June 27, 2025
Nasional

Wamen ATR/BPN Tekankan Pentingnya Tata Ruang Terintegrasi dalam Pembangunan Infrastruktur di ICI 2025

Jakarta-kabarbalihits

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan infrastruktur nasional harus berakar pada kebijakan tata ruang yang terintegrasi, berkelanjutan, dan responsif terhadap tantangan masa depan. Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/06/2025).

Dalam forum strategis yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri tersebut, Wamen Ossy menyoroti bahwa aspek pertanahan dan tata ruang merupakan pondasi yang menentukan arah pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran, adil, dan berkelanjutan.

“Pembangunan infrastruktur butuh tanah, namun tanah butuh kepastian hukum, butuh aksesibilitas, butuh zonasi yang jelas, dan butuh harmonisasi dengan pertimbangan lingkungan dan sosial,” ujar Wamen Ossy di hadapan para peserta konferensi.

Ia menjelaskan, Kementerian ATR/BPN saat ini tengah mengupayakan satu pendekatan baru dalam tata kelola pembangunan, yaitu dengan mewujudkan kebijakan perencanaan tata ruang yang menyatu, melibatkan berbagai sektor secara harmonis. Pendekatan ini mengintegrasikan pemanfaatan lahan, rencana sektoral, serta tujuan pembangunan ke dalam satu kerangka tata kelola ruang nasional yang komprehensif dan dapat diakses seluruh pihak.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur bukan sekadar membangun jalan, jembatan, atau gedung megah, tetapi juga menata ruang secara adil dan berimbang agar tidak menimbulkan konflik agraria, kerusakan lingkungan, atau kesenjangan akses antarwilayah.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap proyek pembangunan yang dilaksanakan memiliki dasar ruang yang legal, terdata, dan sesuai peruntukannya. Ini kunci agar investasi berjalan lancar dan masyarakat tidak terdampak negatif,” imbuhnya.

Baca Juga :  Dosen Wajib Mengisi Rencana Kinerja dan Laporan Kinerja Melalui SISTER

Konferensi ICI 2025 menjadi ajang berbagi wawasan dan praktik terbaik dari berbagai negara mengenai pembangunan infrastruktur masa depan yang inklusif, hijau, dan berbasis teknologi. Dalam acara ini, hadir pula sejumlah menteri, kepala lembaga, akademisi, pelaku usaha, serta mitra internasional yang aktif membahas isu-isu strategis seperti transformasi digital, pembiayaan inovatif, dan adaptasi infrastruktur terhadap perubahan iklim.

Melalui partisipasi aktif dalam konferensi ini, Kementerian ATR/BPN mempertegas peran krusialnya sebagai penyedia dan pengatur tata ruang dan pertanahan yang menjadi tulang punggung pembangunan fisik nasional. Di tengah masifnya pembangunan proyek strategis nasional, Wamen Ossy berharap seluruh kementerian/lembaga dapat berkolaborasi erat, menyelaraskan rencana pembangunan sektoral dengan kebijakan tata ruang nasional.

Konferensi ini juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam merespons kebutuhan infrastruktur Indonesia yang terus berkembang, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan kebutuhan konektivitas antardaerah.

Dengan langkah nyata menuju tata ruang yang terintegrasi dan berbasis data, pemerintah berharap setiap jengkal pembangunan benar-benar membawa manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan. Wamen Ossy menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk menjadikan tata ruang sebagai awal dari semua proses pembangunan—bukan hanya pelengkap di belakang.

“Tata ruang bukan urusan teknis semata. Ini soal arah masa depan bangsa, soal bagaimana kita hidup berdampingan dengan ruang dan sumber daya secara adil dan berkelanjutan,” pungkasnya. (r)

Related Posts