
Krama Adat Tanjung Benoa Digelontor Daging Ayam dan Uang Bumbu Jelang Galungan
Badung -kabarbalihits
Desa Adat Tanjung Benoa kembali membagikan daging ayam dan uang bumbu jelang Hari Raya Galungan. Sebanyak 816 kepala kelurga (KK) di empat banjar digelontor masing -masing 2 ekor ayam dan uang bumbu Rp 100 ribu. Hal ini merupakan program rutin yang dilaksanakan pada Hari Penyajaan Galungan Senin 17 November 2025 yang diawali dengan parum krama di masing -masing banjar.
Bandesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya mengatakan pembagian daging ayam dan uang bumbu ini merupakan hasil kolaborasi desa adat bersama LPD Desa Adat Tanjung Benoa dalam upaya meringankan beban krama menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Made Wijaya yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Badung ini berharap program ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan sehingga kesejahteraan krama yang semakin meningkat dapat diwujudkan.
“Kami memberikan dua ekor daging ayan dan uang bumbu Rp 100 ribu kepada 816 KK yang tersebar di 4 banjar. Ini merupakan komitmen yang kami tuangkan melalui program kerja dalam kepengurusan sebagai bandesa,”tegasnya.
Ketua LPD Desa Adat Tanjung Benoa, Made Dila didampingin pengurus, menjelaskan pemberian daging ayam menjelang Hari Raya Galungan telah berjalan rutin dilakukan sebagai wujud program komitmen mensejahterakan masyarakat khususnya warga ‘Gegem”.
“Kami tentunya akan senantiasa berkilaborasi dengan desa adat dalam mendukung program -program jangka pendek, menengah maupun panjang yang ada di desa adat, sekaligus promosi agar LPD lebih dikenal dan dapat memenangkan hati masyarakat.
Selain memohon dukungan prajuru dan krama desa adat, sebagai Ketua LPD Desa Adat Tanjung Benoa yang baru, Made Dila juga menegaskan komitmennya untuk dapat memberikan sesuatu yang lebih atau peningkatan bagi krama. Tentunya ini diwujudkan melalui program inovasi dengan pemanfaatan potensi yang ada.
“Kedepan seiring doa dari krama ageng, prajuru dan pengelola LPD Desa Adat Tanjung Benoa sekiranya dapat memberikan hal yang lebih dari selama ini, akan menjadi kepuasan bagi kami terhadap krama yang telah banyak memberi kontribusi,” tegasnya.
Pembagian daging ayam dan uang bumbu ini disambut antusias krama di masing -masing banjar di Desa Adat Tanjung Benoa. Karena sangat dirasakan manfaatnya, ditengah kebutuhan yang meningkat jelang hari raya.
Petajuh bandesa adat Banjar Anyar, Wayan Sumerta atas nama krama menyampaikan terima kasih kepada LPD atas pemberian daging ayam serta uang bumbu dari desa adat. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Jro Bandesa Made Wijaya yang telah mampu meningkatkan kesejahteraan dengan berbagai program menyentuh yang telah dirasakan krama Desa Adat Tanjung Benoa.
“Semoga program ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan oleh bandesa bersama prajuru di Desa Adat Tanjung Benoa. Program yang ada telah dirasakan manfaatnya oleh krama,”tegasnya.
Hal senada disampaikan Petajuh Bandesa Adat Banjar Kertha Pascima, I Made Ganta yang menyebut kolaborasi desa adat dan LPD adat telah berjalan, sehingga menjadi agenda rutin setiap menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. krama mendapatkan daging ayam dan uang bumbu. Sedangkan pada Hari Raya Nyepi desa adat berkolaborasi dengan BUPDA memberikan 2kg daging babi dan uang bumbu.
Made Ganta menyatakan keyakinannya, Jro Bandesa Made Wijaya bersama prajuru akan mampu untuk menggali dan mengelola potensi yang dimiliki Desa Adat Tanjung Benoa sehingga dapat meningakatkan kesejahteraan krama salah satunya melalui peningkatan”olih -olihan” menjelang hari raya.
“Kami berharap melalui program ” kiwa tengen” yakni usaha yang dimiliki desa adat LPD dan BUPDA dapat meningkatkan kesejahteraan krama. Agat yang sudah berjalan dapat terus ditingkatkan,”harapnya.
Sebagai tambahan informasi, Desa Adat Tanjung Benoa dibawah kepemimpinan Jro Bandesa Made Wijaya juga telah mewujudkan berbagai program yang sangat dirasakan manfaatnya oleh krama di empat banjar yang ada di desa adat tersebut. Diantaranya program santunan kematian (kelayu sekar) dengan pemberian bantuan Rp 15 juta berupa banten upakara dan sarana bebantenan tersebut dikerjakan ileh srati di desa adat sebagai wujud pemberdayaan dan pelestarian adat, agama dan trasdisi.
Selain itu program ngaben massal setuap tiga tahun juga desa adat juga sudah membanth dengan pengucuran dana. Bahkan yang lebih menarik saat Parum Agung Galungan krama juga diberikan uang kehadiran masing -masing Rp 150 ribu serta voucher belanja di Tenten Mart yang dimiliki Desa Adat yang dikenal dengan wisata baharinya ini.kbh6.


