November 25, 2024
Politik

Di Bangli dan Badung Merapat Ke PDI P, Demokrat Ubah Peta Politik Pilkada Bali

Denpasar – kabarbalihits

Menyongsong Pilkada serentak di 270 daerah di Indonesia pada 9 Desember 2020 mendatang membuat Partai Politik mengubah strategi. Tak terkecuali Partai Demokrat.

Hal ini pun berdampak pada berubahnya peta politik pada Pilkada serentak di Bali yang akan dilaksanakan 6 Kabupaten dan Kota juga berubah total. 

DPP Partai Demokrat melalui Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono telah mengeluarkan perintah agar koalisi dibangun dengan incumbent di Bali.Tak Pelak hal ini mengubah total peta politik di Bali dengan merapatnya Partai Demokrat ke PDI Perjuangan.

Di Bali Partai Demokrat telah bergabung ke PDI Perjuangan di Pilkada, pada 2 Pilkada dari 6 Pilkada di Bali. Di Pilkada Badung, Demokrat akan mengusung incumbent Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa yang diusung PDIP. Koalisi Demokrat dan PDIP sudah final di Badung.

Sebelumnya Demokrat lebih dulu telah menyerahkan rekomendasi DPP Demokrat di Pilkada Bangli dengan mengusung paslon Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar yang akan diusung PDI Perjuangan.

Untuk di Badung rekomendasi akan diserahkan Senin (31/8) di DPP Demokrat. Bahkan rekomemdasi akan diambil langsung  ketua DPC Badung Made Sunarta. 

Hal ini menjadi menarik karena koalisi Demokrat di Badung dan Bangli ini diluar dugaan sebelumnya. 

Di empat daerah lainnya Partai Demokrat juga telah menyatakan dukungannya.pada Pilkada Jembrana, Demokrat mengusung Paslon Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna yang diusung bersama Partai Golkar dan koalisinya.

Sementara di Pilkada Karangasem mengusung paket Incumbent I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana yang diusung Partai Golkar-NasDem-Gerindra dan koalisinya. Kemudian di Pilwali Denpasar, Demokrat mengusung paslon Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara. Kemudian di Pilkada Tabanan, Demokrat mengusung paket Anak Agung Ngurah Panji-Dewa Nyoman Budiasa (Panji Budi). 

Baca Juga :  Bupati Giri Prasta Meletakan Batu Pertama Penataan Pantai dan Jalan Segara Giri Jimbaran

Wasekjen DPP Demokrat Wilayah Bali -NTB-NTT Putu Supadma Rudana, Minggu (30/8) siang mengatakan untuk di Bangli sudah diserahkan langsung di DPP Demokrat, Kamis (27/8) lalu.

Supadma Rudana yang langsung menyerahkan bersama Ketua Umum  AHY kepada kandidat Cabup Bangli dari PDI Perjuangan Sang Nyoman Sedana Artha. “Untuk sementara di Bangli dan Badung kita berkoalisi dengan PDIP. Kita realitis menghitung kondisi politik,” ujar Supadma Rudana.

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI yang akrab disapa PSR ini mengatakan Demokrat ingin membangun Bali secara kebersamaan sesuai dengan aspirasi rakyat.

“Di Pilkada Badung dan Pilkada Bangli itu kita sudah survei dan serap aspirasi rakyat. Maka kita gabung ke PDIP untuk berkoalisi. Kita ingin pembangunan di Bali itu kebersamaan dengan tetap kedepankan aspirasi masyarakat yang kita input dari kader dibawah,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar ini. 

Putra sulung mantan Anggota DPD RI Nyoman Rudana ini juga membeberkan Partai Demokrat memastikan mengikuti 251 dari 270 Pilkada. Dari 251 Pilkada yang diikuti tersebut Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) paling banyak berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Keputusan politik DPP Partai Demokrat dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020 mendatang sebanyak 45 Pilkada berkoalisi dengan PDI Perjuangan. “Dari 251 Pilkada yang akan kita ikuti di nasional, kita harus berkoalisi. Paling banyak yakni 45 daerah dengan PDI Perjuangan,” beber Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali ini.

Supadma Rudana menjelaskan selain koalisi dengan PDIP di 45 Pilkada, Partai Demokrat berkoalisi dengan parpol yang lolos ke parlemen di Pilkada 2020. Rinciannya di 36 daerah dengan  PAN, dengan Partai Golkar di 35 daerah, dengan PKS di 30 daerah, dengan Partai Gerindra di 27 daerah, dengan Partai NasDem di 27 daerah, dengan PKB di 25 daerah dan dengan PPP di 17 daerah. 

Baca Juga :  Suyadinata Jamin Kesejahteraan ASN di Badung

Menurut Supadma Rudana koalisi yang dirancang ini mengikuti potensi dan peta politik di daerah masing-masing.

“Koalisi dengan parpol itu mengikuti peta politik dan kekuatan mesin partai di daerah. Karena Partai Demokrat sudah pasti harus berkoalisi ketika tidak bisa mengusung calon. Dan walaupun Partai Demokrat bisa mandiri mengusung calon, juga tetap merangkul rekan koalisi. Dan kita punya target menang di Pilkada,” tegas Supadma Rudana.

Kombinasi dan posisi Paslon kepala daerah atau wakil daerah Supadma Rudana mengatakan juga mengikuti peta politik di daerah yang berpilkada. “Dengan PDIP misalnya, ada di daerah -daerah tertentu Partai Demokrat menjadi Calon Kepala Daerah. Sementara PDIP menjadi Calon Wakil Kepala Daerahnya. Dimana saja itu, nanti bisa dicek ketika daftar di KPU saja. Saya tidak ingat daerahnya mana saja supaya tidak salah data,” tegas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini.(kbh6)

Related Posts