November 17, 2025
Daerah Seni Budaya

Duta Seni Kabupaten Badung Tampilkan Drama Gong Tradisi ‘Kadga Maya’

Denpasar-kabarbalihits

Pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII (47) tahun 2025, duta seni dari Kabupaten Badung menampilkan seni pertunjukan dalam Parade Drama Gong Tradisi di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center, Minggu malam (22/6/2025).

Pementasan Drama Gong Tradisi yang berjudul ‘Kadga Maya’ dibawakan oleh Sekaa Drama Gong Sentananing Samudra dari Sanggar Seni Harsa Wirasana, Banjar Jabejero, Desa Adat Kuta, Kecamatan Kuta mendapat respon positif dari penonton.

Sebelum pementasan, Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha menyampaikan, drama gong tradisi dari duta Kabupaten Badung pada PKB ke-47 merupakan salah satu pementasan yang paling dinanti masyarakat. Dimana Kecamatan Kuta ditugaskan untuk menunjuk salah satu sanggarnya menampilkan parade drama gong tradisi pada PKB ke-47 ini.

“memang pola pengiriman duta duta untuk pentas di PKB adalah digilir dari masing-masing Kecamatan pada tiap tahunnya,” kata Kadisbud Eka Sudarwitha.

Pementasan dalam lakon ‘Kadga Maya’ ini secara sengaja memaksimalkan potensi seniman seniman yang ada di wilayah Kecamatan Kuta, dan tentunya menjadi salah satu pusat seni di Kabupaten Badung.

Disebut Kecamatan Kuta banyak memiliki tokoh seni, salah satunya I Wayan Lotring. Sehingga kepeloporannya diharapkan dapat diteruskan kepada generasi muda, khususnya dalam mengembangkan seni drama gong dengan materi baru agar lebih menarik.

“jadi memang perlu digali dan dikembangkan lagi dengan sentuhan-sentuhan baru atau materi baru, namun tetap mengangkat tradisi yang ada di wilayah Kecamatan Kuta,” pungkasnya.

Mengenai dukungan terhadap sanggar seni ini tidak hanya dibina dari kolaborasi seniman senior dan maestro, perhatian juga datang dari Pemerintah Kabupaten Badung dari sisi pembiayaan. Diharapkan kedepannya, perhatian dari Pemerintah perlu ditingkatkan.

Pada kesempatan ini, Kadisbud Eka Sudarwitha mengucapkan terima kasih kepada tokoh-tokoh di Kecamatan Kuta yang hadir langsung pada pementasan drama gong ini. Seperti hadirnya Bendesa Kuta, anggota DPRD Badung Dapil Kuta Wayan Puspa Negara, Camat Kuta, dan Lurah Kuta.

Baca Juga :  Sanggar Citta Usadhi Badung Obati Kerinduan Lewat Arja Klasik “Sirnaning Dirada Sungsang” di PKB ke-47

“mudah-mudahan ini menjadi support atau dorongan yang positif bagi perkembangan seni di wilayah Kabupaten Badung,” harapnya.

Melalui Parade Drama Gong ini, pihaknya telah berupaya secara maksimal memberikan pendampingan dan pelatihan secara rutin, dan dapat memberikan hasil sesuai dengan harapan.

Drama Gong Tradisi ini mengambil latar fiktif di Pedukuhan Pandan Singid dan Kerajaan Candra Negari, cerita berpusat pada tokoh I Made Ripta, seorang pemuda pemburu yang tanpa sengaja memanah seorang putri raja saat berburu di hutan. Peristiwa ini kemudian menguak masa lalu yang tersembunyi, Made Ripta ternyata adalah Raden Semara Putra, putra mahkota dari Kerajaan Surya Negara yang hancur akibat penolakan tunduk pada Kerajaan Cakra Negara.

Drama berlanjut saat konflik batin dan politik melingkupi Istana Candra Negari, yang hendak menikahkan putrinya atas tekanan kerajaan atasan. Namun, kekuatan batin dan kejujuran hati sang tokoh utama mampu mengubah arah sejarah. Melalui pusaka sakti bernama Kadga Maya, serta campur tangan tokoh spiritual seperti Hyang Berawi dan Dukuh Kawi, jati diri Made Ripta terungkap, dan ia akhirnya dipersatukan dengan sang putri raja, Dyah Praba Suari.

Lakon ini ditulis dan disutradarai oleh Drs. I Gusti Lanang Subamia, M.MPd., yang juga menjadi pembina utama dalam produksi. Di bawah koordinasi I Wayan Eka Adnyana, S.Tr.Par, M.Tr.Par, serta dukungan kuat dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, pertunjukan ini tampil memikat dengan sentuhan artistik yang kuat, baik dari segi garapan musik tradisional, tata busana, hingga interpretasi peran. (kbh1)

Related Posts