October 28, 2025
Daerah Hukum

Massa Terprovokasi, Aksi Damai Tolak UU Cipta Kerja Di Denpasar Ricuh

Denpasar – kabarbalihits

Massa gabungan mahasiswa dan buruh di denpasar melakukan aksi damai menolak Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang baru disahkan DPR senin lalu, ricuh di depan kantor DPRD Bali Denpasar (8/10).

Ribuan Massa ini mengawali aksinya melakukan longmarch dengan yel – yel dari Kampus Unud Sudirman pada pukul 15.00 menuju Gedung DPRD Bali, Renon.

 

https://youtu.be/fVXMqpjmz1A

 

Sebelum tiba di depan kantor DPRD Bali, massa sempat berhenti untuk beristirahat. akhirnya situasi mulai memanas ketika kendaraan rombongan aparat kepolisian melewati kerumunan massa.

Kemudian massa melempari kendaraan aparat kepolisian dengan batu dan botol air mineral.

Tidak sampai disana, ribuan massa merangsek menuju blokade ratusan aparat kepolisian dengan pelemparan.

Melihat situasi yang tidak kondusif, polisi membalas dengan menembakkan gas air mata hingga membuat massa mundur sejenak. Dimana awak media yang meliput pun merasakan pedihnya gas air mata, dan satu lengan wartawan terluka akibat terkena ledakan gas air mata tersebut.

Massa kembali memanas, dengan melontarkan batu dan botol air mineral ke aparat kepolisian yang berjaga di halaman Kantor DPRD Bali.

Hingga akhirnya perwakilan dari aksi bernegoisasi dengan aparat kepolisian untuk bertemu salah satu anggota dewan untuk menyampaikan aspirasinya.

Usaha dari perwakilan massa tersebut tidak membuahkan hasil, karena anggota Dewan tidak ada di tempat.

Terkait kericuhan, salah satu peserta aksi komang aldi merasa aksi damai ini disusupi orang yang tidak dikenalnya.

“Tujuan kita orasi itu bukan ke gedung dewan tapi khusus di kampus udayana sudirman. Tapi kenyataannya kita berjalan kesini semua, entah siapa yang memimpin koordinasi semua berjalan arah sini” Ucapnya.

Ia mengaku bersama peserta aksi lainnya yang diterima menuju Gedung DPRD Bali, bukanlah koordinator. Karena hanya ingin berpartisipasi menyalurkan aspirasi.

Baca Juga :  New Normal, Wisata Bahari Tanjung Benoa Tunggu Petunjuk Pemerintah

“Kita tuh sudah istilahnya terprovokasi bisa dibilang seperti itu. Karena kita lihat berita di media di jakarta, disegala macam daerah lah. Kita bisa bandingkan orasi kita di bali ini dengan daerah lain seperti apa. Disini masih kondusif, hanya diawal ada sedikit pecah” Katanya.

Sementara Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan ketika ditemui di Halaman Gedung DPRD Bali mengatakan, pihaknya menyelidiki dugaan koordinator lapangan yang menjadi provokator hingga adanya pelemparan batu dalam aksi ini.

“Mereka juga mengakui bahwa memang kehadiran mereka disini belum ada pemberitahuan. Sehingga wajar kalau disini anggota dewan belum ada siap menerima. Kebetulan Karena masa pandemi covid juga anggota dewan sebagian besar work from home” Jelasnya.

Terkait dengan penembakan gas air mata, Kapolresta mengatakan ada provokator yang melakukan pelemparan terhadap anggota sehingga penembakan gas air mata tersebut untuk mengurangi massa.

“Untuk mengurangi massa dibubarkan diharapakan tidak ada pelemparan. Jadi ada sebagian yang memicu pelemparan pada anggota kita yang berjaga” Tandasnya.

Ditegaskan kembali, peserta aksi damai tersebut mengakui adanya penyusupan.

“Pasti kita akan tindaklanjuti dan tadi tim humas kita sudah mendokumentasikan orang orang dicurigai, baik yang mengaku korlap gadungan. Sehingga aspirasi dari teman teman mahasiswa yang tadinya niatnya baik tercoreng oleh sebagian provokator” Ucapnya.

Ditambahkan, Tim Kepolisian yang diterjunkan pada aksi ini  di antaranya dari Polres Badung dua pleton, Polresta Denpasar, Brimob Polda Bali dan Sabhara Polda Bali serta Satpol PP Denpasar dan Provinsi Bali. (kbh 1)

Related Posts