September 19, 2025
Pendidikan

Sinergi Polda Bali dan Densus 88 Cegah Radikalisme di Kalangan Pelajar

Denpasar – kabarbalihits

Polda Bali bersama Satgaswil Bali Densus 88 AT Polri melaksanakan kegiatan sosialisasi dalam rangka pencegahan masuknya paham radikalisme di kalangan pelajar. Kegiatan ini berlangsung di SMA PGRI 2 Denpasar pada Senin (21/7/2025) pagi dan diikuti oleh sekitar 100 siswa-siswi.

Sosialisasi ini disambut positif oleh pihak sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA PGRI 2 Denpasar, I Komang Wiranata, S.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Polda Bali. “Terima kasih kepada Polda Bali yang telah berkunjung ke sekolah kami. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan informasi penting kepada peserta didik baru yang sedang menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), serta seluruh siswa mengenai bahaya penyebaran paham radikalisme di lingkungan pelajar. Generasi muda harus terus diperkaya dengan informasi-informasi positif,” ujarnya.

Dalam penyampaian materinya, Satgaswil Bali Densus 88 AT Polri menjelaskan bahwa penyebaran paham radikal saat ini marak dilakukan melalui media sosial. Umumnya, modus yang digunakan adalah dengan iming-iming memperdalam ilmu agama dan menyasar kalangan pelajar atau generasi muda yang masih rentan secara pemahaman.

Materi sosialisasi diberikan agar para pelajar dapat memahami bahwa tidak semua konten di media sosial dapat dipercaya. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menyaring informasi dan mendiskusikannya dengan guru, khususnya guru agama, agar tidak terjerumus pada pemahaman yang menyimpang.

Baca Juga :  Ikut Berpartisipasi dalam Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta ke-19, Booth Universitas Udayana Ramai Dikunjungi Para Siswa

Lebih lanjut, Satgaswil Bali Densus 88 AT Polri juga mengimbau pihak sekolah untuk terus membimbing para siswa agar tidak terpengaruh paham radikal. Mereka menjelaskan bahwa paham radikal memiliki ciri-ciri seperti diskriminasi, membeda-bedakan suku dan agama, tidak menghargai sesama, memaksakan kehendak, membenci pandangan orang lain, serta tidak mengakui NKRI dan hukum yang berlaku di Indonesia.

“Kami berharap melalui sosialisasi ini, para siswa maupun guru dapat terbuka pikirannya dan lebih bijak dalam menyikapi konten-konten di media sosial. Semua ini demi terciptanya Indonesia yang aman dan damai,” tutup perwakilan Satgaswil Bali Densus 88 AT Polri. (r)

Related Posts