
Fakultas Kedokteran Udayana Gelar Penyuluhan DAGUSIBU dan Pelayanan Kesehatan di Desa Dajan Peken Tabanan
Tabanan-kabarbalihits
Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan kesehatan bertajuk DAGUSIBU Obat dan Kosmetik serta pelayanan kesehatan. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 10 Agustus 2025, di Balai Banjar “Eka Adnyana” Malkangin, Desa Dajan Peken, Tabanan.
Acara yang dihadiri puluhan warga, khususnya ibu-ibu PKK, terselenggara berkat kolaborasi dosen, dokter, dan apoteker dari Departemen Farmakologi, mahasiswa KKN XXX Universitas Udayana, serta dukungan penuh Program Udayana Mengabdi dari LPPM Universitas Udayana. Suasana balai banjar sejak pagi tampak hidup dengan kehadiran warga yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan.
Kegiatan dibuka dengan pelayanan kesehatan gratis berupa pengecekan berat badan, pengukuran tekanan darah, hingga konsultasi kesehatan bersama tenaga medis. Para mahasiswa KKN turut membantu proses registrasi, pendampingan peserta, dan pemeriksaan kesehatan, sehingga acara berjalan tertib dan penuh keakraban.
Puncak kegiatan diisi dengan penyuluhan interaktif mengenai pentingnya penggunaan obat dan kosmetik yang aman, tepat, dan rasional. Narasumber, apt. Desak Ketut Ernawati, Ph.D., memaparkan materi seputar konsep DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat secara benar). Materi ini dikemas secara menarik melalui peragaan kemasan obat, pemutaran video tentang maraknya kasus obat palsu di pasaran, hingga panduan praktis yang mudah dipahami masyarakat.
“Sering kali kita menemukan obat yang disimpan sembarangan, digunakan tanpa aturan, atau bahkan dibuang tidak sesuai prosedur. Hal ini bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan dan lingkungan. Melalui DAGUSIBU, masyarakat diharapkan lebih bijak dan cerdas dalam mengelola obat serta kosmetik sehari-hari,” jelas apt. Ernawati di hadapan peserta.
Interaksi semakin hidup saat sesi tanya jawab, di mana peserta dengan antusias menyampaikan pengalaman serta permasalahan seputar penggunaan obat dan kosmetik. Narasumber pun memberikan jawaban praktis dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebanyak 65 orang peserta, yang terdiri dari ibu rumah tangga hingga kalangan lansia, merasa terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan dan penyuluhan ini. Mereka tidak hanya mengetahui kondisi kesehatan pribadi melalui pemeriksaan, tetapi juga memperoleh pengetahuan baru mengenai cara memilih, menggunakan, dan membuang obat dengan benar.
Ni Luh Suryani, salah satu peserta, mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya jadi tahu bagaimana cara menyimpan obat di rumah dengan baik, juga bagaimana membedakan kosmetik yang aman. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kami para ibu rumah tangga,” ujarnya.
Kegiatan penyuluhan dan pelayanan kesehatan ini tidak hanya memberi manfaat praktis, tetapi juga memperkuat jalinan kebersamaan antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat. Kolaborasi tersebut menjadi wujud nyata kepedulian Universitas Udayana dalam mencerdaskan dan menyehatkan masyarakat desa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Dajan Peken semakin sadar pentingnya kesehatan serta lebih bijak dalam penggunaan obat dan kosmetik. Sementara itu, pihak universitas berkomitmen terus menghadirkan program serupa di berbagai daerah sebagai bagian dari tanggung jawab sosial sekaligus pengabdian kepada masyarakat. (r)