
Bukan Sekadar Selebrasi, HUT ke-16 Kota Mangupura Jadi Ajang Kolaborasi dan Kebangkitan Ekonomi Kreatif
Badung-kabarbalihits
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Kota Mangupura tahun ini bukan hanya dirayakan dengan kemeriahan, tetapi juga dengan semangat kolaborasi dan kreativitas lintas generasi. Mengusung tema “Rumaketing Taksuning Bhuana” yang bermakna “Satukan semua potensi untuk membangun Badung”, Pemerintah Kabupaten Badung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam membangun daerah yang maju, harmonis, dan berkelanjutan.
Acara puncak perayaan HUT akan digelar pada 22–23 November 2024 di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, dan akan dimeriahkan oleh band-band lokal dan nasional ternama seperti For Revenge, Superman Is Dead, Vierratale, Jangar, serta sejumlah musisi lainnya yang siap mengguncang panggung Mangu Cita Festival.
Namun, di balik kemeriahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Badung menegaskan bahwa HUT ke-16 Kota Mangupura bukan sekadar pesta rakyat, melainkan ajang kolaborasi untuk membangun ekosistem kreatif dan memperkuat identitas masyarakat Badung.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Badung, Made Surya Dharma, menjelaskan bahwa sesuai arahan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, perayaan tahun ini diarahkan untuk lebih substansial dan berdampak luas, bukan hanya sebatas seremoni.
“Bupati menekankan bahwa HUT ini harus menjadi momentum untuk menyatukan seluruh potensi masyarakat Badung. Jadi bukan hanya sekadar merayakan, tetapi juga bagaimana seluruh elemen bisa bergotong-royong membangun Badung yang maju dan berkelanjutan,” ujarnya saat ditemui di Kantor Bupati Badung, Rabu (13/11).
Surya Dharma menambahkan, tahun ini pihaknya berkolaborasi erat dengan Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Badung dalam menyusun berbagai kegiatan yang terangkum dalam satu payung besar bertajuk “Mangu Cita”.
Nama “Mangu Cita” sendiri terinspirasi dari filosofi kata “Cita” yang menggambarkan semangat Creative, Innovative, Transformative, dan Activation.
“Empat nilai itu mewakili karakter masyarakat Badung yang kreatif, terbuka terhadap perubahan, dan solid dalam kebersamaan. Mangu Cita juga bisa dimaknai sebagai harapan atau cita-cita Kota Mangupura untuk menjadi kota yang penuh semangat inovasi,” jelasnya.
Yang menarik, panitia tahun ini juga menghadirkan terobosan ramah lingkungan. Alih-alih mengirimkan papan ucapan bunga seperti lazimnya acara besar, masyarakat dan instansi diimbau untuk menggantinya dengan donasi bibit pohon yang nantinya akan ditanam di berbagai wilayah Badung.
“Pesan yang ingin kami sampaikan adalah bahwa pembangunan harus selaras dengan kelestarian lingkungan. Jadi, setiap ucapan selamat akan kami wujudkan dalam bentuk nyata: pohon yang tumbuh dan memberi manfaat bagi generasi berikutnya,” kata Surya Dharma.
Tak berhenti di situ, HUT ke-16 Mangupura juga membuka ruang luas bagi komunitas-komunitas lokal untuk berpartisipasi aktif. Dari bidang seni pertunjukan, seni rupa, clothing line, wastra, kriya, hingga musik—semuanya turut serta dalam Mangu Cita Festival sebagai bentuk kontribusi nyata masyarakat kreatif Badung.
“Partisipasi komunitas ini sangat penting. Mereka bukan hanya pengisi acara, tetapi bagian dari semangat besar membangun Badung melalui kreativitas dan kolaborasi. Inilah yang membuat HUT ke-16 Mangupura berbeda dari sebelumnya—lebih inklusif, lebih partisipatif,” ujar Surya Dharma.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan rasa kebersamaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi baru berbasis kreativitas lokal. Dengan menghadirkan pelaku ekonomi kreatif dari berbagai sektor, perayaan ini sekaligus menjadi etalase karya masyarakat Badung yang penuh energi positif dan semangat inovasi.
Rangkaian kegiatan “Mangu Cita” mencerminkan transformasi perayaan HUT Mangupura dari sekadar pesta rakyat menjadi gerakan sosial dan ekonomi kreatif yang berdampak nyata. Pemerintah Kabupaten Badung ingin memastikan bahwa setiap momentum peringatan memiliki makna pembangunan yang lebih luas.
“Melalui Mangu Cita, kami ingin menunjukkan bahwa Mangupura bukan hanya kota yang maju secara infrastruktur, tetapi juga kota yang tumbuh karena kolaborasi warganya. Inilah semangat membangun Badung dari hati, dari kreativitas, dan dari rasa memiliki,” tutup Surya Dharma.
Dengan semangat Rumaketing Taksuning Bhuana dan nilai-nilai Mangu Cita, HUT ke-16 Kota Mangupura menjadi simbol sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku ekonomi kreatif—membawa harapan baru bagi Badung untuk terus melangkah sebagai kota yang dinamis, berbudaya, dan berdaya saing global. (r)


