November 17, 2025
Pendidikan

Teliti Regulasi Investasi Asing, Gede Amatya Ananta Sandang Gelar Doktor Hukum ke 22 di Unwar

Denpasar-kabarbalihits

Fakultas Pascasarjana Universitas Warmadewa (Unwar) kembali menorehkan prestasi akademik dengan melahirkan doktor baru pada Program Studi Doktor Hukum (S3). Pada Selasa, 12 Agustus 2025, Gede Amatya Ananta, S.IP., S.H., M.Kn., resmi meraih gelar doktor setelah menjalani Ujian Terbuka Disertasi/Promosi Doktor di Ruang Sri Wijaya Mahadewi, Lantai 4 Gedung Pascasarjana Unwar.

Sidang terbuka ini dipimpin langsung oleh Rektor Unwar, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, M.P., selaku Ketua Sidang. Dalam kesempatan tersebut, promovendus memaparkan disertasi berjudul “Executive Law Review Atas Pengaturan Modal Disetor Perseroan Terbatas Penanaman Modal Asing sebagai Upaya Perlindungan Hukum bagi Masyarakat di Indonesia”.

Penelitian ini mengkaji regulasi penanaman modal asing (PMA) di Indonesia, khususnya dalam konteks perseroan terbatas, sekaligus menyoroti perlunya perlindungan hukum bagi masyarakat lokal di daerah tujuan investasi. Menurut Gede Amatya, praktik investasi asing tidak selalu memberikan manfaat luas, bahkan kerap menguntungkan pihak tertentu saja.

“Penelitian saya berfokus pada modal disetor yang sering kali hanya bersifat formalitas atau bahkan fiktif. Tidak semua investasi asing membawa dampak positif, beberapa justru menjadi instrumen bagi kepentingan segelintir pihak. Melalui riset ini, saya ingin memberikan masukan konstruktif agar regulasi di Indonesia benar-benar melindungi masyarakat, menciptakan persaingan usaha yang sehat, dan mengoptimalkan manfaat investasi bagi perekonomian,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Prof. Suranaya Pandit menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sangat bergantung pada masuknya modal asing. Namun, keberadaannya menghadirkan peluang sekaligus tantangan yang perlu dikelola dengan cermat.

“Riset ini memberikan tinjauan hukum eksekutif yang kritis terhadap dinamika dan regulasi PMA, yang sangat bermanfaat bagi pengembangan kebijakan ekonomi dan hukum, khususnya di Bali sebagai destinasi pariwisata internasional. Kami berharap doktor baru ini mampu menjadi agen perubahan, menghadirkan solusi hukum yang tidak hanya relevan di tataran teori, tetapi juga efektif di lapangan. Inilah kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Baca Juga :  Festival Tato di Denpasar Diharapkan Mampu Jadi Ajang Internasional

Dekan Fakultas Pascasarjana Prof. Dr. Ni Luh Made Mahendrawati, S.H., M.Hum., yang juga menjadi ko-promotor dalam penelitian ini, menilai hasil disertasi tersebut sangat relevan dengan kondisi daerah pariwisata. “Penelitian ini memberikan temuan penting untuk mengantisipasi praktik penyelundupan hukum dan memastikan bahwa investasi yang masuk benar-benar memberikan manfaat ekonomi dan sosial. Dunia usaha bergerak lebih cepat daripada pembaruan regulasi, sehingga peran akademisi krusial untuk memberikan panduan berbasis riset. Saya berharap lulusan ini tidak berhenti di dunia akademis saja, tetapi juga menjadi penggerak perubahan kebijakan publik yang berpihak pada masyarakat,” ujarnya.

Ujian terbuka ini menghadirkan jajaran akademisi berpengalaman. Prof. Dr. Johannes Ibrahim Kosasih, S.H., M.Hum. bertindak sebagai promotor, sementara Prof. Dr. Ni Luh Made Mahendrawati, S.H., M.Hum. dan Dr. I Nyoman Gede Sugiartha, S.H., M.H. menjadi ko-promotor. Tim penguji terdiri dari Prof. Dr. Theresia Anita Christiani, S.H., M.Hum. (penguji eksternal), Prof. Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., Prof. Dr. I Nyoman Putu Budiartha, S.H., M.H., dan Dr. I Nyoman Sujana, S.H., M.Hum.

Berdasarkan hasil penilaian, Gede Amatya Ananta dinyatakan lulus dengan nilai 95,22 dan predikat cumlaude. Dengan kelulusannya, Program Studi Doktor Hukum Unwar kini telah menghasilkan 22 doktor yang diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan hukum dan kebijakan publik di tingkat nasional maupun internasional.

Rektor Unwar menegaskan bahwa pencapaian ini sejalan dengan komitmen universitas untuk terus melahirkan lulusan berkualitas yang siap menjawab tantangan zaman. “Kami bangga karena setiap doktor yang lahir dari Unwar tidak hanya membawa gelar akademik, tetapi juga gagasan visioner yang dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (kbh2)

Related Posts