November 27, 2025
Daerah

Tim Ahli DJKI Lakukan Verifikasi Indikasi Geografis Kopi Lemukih

Buleleng-kabarbalihits

Upaya peningkatan daya saing kopi lokal kembali mendapatkan angin segar. Tim Ahli Indikasi Geografis (IG) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bersama tim akademisi Universitas Sebelas Maret melakukan verifikasi lapangan terhadap pengajuan Indikasi Geografis Kopi Lemukih, rabu (26/11).

Kehadiran Tim Ahli IG DJKI, Gunawan, S.Si dan akademisi Universitas Sebelas Maret, Dr. Abdul Qodir Jaelani, SH., MH turut didampingi Tim Pembina Daerah (BRIDA, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pertanian), Perbekel Lemukih Drs. I Nyoman Singgih, Kelian Subak Gunung Sari Ketut Budiarta, Kelian Subak Manik Galih, serta krama kedua subak. Visitasi ini merupakan tahapan penting sebelum penetapan IG Kopi Lemukih, sekaligus memastikan kecocokan dokumen deskripsi IG dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

Dalam kunjungan tersebut, tim ahli meninjau langsung kebun-kebun kopi yang berada pada ketinggian 800–1.200 meter di atas permukaan laut. Lemukih dikenal memiliki suhu sejuk 18–26°C, curah hujan tahunan sekitar 2.500 mm, serta tanah vulkanik yang sangat subur. Kombinasi faktor geografis ini diyakini menjadi pembentuk utama karakter kopi Lemukih.

Hasil observasi menunjukkan Kopi Robusta Lemukih memiliki ciri khas berupa aroma floral, tingkat keasaman seimbang, serta after taste manis yang membuatnya menonjol dibanding robusta dari daerah lain.

Selain kondisi agroklimat, tim juga mengevaluasi sistem budidaya dan pengolahan hasil. Petani Lemukih dinilai telah menerapkan standar pemetikan buah matang optimal (red cherry), pengolahan full wash maupun natural, serta praktik pasca panen yang semakin konsisten. Aspek kelembagaan petani juga menjadi perhatian dalam verifikasi ini.

Gunawan dari DJKI menyampaikan pentingnya Indikasi Geografis sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap reputasi dan keunikan produk lokal. “IG bukan sekadar tanda asal, tetapi pelindung karakteristik unik suatu produk yang tidak dapat ditiru. Kopi Robusta Lemukih memiliki potensi besar karena cita rasa dan metode pengolahan yang khas serta didukung kondisi geografis Buleleng,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Sanjaya Membuka Lomba Mixologi Arak Bali di TASTA

Ia juga memaparkan tahapan pengajuan IG mulai dari pembentukan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), penyusunan dokumen deskripsi, hingga proses verifikasi yang kini tengah berlangsung. Menurutnya, keberhasilan penetapan IG akan meningkatkan nilai ekonomi produk dan memperluas akses pasar, termasuk ke segmen premium.

Pemerintah Kabupaten Buleleng menaruh harapan besar terhadap penetapan IG Kopi Lemukih. Selain melindungi keaslian dan kualitas produk, IG diyakini mampu memberikan dampak ekonomi signifikan bagi petani. Pengakuan ini diharapkan memicu tumbuhnya industri hilir seperti unit roasting, produk olahan kopi, hingga pengembangan kafe lokal berbasis brand Lemukih.

Bahkan, peluang ekspor dinilai semakin terbuka berkat profil rasa Kopi Lemukih yang unik dan tidak dapat ditemukan di luar wilayah geografisnya. Dengan penguatan branding melalui IG, Lemukih berpotensi dikenal bukan hanya sebagai desa wisata alam, tetapi juga sebagai rumah bagi salah satu kopi terbaik di Bali. (r)

Related Posts