
Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali Gandeng BBPOM dan Dinas Kesehatan Sidak Keamanan Pangan di Pameran Kuliner PKB XLVII
Denpasar – kabarbalihits
Dalam rangka menjamin keamanan pangan bagi masyarakat dan wisatawan yang mengunjungi Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-XLVII Tahun 2025, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali menggandeng Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan uji laboratorium terhadap produk makanan dan minuman yang dijual di stand pameran kuliner tradisional.
Kegiatan yang berlangsung di Taman Budaya Art Center Provinsi Bali ini dipimpin oleh Kepala Bidang Pemberdayaan UKM DisKopUKM Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Purnama, SE., M.Si., bersama Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM Denpasar, Putu Ekayani, S.Si., Apt., M.Biomed., serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Sebanyak 20 sampel makanan dari total 52 tenant yang berpartisipasi telah diuji secara laboratorium. Hasilnya menunjukkan seluruh sampel dinyatakan aman dan bebas dari bahan berbahaya seperti formalin dan boraks. Tak hanya itu, pada uji sampel minuman berwarna yang mengandung gula, tidak ditemukan kandungan zat pewarna berbahaya seperti rodamin B.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh produk makanan dan minuman yang disajikan di PKB ini benar-benar aman dikonsumsi masyarakat. Hasil uji laboratorium menunjukkan seluruh sampel bebas dari bahan berbahaya,” ujar I Dewa Agung Gede Purnama.
Sebagai bentuk komitmen bersama, para pelaku usaha kuliner yang telah memenuhi standar keamanan pangan diberikan stiker Komitmen Keamanan Pangan oleh BBPOM Denpasar. Stiker ini menjadi simbol bahwa produk mereka telah melalui proses pengujian dan memenuhi standar keamanan pangan.
“Pemasangan stiker ini menjadi wujud nyata komitmen bersama antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga keamanan serta kebersihan pangan di acara besar seperti PKB,” jelas Putu Ekayani.
Selain inspeksi dan pengujian, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi terkait praktik penyajian makanan yang baik, salah satunya mengenai pengolahan ayam fillet. Para pelaku usaha diimbau untuk melakukan proses marinasi atau perebusan awal, sehingga saat disajikan kepada konsumen, makanan dalam kondisi matang sempurna dan tidak lagi dalam keadaan mentah.
Tak hanya keamanan bahan pangan, aspek kebersihan juga menjadi perhatian utama. Para penjual diimbau menggunakan perlengkapan higienis seperti sarung tangan, celemek, dan penutup kepala saat mengolah maupun menyajikan makanan.
Langkah ini menunjukkan sinergi aktif antara DisKopUKM Provinsi Bali, BBPOM Denpasar, dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dalam mendukung penyelenggaraan PKB yang tidak hanya kaya budaya, tetapi juga aman dan sehat bagi pengunjung. (r)