October 14, 2024
Pariwisata

IFBEC Bali Gelar Gathering, “Mai Nongkrong”

Badung – kabarbalihits

Dalam menggairahkan kembali perekonomian di masa pandemi, berbagai kegiatan dilakukan oleh IFBEC (Indonesian Food & Beverage Executive Association) Bali, yang selalu mendukung keberadaan UMKM di Bali dengan menekankan penerapan protokol kesehatan.

Sehingga IFBEC Bali dinilai telah memberikan stimulus yang luar biasa dalam proses pada masa pandemi melalui program-programnya.

 

 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Assosiation) Bali, Yoga Iswara ketika menghadiri acara IFBEC Bali Gathering, ‘Mai Nongkrong’ di Lippo Mall Kuta, Badung (2/11).

“Kita disini tidak mengetahui kapan itu akan berakhir, namun adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Ifbec kemudian Program-program yang sudah dilakukan, Ini sebenarnya memberikan warna yang berbeda dalam kondisi pandemic kita di bali” Ucapnya.

Disampaikan juga, kondisi ini dianggap sebagai fase berdamai, yang berarti tidak perlu melawan Covid-19, dengan syarat protokol kesehatan wajib dijalankan secara holistic.

“Baik itu dirumah, ditempat kerja, tempat umum ini harus menjadi sebuah mainset kita di bali untuk sebuah tatanan Hidup Era Baru. Protokol kesehatan ini menjadi kunci keberhasilan kita dalam melewati fase ini” Jelasnya.

Ketua IHGMA periode 2020-2023 yang baru terpilih bulan Oktober lalu ini mengaku, pihaknya telah menyiapkan diri melalui proses verifikasi dari tim pemprov dan CHSE (Cleanliness, Hygiene, Safety, & Environment) dari kementrian untuk menerima wisatawan domestik dan mancanegara.

“Kemarin kita melakukan conference dengan 11 Negara, dari 11 Negara tersebut menghighlight-kan, mereka rindu ingin datang ke Bali, ada yang memberikan statement The Soon that you’re open the border, we will come” Katanya.

Statement tersebut dikatakan stimulus yang positif, dimana keputusannya membutuhkan parameter yang lebih luas, terutama untuk di Pemerintah pusat.

“Tapi kami hanya ingin menyampaikan bahwa saat ini bali sudah siap dan kita tetap mementori teman-teman untuk tetap melakukan protokol kesehatan dan proses border internasional mudah-mudahan bisa dilakukan bulan januari, apakah secara selektif tidak semua negara dulu” Imbuhnya.

Diharapkan Hal ini menjadi psychologi positif bagi masyarakat bali terutama bagi pelaku pariwisata.

Sementara Ketua IFBEC Bali (Indonesian Food & Beverage Executive Association) I Ketut Darmayasa, S.I. Pem, MM, CHT melihat adanya potensi kedatangan wisatawan mancanegara pada triwulan pertama tahun 2021, karena dari beberapa hotel yang telah melakukan verifikasi diharapkan pada bulan Desember bisa rampung.

Sehingga alasan dibukanya border internasional, yakni dicabutnya permenkumham nomor 11 tahun 2020 menjadi permenkumham 26 tahun 2020 tentang larangan sementara orang asing memasuki wilayah NKRI.

“Ketika nanti pandemi covid-19 ini sudah landai dan kita berada di zona hijau dan masyarakat sendiri sudah sadar menjalankan protokol kesehatan mudah-mudahan 2021 triwulan pertama Border internasional bisa dibuka” Ujarnya.

Disinggung mengenai RUU Larangan Minuman Beralkohol yang menjadi polemik di Bali, pihaknya bersama IHGMA Bali berencana menggelar agenda talk show dari insan pariwisata. Karena Ia menilai, 54 persen penghasilan dari masyarakat Bali, kontribusinya terhadap APBD adalah dari pariwisata.

“Kalau nanti draft rancangan undang undang larangan minuman beralkohol itu dijalankan paling tidak kita bisa bersuara. Kedepannya kita sama IHGMA bisa membuat suatu kolaborasi yang baik, jadi namanya pentahelic pariwisata. Baik itu akademisi, adosiasi, pengusaha, kemudian pemerintah, dan media yang menyampaikan. Sehingga nanti RUU itu ada suaranya dari Bali, paling tidak ada semacam pengengecualian untuk bali yang notabene mata pencahariannya dari pariwisata” Jelasnya.

Darmayasa mengaku telah membuat proposal tersebut yang ditujukan kepada Kadin Bali, para pengusaha, dan dalam waktu dekat segera akan direalisasikan.

DEBM Gatot Subroto Branch Permata Bank, Luh Budiartini mengatakan, kehadirannya pada IFBEC Gathering adalah dalam hal mendukung digital payment dan mengedukasi transaksi non tunai bagi masyarakat dan para UMKM di masa pandemi ini.

“Seperti contohnya digencarkan oleh Bank Indonesia, melalui transaksi non tunai yaitu QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Untuk UMKM lebih memperkenalkan bagaimana usaha kecil dan menengah itu mempersiapkan sistem payment-nya” Katanya.

 

Baca Juga :  Gubernur Koster Yakini BBTF 2023 Berikan Dampak Positif Majukan Pariwisata di Bali

 

Kedepan pihaknya akan terus bekerjasama dengan IFBEC Bali, melalui jaringan Komunitas yang dimiliki.

“Nanti akan dipasang QR Code masing-masing, jadi tidak ada lagi transaksi tunai” Imbuhnya.

Sebelumnya IFBEC Bali dipercaya untuk mengisi kegiatan pada Denpasar festival, yang diketuai oleh I Nyoman Gede Suasta untuk melakukan beberapa kegiatan seperti Lomba Ngewarung, Webinar Workshop CHSE, Workshop Webinar Arak Bali Local Spirit, sehingga mendapat respon yang baik oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. (kbh1)

Related Posts