October 27, 2024
Pariwisata

Polemik SE Gubernur, Ketua PHRI Badung : “Kepentingan Yang Lebih Besar Harus Dipikirkan”

Badung – kabarbalihits

Terkait Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali yang diumumkan pada Selasa (15/12), Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menanggapinya dengan sedikit kecewa, karena menurutnya kedatangan wisatawan domestik pada jelang akhir tahun diprediksi sampai 15 ribu orang per hari. 

” Waktu hari maulud nabi bulan lalu, mencapai 9500 per harinya, cukup bagus. Dengan tingkat hunian nanti yang saya pikirkan sampai 34 persen dalam rangka Nataru ” Jelas Rai Suryawijaya ketika ditemui di Badung (16/12). 

 

 

Dikatakan, Poin dari surat edaran tersebut menindaklanjuti daripada arahan pemerintah pusat, dimana Pulau Bali dinilai menjadi lebih sehat.

“Masyarakatnya sehat, dan kehidupan ekonominya berjalan secara pelan-pelan. Ini  demi kepentingan yang lebih besar harus dipikirkan” Ucapnya. 

Ditegaskan, masyarakat harus mentaati, karena situasi kondisi Nataru (Natal dan Tahun Baru) biasanya dari tahun sebelumnya terjadi kerumunan massa, yang dianggap berpotensi menjadi klaster baru. 

“Ini sangat membahayakan kita, membahayakan masyarakat yang akan membebani pengusaha dan pemerintah sendiri, apalagi kita dalam rangka membuka internasional turis ke bali, maka dari itu kita harus hati-hati melihat dari segala sisi aspek” Tegasnya. 

Menurutnya, sebelum surat edaran ini dikeluarkan oleh gubernur, tentunya sudah sangat dipikirkan dengan matang. “Sudah sangat dipikirkan secara matang dan masak. Jadi, mendengar semua aspirasi dari seluruh komponen dan stakeholder yang ada di bali” Katanya. 

Diakui, Surat Edaran ini berdampak dengan calon wisatawan domestik yang akan datang, dimana sebelumnya hanya dibebankan Rapid test dan kini menunjukkan hasil SWAB berbasis PCR, yang menjadi beban biaya.

“Tambahan biaya ini kan cukup membebankan, namun tujuannya ini kan untuk meyakinkan kita lebih sehat. Mereka datang sehat berinteraksi dengan masyarakat di bali yang sehat, terus kembali pulang juga sehat, ini sangat penting” Jelasnya. 

Pihaknya mengajak untuk memahami bersama kondisi saat ini, yang diibaratkan sebagai burung dimana kedua sayapnya harus berfungsi dengan baik.

“Kesehatan jalan, ekonomi jalan itu yang kita harapkan. Ini khusus bagi bali akan menjadikan rool model , bali merupakan liding sector pariwisata nasional jadi Lokomotif pariwisata indonesia dan bali menjadi perhatian dunia. Sekali kita buka nanti internasionalnya tidak bisa tutup lagi, jangan buka tutup buka tutup” Tandasnya. 

Suryawijaya pun kembali memprediksi kunjungan wisatawan domestik dari 15 ribu pengunjung turun hingga 10 persen, atau mengalihkan liburan melalui jalur udara ke jalur darat.

“Melalui darat lagi. Ke darat kan cukup rapid antigen, sehingga semua bali ini menjadi sehat” Katanya. 

Ditambahkan, meskipun melalui jalur darat, masyarakat diingatkan untuk menyadari agar tidak membuat kerumunan.  

“Didalam surat edaran itu dilarang keras, masyarakat melakukan perayaan Nataru ini dengan evoria dan segala macam, apalagi yang kedua mabuk-mabukan ini akan membahayakan kita” Imbuhnya. 

Sementara salah seorang driver pariwisata ditemui terpisah di denpasar, Gung Alit mengatakan, menjelang Desember para driver pariwisata mendapat angin segar dalam menyambut tahun baru, namun diterbitkannya Surat Edaran tersebut Gung Alit sangat kecewa, pasalnya bekal untuk bulan kedepan hilang begitu saja. 

“Selama 9 bulan ini kita pandemi, perekonomian kita terpuruk sekali. Begitu menjelang desember ini para driver pariwisata punya harapan, karena untuk menyambut natal dan tahun baru ini benar-benar diharapkan sekali”

 

Baca Juga :  Nahkodai IARMI Bali, Arya Amitaba Dilantik Wakil Ketua MPR RI

 

Diakui, tamu yang sudah diterima tiba-tiba mengambil keputusan batal berlibur ke Bali. “Minimal dapat 1 atau 2 paket tamu ya. Itu bisa biaya pakai bulan kedepan, begitu ada himbauan ini semua tamu yang sudah booking itu sudah cancel semua. Tidak jadi ke bali, mudah-mudahan ada perbaikanlah himbauan ini” Tutupnya. (kbh1) 

Related Posts