November 25, 2024
Ekonomi Pariwisata

Webinar Workshop CHSE Denfest – IFBEC, Akomodasi Pariwisata Wajib Terapkan Minimum Standar New Normal

Denpasar – kabarbalihits

Dalam rangka meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan terhadap destinasi dan usaha pariwisata pasca pandemi covid-19 Pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan IFBEC – Indonesian Food & Beverage Executive Association Bali mengadakan webinar Workshop CHSE – Cleanliness, Hygiene, Safety, & Environment pada Rabu, (4/11).

 

 

Webinar Workshop CHSE yang dimoderasi oleh Ketua IFBEC Bali I Ketut Darmayasa, S.IP.,MM.,CHT. dan Certified Auditor, Certified Assessor I Nyoman Suweca, SE. 

Dilakukan secara virtual berpusat di Grand Istana Rama Kuta, Badung. Atraksi pariwisata dalam rangka menyambut tatanan kehidupan era baru dinilai semakin berkurang. 

“Tetapi tidak mengurangi niat para pegiat pariwisata khususnya di kota denpasar untuk terus tetap berkarya dan berinovasi dengan protokol kesehatan, tatanan kehidupan era baru sekaligus sebagai bentuk kepedulian untuk kampanyekan denpasar save” Jelas Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ir. M. A. Dezire Mulyani, M.Si pada sambutannya secara virtual. 

Digelarnya Workshop CHSE dimaksudkan agar semua akomodasi dan restoran yang berada di wilayah Denpasar, sadar untuk melakukan minimum standar new normal dalam mencegah Covid-19. 

“Meyakinkan pariwisatawan baik lokal maupun internasional bahwa kota Denpasar layak untuk dikunjungi, kemudian memastikan aspek keamanan, kenyamanan, dan kesehatan yang kooprensif bagi para pelanggan, dan meningkatkan daya saing usaha bidang produk, pelayanan dan pengelolaan” Ujarnya.

Diharapkan nantinya pariwisata lebih cepat hadir ke Bali dan pertumbuhan ekonomi akan semakin maju kembali. 

Sementara Ketua IFBEC – Indonesian Food & Beverage Executive Association Bali, I Ketut Darmayasa sekaligus moderator Workshop CHSE menjelaskan, adanya kerjasama Dinas Pariwisata Kota Denpasar dengan IFBEC Bali karena programnya sangat berhubungan dengan dunia industri khususnya restoran. 

“Dari beberapa kegiatan ini sebenarnya ada 3 kegiatan, pertama itu webinar Workshop CHSE, karena dari data yang ada itu 5830 Hotel tersedia di bali sekarang belum semuanya tersertifikasi tatanan kehidupan era baru diperlukan steakholder dan pantahelix itu agar bisa kerjasama” Ujarnya. 

Baca Juga :  Tekan BPP Tenaga Listrik, PLN Teken Perjanjian Kerjasama untuk Bangun Infrastruktur LNG di 52 Pembangkit Listrik

Dilanjutkan, kerjasama tersebut nantinya bisa memverifikasi semua hotel. Karena dari Tim Provinsi, pemerintah kota dan kabupaten, telah melakukan verifikasi, serta dari kementrian pariwisata telah mengeluarkan auditor CHSE.

“Kita sebagai asosiasi itu membantu untuk menyampaikan kepada masyarakat umum, pimpinan perusahan, pengelola, dan staf agar mereka juga aware terhadap program pemerintah yang dilakukan saat ini” Katanya.

Darmayasa menilai , jika stakeholder pariwisata dan masyarakat umum melakukan kegiatan CHSE,  pariwisata bali berpotensi akan segera bangkit. 

“Tidak bali saja, bahkan indonesia akan bangkit. Mari kita bersama-sama pentahelix pariwisata itu untuk digerakkan” Ucapnya.

Apabila tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19, diharapkan kunjungan dari luar negeri sudah bisa dibuka pada bulan Desember.

“ kita menjadi zona hijau, kedepan nanti bisa berharap bulan depan bahkan border untuk airport luar negeri, kunjungan luar negeri sudah bisa terbuka. Apalagi dengan dicabutnya menteri hukum dan ham nomer 11 tahun 2020 yang diganti dengan peraturan menteri hukum dan ham nomer 26 tahun 2020 akan memberikan signal yang positif untuk pariwisata Bali dan Indonesia pada umumnya” Tandasnya. 

