June 27, 2025
Nasional

Wamen ATR/BPN Paparkan Tiga Pilar Strategis Penyediaan Rumah Terjangkau di ICI 2025

Jakarta-kabarbalihits

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menjadi pembicara kunci dalam Panel Tematik bertajuk “Homes Within Reach: Pathing Our Way to Affordable, Connected Urban Living”, yang digelar sebagai bagian dari rangkaian International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/06/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC).

Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ossy menegaskan pentingnya penyediaan hunian yang tidak hanya terjangkau dari segi harga, tetapi juga terintegrasi dengan sistem kota yang layak huni dan terkoneksi. Ia memaparkan bahwa Kementerian ATR/BPN memiliki pendekatan strategis yang berpijak pada tiga pilar utama untuk mendorong ketersediaan rumah terjangkau bagi masyarakat.

“Untuk memastikan bahwa rumah terjangkau tidak hanya sekadar bangunan, tapi menjadi bagian dari kehidupan kota yang layak dan terhubung, kami mengedepankan tiga pilar utama: pengembangan dan konsolidasi tanah, pembangunan berorientasi transit (TOD), serta perencanaan spasial terpadu,” ujar Wamen Ossy di hadapan para peserta konferensi dari dalam dan luar negeri.

Tiga Pilar Strategis Kementerian ATR/BPN

  1. Pengembangan dan Konsolidasi Tanah:

Kementerian ATR/BPN terus mendorong proses konsolidasi tanah untuk mempercepat penyediaan lahan bagi pembangunan hunian, terutama di kawasan perkotaan padat. Pendekatan ini memungkinkan optimalisasi pemanfaatan ruang tanpa mengorbankan hak masyarakat atas tanah.

  1. Transit Oriented Development (TOD):

Hunian terjangkau juga harus mudah diakses melalui sistem transportasi publik. Melalui pendekatan TOD, perumahan dikembangkan di sekitar pusat-pusat transportasi massal seperti stasiun dan terminal, guna menciptakan mobilitas efisien, mengurangi kemacetan, dan mendekatkan masyarakat pada pusat aktivitas ekonomi.

  1. Perencanaan Spasial Terpadu:

Perumahan tidak boleh berdiri sendiri, melainkan harus menyatu dalam tata ruang kota yang mencakup akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, ruang terbuka hijau, dan pekerjaan. Karena itu, seluruh perencanaan pembangunan hunian difokuskan dalam kerangka ruang yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Wamen ATR/Waka BPN Tekankan Pentingnya Kerja Sama Lintas Sektor dalam Reforma Agraria di Asia Land Forum 2025

Konferensi bertaraf internasional ini menjadi wadah strategis untuk bertukar pengalaman antarnegara dalam menata infrastruktur masa depan, khususnya penyediaan tempat tinggal yang layak dan inklusif. Panel diskusi yang diikuti Wamen Ossy turut menghadirkan para ahli, pejabat pemerintah, dan mitra pembangunan yang membahas berbagai inovasi kebijakan untuk menyelesaikan tantangan krusial di sektor perumahan.

Lebih lanjut, Wamen Ossy juga menekankan bahwa tantangan penyediaan rumah tidak hanya soal angka, tetapi juga soal kualitas dan keberlanjutan. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi lintas sektor mutlak diperlukan agar kebijakan pusat dan daerah selaras, serta investor swasta memiliki kepastian dalam penyediaan lahan dan izin pembangunan.

“Hunian yang layak adalah hak dasar. Jika negara ingin maju dan masyarakatnya produktif, maka rumah sebagai tempat tumbuh dan berdaya harus jadi prioritas utama,” tegasnya.

Dengan hadirnya forum seperti ICI 2025, pemerintah berharap terbangun sinergi yang kuat antara pembuat kebijakan, sektor swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan kota yang inklusif, terjangkau, dan berkelanjutan di masa depan. Kementerian ATR/BPN sendiri berkomitmen untuk terus mendukung setiap langkah pembangunan melalui reformasi kebijakan pertanahan dan tata ruang yang adaptif terhadap dinamika perkotaan modern.(r)

Related Posts