Pura Kahyangan Jagat Pucak Batumeringgit Simbol Keharmonisan Umat Hindu dan Budha
Tabanan – kabarbalihits
Pada Umumnya, Pura di Bali dikhususkan sebagai tempat persembahyangan maupun pemujaan oleh umat Hindu. Namun di Pura Pucak Batumeringgit terdapat sebuah bangunan di dalam areal Pura.
Bangunan tersebut adalah Konco / Klenteng, yang pada umumnya digunakan sebagai sarana tempat persembahyangan oleh kebanyakan orang keturunan Tionghoa.
Pura Kahyangan Jagat Pucak Batumeringgit merupakan Pura yang mencerminkan keharmonisan antara dua agama yang ada di Bali, yaitu Agama Hindu dan Budha.
Hal ini terlihat dari arsitektur bangunannya, sehingga keberadaan bangunan suci ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pura Batumeringgit.
Sebelum memasuki areal pura, para pemedek diwajibkan untuk melakukan ritual melukat yang bermakna pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia.
Pengayah pura setempat, Jero Mangku Muliada menjelaskan secara singkat keberadaan pura ini menurut purana (Sejarah kesusastraan Hindu) yang tercatat.
“Pura ini ada di Bukit Watu Meringgit dan diperkirakan dibangun pada abad 11 – 12 oleh Ida Rsi Madura Sedangkan bangunan kelenteng dibangun pada abad ke 13 oleh Shri Jaya Kasunu yang merupakan keturunan Jaya pangus” Jelasnya.
Diceritakan dalam perjalanan hidupnya, Shri Jaya Kasunu melanglang buana ke dalam hutan dan tiba di lokasi bukit Watu Meringgit untuk beryoga di atas batu.
“Tibalah beliau Shri Jaya Kasunu disini, meyoga lah ida diatas batu. Karena khusuk yoganya beliau, dengan sabdanya Ida Betari Lingsir, hyang nini lingsir. disuruhlah Shri Jaya Kasunu membikin prihyangan deriki mangda kepesengin Pura Watumeringgit” Paparnya.
Dikatakan Watumeringgit mempunyai arti, watu berarti batu, dan meringgit artinya terukir bentuk sastra. Sehingga dimaknakan dapat memuja Siwa dan Budha melalui bentuk batu tersebut.
“Bentuklah sembahlah Siwa Budha dengan bentuk batu batu yang dinamakan Pura Waturinggit” Katanya.
Diharapkan Pura Pucak Batumeringgit harus dilestarikan dan tetap menjaga keasliannya.
Diketahui bersama, Pura ini terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Lebih tepatnya masuk ke dalam hutan, yang kini berada dalam satu areal dengan objek wisata Kebun Raya Bedugul.
Selain itu, letak dari Pura ini juga berdekatan dengan Pura Teratai Bang, yang menawarkan sejuknya udara pegunungan disertai dengan ketenangan. (kbh 1)