October 14, 2024
Ekonomi Pariwisata

IFBEC Bali Gelar Workshop Webinar Arak Bali Local Spirit

Denpasar-kabarbalihits

 

Serangkaian kegiatan Denpasar Festival Tahun 2020, IFBEC Bali bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Denpasar menyelenggarakan Arak Webinar dengan tema Workshop “Arak” Bali Local Spirit, berlokasi di Cellador Hatten Wine Sanur, Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur, Denpasar Selatan, Rabu (12/11). 

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Bartender Indonesi (ABI) Bali, Ida Bagus Gde Cendra Setiawan, Arak Webinar ini adalah rangkaian acara dari Denpasar Festival. Dimana IFBEC Bali bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Denpasar untuk menyelenggarakan kegiatan Webinar Arak karena dimusim pandemik pihaknya tidak bisa mengundang banyak Praktisi maupun Akademisi untuk membuat sebuah acara yang bertemakan arak. Kesempatan inilah dipakai untuk melakukan kegiatan Webinar ini.

“Harapan kami dengan Webinar ini nantinya arak bisa dijadikan sebuah catatan dimana dengan Pergub yang dikeluarkan banyak orang yang menyalah artikan, jadi legalitas arak untuk di edar ecer itu belum ada dan ini baru mengarah ke petani saja dan ini yang harus diedukasi kesemua pihak sehingga nantinya arak ini adalah minuman kehormatan yang berasal dari Bali karena berakar adat istiadat Bali itu sendiri,” paparnya.

Ditambahkannya, penting nantinya dengan Webinar ini setidaknya membagi pengetahuan untuk semua pihak, dimana sekarang saat eforia arak dimasyarakat bisa diredam dan bisa digiring untuk lebih profesional mengarah legalitas.

“Jadi disini kita juga menggandeng founder dari arak Dewi Sri dimana kita tunjukan bahwa arak itu legal diproduksi dan sudah lama produksinya, dan itu yang harus kita lihat, sehingga nantinya petani arak, praktisi-praktisi yang bergerak di bidang bisnis arak ini juga punya mindset yang sama sehingga nantinya produk arak itu sendiri menjadi sebuah produk andalan di Bali yang mempunyai nilai ekonomis. Kemudian memiliki signature, karena dulu banyak kita dengan arak itu Sajeng Rateng sekarang itu bergeser karena kata arak itu sendiri banyak dipakai di Asia maupun di dunia. Karena apapun yang dipermentasi menggunakan bahan palm dan sebagainya hasilnya adalah arak. Ini yang harus kita rubah nantinya sehingga Bali memiliki sebuah produk berbahan dasar arak dengan nama tertentu ada yang bilang Barak, Sajeng Rateng dan ini yang perlu dilestarikan,” tegasnya.

Baca Juga :  Sandiaga Uno Minta Tindak Turis Asing Yang Berbisnis Secara Ilegal di Bali

Sementara itu Founder dan Owner Hatten Wines, Ida Bagus Rai Budarsa menyampaikan kalo dari Hatten pihaknya selalu bekerja sama dengan semua Asosiasi Organisasi di Bali yang tujuannya adalah untuk meningkatkan edukasi agar produk-produk Bali bisa meningkat. Pihaknya juga mempunya Wine Education Center untuk meningkatkan pengetahuan daripada temen-temen dipariwisata industri.

“Potensi arak besar sekali tetapi persepsi tentang arak masih rendah, kemudian bagaimana caranya untuk meningkatkan persepsi seperti kualitas harus dijaga kemudian pengawasan kepada arak-arak ilegal, kalau itu masih berjalan bagaimanapun bagusnya persepsi orang masih sama karena namanya sama arak. Nama arak tidak akan bisa besar selama masih banyak yang secara tidak bagus memproduksinya,” jelasnya.

Dipaparkannya sebelum pandemi pihaknya sudah banyak melakukan kolaborasi dengan hotel-hotel berbintang, dengan restoran-restoran dan bartender, karena bartender mempunyai keinginan bagaimana produk Bali bisa maju. Sebelumnya pihaknya juga pernah melaksanakan kegiatan arak festival dimana bekerja sama dengan bartender. 

Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani mengapresiasi kolaborasi dan sinergi Dinas Pariwisata Kota Denpasar dengan IFBEC Bali dalam upaya memperkenalkan kembali jenis minuman fermentasi destilasi yaitu Arak sehingga dapat bersaing dengan minuman sejenisnya di dunia internasional.

“Mudah-mudahan dengan acara ini dapat lebih membuka wawasan lagi kepada para peserta semua sehingga menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Tujuan kegiatan ini untuk membangkitkan gairah minuman tradisional khas Bali khususnya minuman fermentasi dan destilasi dan mengangkat minuman tradisional agar mampu bersaing secara global dan mempromosikan produk lokal dimata wisatawan domestik dan mancanegara,” paparnya. (Kbh4).

Related Posts