Dalam penerapan CHSE diakui selama ini anggota IFBEC Bali telah melakuan sosialisasi pada tempat kerja masing-masing.

“Nah dari situ paling tidak sudah melibatkan banyak orang, gaungnya sudah beredar.  Apalagi sekarang ini yang aktif juga keliling ikut program touring IFBEC tiap minggu, disitu juga disampaikan bahwa CHSE itu penting” Katanya. 

Dibutuhkannya biaya besar menjadi kendala untuk melakukan verifikasi, karena banyaknya hotel yang tutup saat ini. 

“Kendalanya kan sekarang hotel banyak yang tutup, jadi meaning mereka tidak banyak dan untuk membuat verifikasi itu juga membutuhkan biaya. Karena setiap stand anggap itu protokol kesehatan, signednya saja di semua ruang publik itu harus ada signed protokol kesehatan” Imbuhnya. 

Baca Juga :  PLN Luncurkan Sertifikat Energi Terbarukan untuk Penuhi Permintaan Pelanggan akan Energi Terbarukan

Salah satu narasumber Workshop, I Wayan Muka selaku Corporate General Manager Hideaway Hospitality mengungkapkan, program CHSE berskala nasional yang mencakup 8 Provinsi dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia telah melangsungkan proses dengan melakukan pelatihan secara virtual.

“Sudah dilakukan dari berbagai asosiasi yang ada berkaitan dengan pariwisata, begitu juga dari dinas-dinas terkait terutama dari segi pendidikan yang ada di bali” Katanya.

Pihaknya selalu siap untuk menyambut kedatangan wisatawan ke bali dan denpasar pada umumnya dengan protokol yang sudah diprogramkan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

“Beliau juga menggandeng beberapa asosiasi yang ada di bali khususnya IFBEC Bali untuk mensosialisasikan program ini” Ucapnya. 

Dari workshop ini diharapkan adanya persamaan persepsi tentang prilaku, untuk menyikapi pandemi ini agar bisa melakukan sebuah protokol yang sama.

“Tujuan akhirnya adalah gimana caranya Bali itu bebas dari pandemic ini sehingga dunia pariwisata itu  bisa kembali dan kita sadari 80 persen daripada sektor ekonomi itu bermuara dari dunia pariwisata itu sendiri, 40 persennya itu pasti terdampak dsri usaha kecil menengah dan seterusnya” Paparnya. 

Peserta workshop ini diikuti dari Pimpinan Hotel, Villa, Restaurant, Cafe, Angkringan di Wilayah Kota Denpasar yang dibatasi 50 orang tiap sesinya.

Workshop menghadirkan beberapa narasumber dari para ekpertise IFBEC Bali yang memiliki segudang pengalaman, kualifikasi profesional dan fortopolio yang sangat memadai, yaitu I Made Sumardika Corporate Food & Beverages Manager East Archipelago International, I Wayan Muka Corporate General Manager Hideaway Hospitality, I Nyoman Murjana, A.Md.Par.,SE. General Manager Taman Nusa, I Nyoman Gd Suasta, CHT. Vice President of IFBEC- Eastern Part of Indonesia, I Wayan Bolly Kusdiana Food & Beverages Manager Wyndam Tamansari Jivva Resort Bali, dan I Putu Wiarta Suhita Certified Auditor, Certified Assessor.

Baca Juga :  Gendo Suardana : ‘Ahli Bahasa Banyak Menguntungkan Jerinx’

Materi webinar mengikuti Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian lingkungan yang merupakan panduan operasional dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Ketentuan yang termuat dalam panduan ini mengacu pada protokol dan panduan yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia, World Health Organization (WHO), dan World Travel & Tourism Council (WTTC) dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19.

Penyusunan panduan melibatkan berbagai pihak, yaitu asosiasi usaha hotel, asosiasi profesi terkait bidang perhotelan, dan akademisi.

Pokok Materi Panduan umun dan Panduan khusus sesuai alur pelayanan mencakup : panduan bagi pengusaha dan/atau pengelola serta fasilitas yang harus disediakan, panduan bagi tamu dan panduan bagi karyawan. (kbh1)

Related Posts