September 10, 2025
Pendidikan

UNHI Denpasar Gelar Seminar Nasional Bahas Ranpergub Kesehatan Tradisional Bali dalam Industri Wellness

Denpasar-kabarbalihits

Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan warisan leluhur melalui penyelenggaraan Seminar Nasional (Semnas) bertajuk “Pengobatan Tradisional: Rancangan Peraturan Gubernur (Ranpergub) Kesehatan Tradisional Bali pada Wellness Industri”, Kamis (17/7). Bertempat di Aula Taman Asoka, kampus Unhi, acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, yang hadir mewakili Gubernur Bali.

Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka di bidang pengobatan tradisional dan kesehatan. Di antaranya, Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, S.H., M.Si., Sp.F.M.(K), DFM.; Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Apt. Dr.rer.nat. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si.; serta Ketua I ASPI Wellness & Spa, Dr. M. Asyhadi, S.Kes., M.Pd. Diskusi yang berlangsung dipandu oleh moderator Dr. Ida I Dewa Ayu Yayati Wilyadewi, S.E., M.M.Ak.

Rektor Unhi Denpasar, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini digelar sebagai bagian dari upaya strategis mempromosikan dan menyosialisasikan Program Studi (Prodi) Pengobatan Tradisional Indonesia yang dimiliki Unhi—satu-satunya di Bali dan hanya ada di tiga perguruan tinggi di Indonesia, selain Universitas Airlangga dan Universitas Negeri Yogyakarta.

“Seminar ini bertujuan menyosialisasikan pentingnya layanan kesehatan tradisional dalam konteks industri wellness yang sedang berkembang pesat, sekaligus menjaring masukan untuk penyempurnaan Ranpergub tentang layanan kesehatan tradisional di Bali,” ujar Prof. Damriyasa.

Ia menekankan pentingnya peran Program Studi Sarjana Terapan (D4) Pengobatan Tradisional Indonesia dalam mendukung implementasi Pergub Bali No. 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Prodi ini, menurutnya, mempersiapkan tenaga profesional di bidang terapi tradisional yang nantinya dapat berperan di fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.

Baca Juga :  Ujian Sipenmaru Gelombang I FKIK Unwar Diikuti 220 Peserta

“Oleh karena itu, kami mengajak generasi muda Bali untuk tidak ragu mempelajari warisan luhur bangsa. Prodi Pengobatan Tradisional Indonesia yang saat ini telah memasuki angkatan kedua menjadi wadah strategis untuk membangun kompetensi di bidang ini,” tambahnya.

Prof. Damriyasa juga menggarisbawahi bahwa kebutuhan terhadap terapis tradisional terus meningkat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan holistik berbasis budaya lokal.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Kol. Purn. Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Ia berharap forum ilmiah semacam ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dosen dan mahasiswa, namun juga memperkuat posisi Prodi Pengobatan Tradisional di ranah akademik maupun praktis.

“Semakin sering seminar nasional seperti ini digelar dan ditindaklanjuti dengan penelitian, maka saya yakin Prodi Pengobatan Tradisional akan berkembang pesat, termasuk Prodi Kesehatan Tradisional Ayur Weda yang juga kami miliki,” ujarnya.

Dengan semakin kuatnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri wellness, Seminar Nasional ini menjadi tonggak penting dalam penguatan ekosistem layanan kesehatan tradisional berbasis kearifan lokal. Di tengah tren global yang mengarah pada pengobatan alami dan preventif, Bali melalui Unhi Denpasar memiliki peluang besar untuk menjadi pusat unggulan pengobatan tradisional yang berbasis budaya, ilmiah, dan berdaya saing tinggi.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang diikuti antusias oleh mahasiswa, dosen, dan peserta undangan. Harapannya, hasil seminar ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam penyusunan Ranpergub dan memacu peningkatan mutu layanan kesehatan tradisional di Bali.(kbh2)

Related Posts