November 8, 2025
Seni Budaya

“Playing in the Waves of Tradition”: Semarak Pameran Lukisan Anak Studio Gelombang di Balimoon Art and Space

Gianyar-kabarbalihits

Keceriaan dan semangat berkarya begitu terasa di Balimoon Art and Space, Kemenuh, Sukawati, Gianyar. Ruang seni yang sejuk dan hangat ini menjadi saksi bisu semangat puluhan anak-anak yang mengekspresikan imajinasinya lewat karya lukisan tradisi dalam pameran bertajuk “Playing in the Waves of Tradition” yang digelar oleh Studio Gelombang.

Pameran yang resmi dibuka oleh pecinta seni sekaligus orang tua salah satu peserta, Anak Agung Gede Yudi, berlangsung meriah. Sebelum peresmian, suasana semakin hangat dengan hiburan yang ditampilkan oleh anak-anak Studio Gelombang, termasuk pertunjukan tari modern, vokal solo dari siswa SD Negeri 6 Kemenuh, serta permainan piano dari sukarelawan asal Tiongkok. Momen pembukaan ini bukan hanya selebrasi, tetapi perwujudan nyata kolaborasi lintas budaya dan usia dalam semangat seni.

Pemilik Studio Gelombang, Made Griyawan, menyampaikan bahwa pameran ini bukan sekadar unjuk karya, melainkan wadah edukasi dan motivasi. “Kami ingin anak-anak dan para orang tua yang hadir lebih mencintai budaya sendiri. Melukis tradisi bukan hanya seni visual, tapi juga warisan leluhur. Itu tertulis jelas di Prasasti Batuan yang usianya lebih dari seribu tahun,” ujarnya.

Sebanyak 28 anak berpartisipasi dalam pameran ini, menghasilkan 38 karya lukisan tradisi yang unik dan penuh karakter. Proses kreatif mereka dilakukan rutin setiap hari Minggu pagi, dari pukul 09.00 hingga 11.00, di bawah bimbingan dua pembina. Studio Gelombang mengajarkan teknik melukis gaya Batuan, namun kebebasan dalam menuangkan imajinasi tetap dijunjung tinggi.

“Kami tidak menuntut mereka jadi pelukis. Kami ingin mereka menjadi seniman, apapun bentuknya. Karena belajar teknik tradisi memberi fondasi karakter yang kuat. Ini soal menemukan jati diri lewat budaya,” tambah Griyawan.

Baca Juga :  Akademisi UNHI Siap Ngayah di PHDI Bali “Perkuat Hindu yang Berkearifan Lokal”

Dukungan besar datang dari Balimoon Art and Space, yang menyediakan ruang bagi anak-anak untuk berkarya dan tampil di hadapan publik. Pendiri Balimoon, I Wayan Adi Mataram, SE, sangat mengapresiasi kerja keras Griyawan. “Pak Made sudah sangat intens membimbing anak-anak. Walau nanti mereka tak menjadi pelukis, penting untuk tetap terhubung dengan akar budaya tradisi kita,” ungkapnya.

Adi juga menyoroti kekuatan imajinasi anak-anak dalam menamai dan menginterpretasikan karya mereka. “Judul-judul lukisan mereka sangat kuat, dan kita bisa melihat betapa luas daya khayal mereka. Ini modal besar bagi masa depan,” katanya.

Sementara itu, Anak Agung Gede Yudi seusai membuka acara menyampaikan kekagumannya. “Pameran ini luar biasa. Ada benih-benih regenerasi yang tumbuh. Besar harapan saya, mereka bisa jadi seniman, arsitek, dokter, apapun profesinya, asalkan kecintaan pada seni tumbuh sejak dini. Suatu hari, mereka bisa jadi kolektor lukisan Bali, dan itu berarti menjaga warisan leluhur,” tuturnya dengan penuh haru.

Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada Balimoon Art and Space atas perannya dalam mendukung ekosistem seni rupa di Bali. “Ini mengembirakan. Semoga ke depan semakin banyak ruang seperti ini, tempat seniman bisa bebas berkreativitas,” pungkasnya.

Pameran “Playing in the Waves of Tradition” bukan sekadar pameran seni anak-anak, tapi juga gelombang harapan akan lahirnya generasi penerus yang cinta budaya, kreatif, dan berakar kuat pada identitas bangsa.(kbh2)

Related Posts