October 23, 2025
Seni Budaya

Dharma Shanti Tutup Rangkaian Karya Ngusaba Desa dan Pujawali di Pura Penataran Agung Penatih Ngedasa

Denpasar-kabarbalihits

Suasana penuh kedamaian dan kebersamaan menyelimuti pelataran Pura Penataran Agung Penatih Ngedasa, Denpasar Timur, Rabu (22/10) malam. Ratusan krama Desa Adat Penatih hadir dalam acara Dharma Shanti, yang menjadi penutup rangkaian Karya Ngusaba Desa serta Pujawali di pura setempat. Kegiatan ini menjadi momentum spiritual sekaligus sosial yang mempererat rasa bakti dan persaudaraan di antara warga adat.

Dharma Shanti ini merupakan puncak penutup dari seluruh rangkaian upacara yang telah berlangsung dengan khidmat, sejak puncak karya Rahina Pasah Purnamaning Jyesta pada 13 Mei 2025 lalu. Acara malam itu tidak hanya diisi dengan persembahyangan bersama, tetapi juga Dharma Wacana yang dibawakan oleh Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa, yang memberikan wejangan suci tentang makna yadnya dan pentingnya menjaga keharmonisan antar sesama.

Penyarikan Desa Adat Penatih, I Wayan Artana, S.Ag., M.Fil.H, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dharma Shanti kali ini menjadi wujud syukur sekaligus ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan karya Ngusaba Desa. “Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai rasa bakti kepada panitia pengrajeg karya, para pemangku, serta seluruh krama desa yang dengan tulus dan penuh semangat telah berkoordinasi dan bersinergi dengan prajuru adat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Artana menjelaskan bahwa Dharma Shanti juga menjadi momen evaluasi dan refleksi bersama untuk penyelenggaraan yadnya di masa mendatang. “Kita berharap ke depan pelaksanaan yadnya dan kegiatan keagamaan di Desa Adat Penatih dapat berjalan semakin baik, tetap berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya yang luhur,” imbuhnya.

Selain sebagai ajang syukur dan introspeksi, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban dari Prawartaka Karya Ngusaba Desa kepada prajuru adat, sekaligus menandai pembubaran panitia prawartaka yang telah bekerja keras selama berbulan-bulan mempersiapkan hingga menyukseskan karya besar tersebut.

Baca Juga :  BPN Denpasar Serahkan 120 Bidang Tanah untuk Aset Pemkot Denpasar

“Melalui kesempatan ini, kami juga mengaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang telah bekerja dengan penuh dedikasi, mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran demi kelancaran upacara pengusabaan ini,” tambahnya.

Tidak hanya itu, acara Dharma Shanti juga menjadi momen penting bagi Desa Adat Penatih karena sekaligus dilaksanakan penetapan Prawartaka Ngadegang Bendesa dan Prajuru Desa Adat periode 2026–2031. Prosesi ini menjadi tonggak regenerasi kepemimpinan adat, di mana semangat ngayah dan tanggung jawab sosial budaya diwariskan kepada generasi penerus.

“Ngadegang Bendesa dan Prajuru yang baru diharapkan dapat membawa energi positif dan melanjutkan estafet kepemimpinan dengan penuh dedikasi. Kami tentu berharap personel-personel terbaik dari desa adat yang terpilih nantinya akan mampu ngayah dengan hati tulus demi kemajuan desa adat,” ujar Artana.

Suasana kebersamaan malam itu semakin hangat dengan diadakannya pengundian hadiah bagi krama yang hadir. Hadiah utama berupa televisi LED menjadi daya tarik tersendiri, disusul berbagai hadiah hiburan lainnya yang menambah keceriaan suasana setelah melalui rangkaian panjang kegiatan keagamaan.

Dharma Shanti malam itu tidak hanya menjadi ajang penutup kegiatan, tetapi juga menjadi simbol harmoni antara dharma, budaya, dan kebersamaan masyarakat adat. Melalui kegiatan seperti ini, Desa Adat Penatih menunjukkan komitmen untuk terus menjaga tradisi leluhur sekaligus memperkuat semangat gotong royong dan persaudaraan dalam bingkai kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Dengan selesainya Dharma Shanti dan pembubaran panitia prawartaka, maka berakhirlah seluruh rangkaian Karya Ngusaba Desa dan Pujawali di Pura Penataran Agung Penatih Ngedesa tahun 2025. Namun, semangat yadnya, kebersamaan, dan pengabdian yang terjalin selama kegiatan akan terus menjadi fondasi kuat bagi keharmonisan Desa Adat Penatih di masa mendatang.(kbh2)

Related Posts