
Universitas Warmadewa Kembangkan Kursi Adaptif dan Walker Ergonomis untuk Anak Difabel
Denpasar-kabarbalihits
Universitas Warmadewa (Unwar) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan masyarakat inklusif melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Kali ini, tim akademisi Warmadewa menghadirkan inovasi berupa “kursi adaptif” dan “walker aluminium ergonomis” yang dirancang khusus untuk mendukung rehabilitasi anak-anak penyandang disabilitas fisik, terutama penderita cerebral palsy.
Program ini digelar bekerja sama dengan Yayasan Peduli Kemanusiaan (YPK) Bali, lembaga nirlaba yang sejak tahun 2001 bergerak di bidang rehabilitasi dan pendidikan inklusif. Selama ini, keterbatasan sarana rehabilitasi menjadi tantangan besar. Furnitur yang tersedia umumnya bersifat generik, sulit disesuaikan dengan pertumbuhan anak, serta harganya relatif tinggi, sehingga tidak semua keluarga maupun lembaga sosial dapat menjangkaunya. Kondisi ini sering kali mengurangi efektivitas terapi dan berisiko memperburuk postur tubuh anak.
Menjawab kebutuhan tersebut, tim PKM Universitas Warmadewa menghadirkan solusi tepat guna. Kursi adaptif dikembangkan untuk memberikan dukungan postural yang lebih baik, sementara walker ergonomis dirancang guna meningkatkan mobilitas sekaligus kemandirian anak difabel.
Ketua tim pengabdi, Made Anggita Wahyudi Linggasani, S.T., M.T., menjelaskan bahwa inovasi ini menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD) dan Participatory Action Research (PAR).
“Kami menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses perancangan. Dengan melibatkan orang tua, terapis, mahasiswa, serta penyandang disabilitas sendiri, desain yang dihasilkan menjadi lebih relevan, fungsional, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pelaksanaan program dilakukan dalam lima tahapan utama, yakni sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta keberlanjutan program. Pada tahap penerapan teknologi, tim memanfaatkan perangkat lunak desain digital seperti AutoCAD dan SketchUp untuk memastikan rancangan sesuai standar ergonomi, lalu mengujinya langsung di lingkungan rehabilitasi YPK Bali. Pendampingan dilakukan secara rutin, sementara evaluasi partisipatif melibatkan seluruh pihak untuk memberikan masukan perbaikan.
Selain manfaat praktis bagi anak-anak di YPK Bali, program ini juga menghasilkan luaran akademis berupa publikasi ilmiah, pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta pemberitaan di media massa. Program ini turut mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan melibatkan mahasiswa secara aktif, sehingga mereka memperoleh pengalaman langsung dalam mendesain, menguji, dan mengimplementasikan teknologi tepat guna.
Inisiatif ini juga selaras dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Kehadiran kursi adaptif dan walker ergonomis diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup anak-anak difabel sekaligus membuka akses pendidikan yang lebih inklusif.
Sebagai penutup, tim pengabdi menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Warmadewa atas dukungan dana hibah tahun 2025. Dukungan ini dinilai menjadi fondasi penting dalam mewujudkan inovasi yang tidak hanya memberi kontribusi akademis, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.(r)