November 7, 2025
Daerah

Bupati Adi Arnawa Koreksi Target PAD Badung 2026: Langkah Realistis untuk APBD yang Sehat dan Efisien

Badung – kabarbalihits

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menegaskan bahwa langkah Pemerintah Kabupaten Badung menurunkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2026 merupakan keputusan yang realistis dan penuh kehati-hatian. Hal tersebut disampaikannya usai sidang memberikan jawaban atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Badung dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Badung, Jumat (7/11).

Menurut Bupati Adi Arnawa, koreksi target PAD dilakukan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kondisi faktual ekonomi daerah, khususnya sektor pariwisata yang selama ini menjadi penopang utama pendapatan Badung.

“Yang paling seksi dari jawaban pemerintah adalah adanya koreksi terhadap target PAD yang telah kami rancang sebelumnya, dari Rp11,5 triliun menjadi Rp9,5 triliun. Artinya terjadi penurunan sekitar Rp2 triliun,” jelas Bupati Adi Arnawa.

Ia menjelaskan, sekitar 90 persen PAD Badung bersumber dari sektor pariwisata. Tren penurunan realisasi belanja daerah selama beberapa tahun terakhir menjadi dasar evaluasi utama pemerintah.

“Dari tahun 2022 ke 2023, realisasi serapan belanja turun dari 89 persen menjadi 75 persen, dan tahun 2024 menuju 2025 kembali turun di kisaran 62 persen. Ini menunjukkan perlunya kita melakukan koreksi agar APBD lebih realistis dan dapat direalisasikan secara optimal,” terangnya.

Bupati Adi Arnawa menekankan bahwa pemerintah tidak ingin bersikap terlalu ambisius dalam menetapkan target pendapatan. Sebaliknya, pemerintah berupaya menyesuaikan dengan potensi riil yang dimiliki, sekaligus menjaga stabilitas fiskal dan efektivitas program pembangunan.

“Kami tidak ngoyo. Pemerintah pusat juga menegaskan bahwa APBD adalah instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kalau target terlalu tinggi dan realisasi jauh di bawahnya, justru akan mengganggu kepastian pelaksanaan program di lapangan,” ujarnya.

Dari sisi perhitungan, dengan target PAD sebesar Rp9,5 triliun ditambah pendapatan transfer dari pusat, total pendapatan daerah Badung diproyeksikan mencapai Rp10,3 triliun. Angka ini meningkat menjadi Rp12,1 triliun bila ditambah dengan pembiayaan dari skema pinjaman.

Baca Juga :  Peringatan Hari Ibu di Kabupaten Badung, Wabup Suiasa: “Terima Kasih Kaum Ibu, Atas Segala Pengorbanannya”

“Jadi dari rancangan awal Rp13,3 triliun, setelah evaluasi kami tetapkan menjadi Rp12,1 triliun. Koreksi ini justru membuat APBD kita lebih sehat dan bisa dieksekusi dengan kepastian di lapangan,” tambahnya.

Bupati juga menjelaskan bahwa pertimbangan lain adalah tren pertumbuhan pajak daerah yang setiap tahun meningkat di kisaran Rp500–700 miliar. Dengan asumsi pertumbuhan tersebut, proyeksi PAD tahun 2026 berada di kisaran Rp9–9,5 triliun.

“Saya tidak mau terlalu pesimistis, tapi juga harus realistis. Dengan target Rp9,5 triliun, ini sudah cukup maksimal dan menantang. Kalau ini bisa kita capai, saya yakin APBD Badung akan berjalan sehat dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” tutupnya.

Langkah koreksi ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas keuangan daerah dan memastikan program pembangunan di Kabupaten Badung berjalan efektif, efisien, dan berorientasi pada kepentingan publik. (kbh5)

Related Posts