpasar – kabarbalihits
Berbeda dari tahun sebelumnya, warga keturunan Tionghoa di Bali tidak melakukan perayaan Tahun Baru Imlek 2572 pada 12 Februari 2021 secara meriah.
Seperti terlihat di Vihara Dharmayana, Leeng Gwan Bio, Kuta, Bali yang tampak lengang, biasanya kendaraan terparkir penuh dibibir jalan, yang menimbulkan kemacetan.
Hal ini disebabkan adanya himbauan terhadap umat untuk melaksanakan persembahyangan dan perayaan dirumah masing-masing. Namun penanggung jawab Vihara tidak melarang bagi umat jika ada yang hadir ke Vihara Dharmayana untuk melakukan ibadah.
“Dari awal 2 bulan yang lalu saya himbau kepada umat baik melalui media cetak, elektronik, himbauan dari WA , dan banner di wihara untuk senantiasa bisa melaksanakan ibadah semaksimal mungkin dirumah masing-masing” Ucap Adi Darmaja Kusuma, Penanggungjawab Vihara Dharmayana, Leeng Gwan Bio, Kuta (12/2).
Adi Darmaja juga membandingkan dengan perayaan Imlek tahun lalu, dimana pada tahun ini, sehari sebelum Imlek wihara tutup total. “Kita tutup kemarin (11/2) 08.30 dan jam 7 pagi tadi (12/2) baru dibuka, antusias umat ini yang ada dilingkungan kuta saja. Biasanya Kabupaten antar kota dan tamu mancanegara yang libur juga tidak ada, sepi. Minimal 2000 orang kalau imlek” Ungkapnya.
Menurutnya, kesadaran umat untuk melakukan ibadah dirumah masing-masing telah berjalan sesuai himbauan, dengan tidak mengurangi makna Imlek. “Ada yang sembahyang dirumah, silaturahmi, saya kira berjalan dengan baik mengerti dengan kondisi di masa pandemi, khususnya di Vihara Dharmayana Kuta, kita koordinasi dengan posko Covid kelurahan dan kecamatan, di depan ada tenda posko terpadu, menerapkan protokol kesehatan 3M” Katanya.
https://youtu.be/BfRc_7OqkMM
Untuk umat yang melakukan ibadah didalam Vihara Dharmayana dibatasi sampai 50 orang. Ditegaskan, untuk di Vihara Dharmayana tidak ada pelarangan umat untuk melakukan ibadah. “Tidak ada, karena pemerintah juga tidak melarang umat melaksanakan ibadah, tapi tetap mengikuti prokes. Kalau kita buka semua, buat kerumunan, salah kita” Tandasnya.
Nantinya, setelah persembahyangan Vihara Dharmayana kembali ditutup total untuk umat pada Pukul 20.30 Wita. “Ada pembatasan umat. Kita atur kalau memang ada umat datang dari Kabupaten lainnya yang ingin sekali sembahyang, harus diterima tapi ikuti prokes. Kalau terlalu banyak, kira-kira 50 orang silahkan diluar menunggu dan menyebar” Ujarnya.
Tekait aktivitas seni terutama Barongsai yang merupakan ikon Imlek, untuk kali ini ditiadakan. Namun untuk mengawali persembahyangan untuk pemujaan leluhur sudah dilakukan dengan waktu singkat.
“Dilaksanakan beberapa saat, juga kemarin persembahyangan biasanya keliling tapi karena situasi begini kita upacaranya di depan wihara saja. Biasanya malam Imlek ada pertunjukan seni, sekarang tidak ada. Karena mengundang kerumunan, penonton bisa lebih dari 100” Imbuhnya.
Untuk perayaan Cap Go Meh pada tanggal 26 februari, umat juga dihimbau melaksanakan persembahyangan di rumah masing-masing.
Ditambahkan, memaknai Tahun Baru Imlek 2572 di Shio Kerbau, pihaknya mengajak bersama-sama untuk intropeksi diri dengan berbuat kebajikan, menjaga kesehatan, serta Tahun Baru Imlek ini diharapkan memberikan vibrasi positif pada bangsa dan negara.
“Agar kesehatan imun kita kuat, sehingga tidak terkena Covid. Karena Covid harus berdampingan. Dengan itu semoga Tahun Baru Imlek ini memberikan vibrasi positif pada bangsa dan negara terutama Bali, sehingga bencana alam, Covid bisa berlalu, dan bisa semaksimal mungkin menyambut hal-hal positif yang kita harapkan” Tutupnya. (kbh1)


