
Pengurus PWI Bali Resmi Dilantik, Wartawan Wajib Jaga Kedaulatan Bangsa
Denpasar – kabarbalihits
Pelantikan dan pengukuhan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali, Dewan Kehormatan PWI, serta Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Provinsi Bali periode 2025-2030 dilaksanakan di Gedung Kesirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (22/7/2025).
Acara ini dihadiri Ketua PWI Pusat Hendry CH Bangun, tokoh-tokoh pers nasional dan daerah, unsur Forkopimda, serta sejumlah pimpinan instansi termasuk perwakilan Kodam, Polda, ketua KPU, dan perbankan.
Dalam sambutannya, Hendry menegaskan pentingnya peran wartawan sebagai penjaga kedaulatan bangsa. “PWI lahir tidak terpisahkan dari semangat kebangsaan. Sejak 1946, PWI menjadi organisasi wartawan tertua dan terbesar dengan lebih dari 30 ribu anggota, dan hanya mereka yang bersertifikat kompetensi yang bisa bergabung,” tegasnya.
Hendry juga menyoroti maraknya keluhan masyarakat terhadap pemberitaan dan kinerja wartawan yang dinilai kebablasan dalam menggunakan kebebasan pers. “Kemerdekaan pers bukan berarti bebas sebebas-bebasnya. Kita harus kembali pada kode etik dan semangat kebangsaan,” ujarnya.
Ia pun menegaskan komitmen PWI Pusat untuk memperkuat profesionalisme melalui program uji kompetensi gratis dan Sekolah Jurnalisme Indonesia. “Wartawan PWI tidak hanya menyampaikan informasi, tapi juga menjaga kedaulatan bangsa,” ucapnya penuh semangat.
Hendry jiga memberikan ucapan selamat kepada pengurus PWI Bali yang baru. Ditengah tugas berat yang menanti, terutama dalam menjaga marwah organisasi dan menegakkan kode etik. “Jadikan karya jurnalistik kita sebagai pengawal demokrasi dan kedaulatan bangsa,” pesannya.
Ketua PWI Bali Wayan Dira Arsana menyatakan pihaknya akan segera melakukan validasi keanggotaan PWI Bali. Hal ini sesuai dengan arahan Wagub Bali saat pelaksanaan Konferprov PWI Bali beberapa waktu lalu.
“Tentu bukan berarti mendiskriditkan teman – teman yang belum menjadi anggota PWI. Walaupun belum menjadi anggota organisasi profesi yang lain, tentu kami juga akan memberi ruang anggota PWI yang baik dengan proses yang benar AD/ART PWI Pusat,”ujarnya.
Sementara wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, pentingnya peran pers dalam pembangunan daerah, khususnya di Provinsi Bali.
“Pers adalah pilar penting pembangunan. Teman-teman wartawan telah mewarnai seluruh pelosok Bali dan ikut berperan besar dalam mendukung pembangunan daerah,” ujarnya.
Bahkan, ia mengapresiasi peran media dalam berbagai peristiwa penting di Bali, salah satunya saat tragedi Bom Bali tahun 2002. “Media tak hanya memberitakan peristiwa, tetapi juga turut mengawal proses pemulihan. Ini bukti bahwa pers di Bali bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga mengedukasi publik dan memperkuat transparansi,” tegasnya.
Wagub juga menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Bali bersama kabupaten/kota telah menyediakan ruang kerja (press room) bagi wartawan di kantor pemerintah daerah. Bahkan, Pemprov Bali telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,7 miliar untuk mendukung kegiatan pers.
“Ini bentuk komitmen kami bahwa media adalah mitra strategis. Kami sadar, di era digital 5.0 dengan dominasi teknologi seperti AI dan metaverse, kerja sama dengan insan pers menjadi semakin penting,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya profesionalisme wartawan, termasuk melalui proses sertifikasi kompetensi. “Kami mendukung penuh rencana pendirian Sekolah Jurnalisme di Bali. Bila pusat memberi lampu hijau, kami siap menyediakan fasilitas, termasuk merenovasi kantor PWI Bali agar lebih representatif,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Giri Prasta menegaskan bahwa Bali harus terus memperkuat pariwisata berbasis budaya sebagai kekuatan utama perekonomian daerah. “Kami tak punya tambang, migas, atau nikel. Yang kami punya adalah budaya dan pariwisata. Maka pariwisata wajib menjadi bapak angkat budaya Bali, dan peran media sangat krusial dalam mempromosikannya ke dunia,” pungkasnya. (r)