Perhatian DPD RI Terhadap Pariwisata Bali, Ini Langkah Nyatanya
Badung-kabarbalihits
Perhatian terhadap pariwisata Bali di masa Pandemi ternyata telah diberikan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan Badan Kerjasama Parlemen (BKSP) DPD RI dengan menggelar dialog secara virtual bersama pemerintah Tiongkok, jumat (26/3) di Kuta. Dalam dialog “Memperkuat Investasi Pariwisata Berkelanjutan Di Daerah Pascapandemi Covid-19” tersebut, diharapkan mampu membangkitkan kontribusi Bali lewat pariwisata untuk Indonesia.
Wakil Ketua III DPD RI, Sultan B. Najamudin seusai membuka kegiatan mengatakan, pihaknya memiliki pandangan yang sama, bahwa sector pariwisata khususnya Bali memang harus segera dihidupkan, karena seperti diketahui memiliki dampak ekonomi yang luar biasa, tidak hanya berdampak terhadap perekenomian Bali saja, namun juga nasional. Untuk itu DPD RI memula bersama BKSP datang ke Bali, tidak hanya berkunjung, namun juga turut memikirkan perekonomian melalui pariwisata dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
“Bagaimana kontribusi Bali melalui pariwisata bisa kembali bangkit. Tentunya dengan menghidupkan kembali hubungan dengan Negara Tiongkok, bahkan Negara-negara lainnya. Intinya sih gitu,” ucap Sultan.
Ditambahkannya, mengingat DPD salah satunya berfungsi representasi, yakni telah bersuara dan dari upaya tersebut rupanya dari kementrian pariwisata sudah aktif, bahkan duta besar beberapa Negara akan datang ke Bali, sehingga diharapkan memunculkan multiflier jangka pendek, setidaknya orang tidak takut lagi datang ke Bali.
“Sehingga tourist juga melihat, wah…Bali ternyata sudah dibuka,” imbuhnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra yang mewakili Gubernur bali memberikan apresiasi kepada DPD RI yang telah memprakarsai dialog “Memperkuat Investasi Pariwisata Berkelanjutan Di Daerah Pascapandemi Covid-19”. Sementara alasan fokus terhadap RRC karena wisatawan Tiongkok adalah wisatawan peringkat ke dua terbesar jika berbicara jumlah kunjungan kebali.
“Kedepan harapan kita melalui arahan pak Gubernur kita harus mampu mendapatkan wisatawan yang berkualitas, sehingga sudah tentu kita lakukan persiapan jika bulan juni atau juli pariwisata dibuka, sehingga yang pertama protokol kesehatan dimaksimalkan lagi, vaksinasi lebih diperluas lagi, dan hotel restaurant akan mendapatkan sertifikasi, dan angka kesembuhan juga semakin tinggi,” pungkasnya. (kbh2)