
UNHI Denpasar Rayakan Dies Natalis ke-62, Teguhkan Visi Menuju Universitas Berkelas Dunia
Denpasar-kabarbalihits
Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar merayakan puncak Dies Natalis ke-62 dengan penuh kemeriahan di Aula Taman Asoka Kampus Unhi, Jumat (3/10). Perayaan ini dihadiri tokoh penting, mulai dari Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si, perwakilan Gubernur Bali, hingga Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya selaku Sekretaris Dewan Pengarah BPIP sekaligus Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Widya Kerthi. Hadir pula perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII, Ketua Yayasan Pendidikan Hindu Widya Kerthi, serta undangan lainnya yang menambah semarak usia ke-62 Unhi.
Dalam sambutannya, Rektor Unhi, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS, menekankan bahwa perayaan Dies Natalis ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi juga momentum refleksi perjalanan panjang universitas sejak berdiri pada tahun 1963 dengan nama Institut Hindu Dharma (IHD), sebelum kemudian bertransformasi menjadi Unhi.
“Enam puluh dua tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam kurun itu, Unhi telah melahirkan ribuan alumni yang kini berkiprah di berbagai bidang pemerintahan, swasta, lembaga sosial, maupun bidang lainnya. Mereka adalah bukti nyata kontribusi Unhi bagi bangsa dan negara,” ungkapnya.
Rektor menambahkan, pencapaian Unhi hingga saat ini tidak lepas dari semangat gotong royong seluruh sivitas akademika. Peningkatan kualitas akreditasi, penguatan penelitian, publikasi ilmiah, hingga kurikulum berbasis kebutuhan pasar kerja menjadi pijakan penting dalam membangun reputasi universitas.
Mengacu pada Statuta Unhi 2025, Rektor menegaskan kembali visi besar universitas, yakni “Menjadi Universitas Unggulan Berkelas Dunia dan Pusat Pengkajian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berlandaskan Nilai Dharma.”
Visi tersebut, kata Rektor, menuntut transformasi nyata. Ada tujuh agenda strategis yang menjadi fokus UNHI ke depan, yakni meningkatkan kualitas pendidikan yang responsif, memanfaatkan teknologi digital, memperluas kolaborasi dengan industri dan dunia internasional, menghasilkan riset berdampak langsung bagi masyarakat, meningkatkan daya saing lulusan, meraih akreditasi unggul, serta membangun kampus inklusif dan berkarakter.
“Tantangan di era digital dan globalisasi bukanlah hambatan, melainkan peluang untuk melahirkan inovasi. Unhi harus menjadi bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pusat inspirasi, pusat inovasi, dan pusat pengabdian,” tegas Rektor.
Sementara itu, Dirjen Bimas Hindu, Prof. Nengah Duija menekankan pentingnya penguatan identitas akademik UNHI yang berbasis pengetahuan lokal Bali. Menurutnya, Bali memiliki sistem pengetahuan yang kuat, namun belum sepenuhnya tergali dan diangkat sebagai branding unggulan.
“Unhi harus membantu pemerintah daerah dalam membangun kembali pengetahuan lokal ini. Branding UNHI tidak hanya pada agama semata, tetapi juga ilmu pengetahuan yang terkait dengan konteks Bali, baik nasional maupun regional,” ujarnya.
Ia juga menyoroti keunggulan Unhi yang memiliki program studi khas seperti kesehatan tradisional, fisioterapi, dan Ayurweda. “Perguruan tinggi agama lain tidak memiliki kekuatan seperti ini. Karena itu, bukan soal menambah prodi, melainkan menguatkan yang sudah ada agar benar-benar berdampak, khususnya untuk generasi Bali,” tambahnya.
Dirjen menyatakan siap mendukung langkah Unhi, termasuk dalam hal anggaran, agar pada tahun 2026 terlihat perubahan signifikan.
Rektor juga menyampaikan penghargaan kepada para pendiri, sesepuh, dosen, tenaga kependidikan, alumni, dan mitra kerja sama yang telah berjasa dalam perjalanan panjang Unhi. “Setiap insan Unhi, sekecil apa pun kontribusinya, adalah bagian penting dari perjalanan besar ini,” ujarnya penuh haru.
Momentum Dies Natalis, lanjutnya, adalah saat untuk memperkuat komitmen bersama. Ia mengajak seluruh sivitas akademika menjadikan Tridharma Perguruan Tinggi sebagai landasan dan nilai-nilai Hindu sebagai jiwa dalam setiap langkah.
Selain acara seremonial, rangkaian Dies Natalis ke-62 Unhi juga diisi dengan kegiatan simbolis berupa penanaman pohon di area kampus sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan ini sekaligus meneguhkan komitmen UNHI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Nengah Duija menambah bobot intelektual perayaan ini, sekaligus memberikan inspirasi bagi sivitas akademika untuk terus memperkuat kontribusi akademik dan riset.
Mengakhiri sambutannya, Rektor Prof. Made Damriyasa mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan UNHI sebagai rumah besar yang menyatukan semua pihak. “Mari kita bersatu, kompak, dan semangat. Dengan dharma bhakti, UNHI siap melangkah menuju masa depan sebagai universitas berkelas dunia yang membanggakan Bali, Indonesia, dan umat manusia,” pungkasnya. (kbh2)


