Teba Mawiguna di Desa Adat Kubu: Upaya Pengelolaan Sampah Berbasis Kearifan Lokal
Bangli – kabarbalihits
Pembuatan Teba Mawiguna di Desa Adat Kubu bertujuan untuk mengurangi sampah sisa upakara, khususnya sampah organik seperti busung dan bunga yang sering menumpuk dan sulit terurai apabila tidak dikelola dengan baik. Program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkenalkan masyarakat pada pengelolaan sampah organik di masing-masing rumah tangga, misalnya melalui pembuatan biopori.
Sementara itu, sampah anorganik tetap dikelola oleh bank sampah yang telah ada. Dengan pemisahan pengelolaan ini, Teba Mawiguna diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan desa.
Teba Mawiguna merupakan konsep pengelolaan sampah modern yang berpijak pada kearifan lokal masyarakat adat Bali. Program ini berfokus pada pengelolaan sampah berbasis komunitas dengan melibatkan partisipasi aktif warga. Melalui upaya ini, masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan serta memahami pentingnya memilah dan memanfaatkan kembali sampah yang dihasilkan.
“Teba Mawiguna ini menjadi langkah awal untuk membiasakan masyarakat memilah dan mengelola sampah organik dari rumah masing-masing. Kami berharap program ini dapat membentuk kebiasaan baik yang berkelanjutan,” ujar Bendesa Adat Kubu, I Nengah Miasa, S.S., M.Pd.H.
Terdapat dua titik utama dalam pelaksanaan program Teba Mawiguna di Desa Adat Kubu. Titik pertama berada di sebelah timur LPD Desa Adat Kubu, sedangkan titik kedua terletak di selatan Pura Puseh Desa Adat Kubu. Di masing-masing titik, sampah organik diolah menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan untuk penghijauan lingkungan desa.
Program ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat adat karena memberikan kemudahan dalam pengelolaan sampah sehari-hari. Selain menjaga kebersihan, Teba Mawiguna juga menjadi sarana edukasi agar masyarakat terbiasa memilah sampah sejak dari rumah.
Ke depan, fasilitas yang ada di kedua titik Teba Mawiguna akan terus ditingkatkan agar pengelolaan sampah dapat berjalan lebih optimal. Konsep ini diharapkan menjadi contoh bagi desa adat lainnya di Bali dalam menerapkan pengelolaan sampah berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan. (r)
