June 27, 2025
Politik

Suara Dharma untuk Demokrasi: Tokoh Hindu di Liligundi Bicara Pemilu dan Pilkada 2024

Buleleng – kabarbalihits

Di antara gemericik air sawah dan semilir angin Kelurahan Liligundi, Singaraja, percakapan tentang demokrasi justru tumbuh dari ruang yang penuh nilai-nilai spiritual. Bukan di gedung perkantoran atau aula mewah, melainkan di sebuah griya sederhana yang menjadi pusat spiritual umat Hindu di Buleleng.

Hari itu, Bawaslu Bali hadir bukan hanya untuk berbicara, tetapi untuk mendengar. Mendengar suara dari para tokoh agama Hindu, para penjaga nilai, yang selama ini menjadi sumber moral bagi masyarakat Bali.

Ketut Ariyani, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas, memimpin langsung pertemuan tersebut. Bagi Ariyani, mendengar pandangan para tokoh adat dan agama adalah bagian penting dari upaya merawat demokrasi yang tidak hanya prosedural, tetapi juga bernilai substansial.

“Kami ingin menggali evaluasi dari sudut pandang para tokoh agama, sebagai refleksi untuk memperbaiki proses pengawasan ke depan,” ungkap Ariyani, pada Senin, (23/6/2026).

Suasana hening terasa ketika Ratu Peranda Mas Widya Putra dari Griya Mas Agra Kidul menyampaikan pandangannya. Dengan bahasa yang tenang namun penuh makna, beliau menuturkan bagaimana masyarakat Bali, khususnya di wilayah Buleleng, menjalani Pemilu dan Pilkada 2024 dengan tertib dan damai.

“Pemilu kali ini sudah baik. Masyarakat semakin sadar pentingnya menyalurkan hak pilih sesuai dengan hati nurani. Ini juga tidak lepas dari peran pengawasan Bawaslu yang menjaga proses tetap berada di jalan yang benar,” ujar Ratu Peranda.

Yang menarik, Ratu Peranda juga menyinggung bagaimana konsep dharma dalam ajaran Hindu selaras dengan semangat pengawasan partisipatif. Menurutnya, ikut serta menjaga agar pemilu bersih adalah bagian dari jalan kebenaran itu sendiri.

“Dharma bukan hanya soal beribadah. Mengawasi pemilu agar berjalan adil juga bagian dari dharma,” ucapnya mantap.

Baca Juga :  Bupati Adi Arnawa Hadiri Post Tour Exhibition BBTF

Pertemuan di griya itu bukan hanya soal evaluasi, tetapi juga peneguhan komitmen bersama. Ratu Peranda berharap Bawaslu Bali terus konsisten menjaga integritas, tetap netral, dan berani bersikap tegas demi tegaknya demokrasi yang adil dan bermartabat.

Menutup pertemuan, Ariyani menegaskan bahwa Bawaslu Bali akan terus melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam proses pengawasan. “Demokrasi di Bali harus tumbuh dari akar-akar budaya dan spiritualitas kita sendiri. Karena itu, suara para tokoh agama seperti ini sangat berarti,” katanya.

Di Liligundi, suara demokrasi tidak hanya bergema di TPS. Ia juga bergema dari bale-bale griya, menyatu dengan doa-doa, menyatu dengan suara dharma yang setia menjaga kesucian proses bernegara. (r)

Related Posts