
Terkait Bantuan Tunai Rp 2 Juta per KK, Graha Wicaksana: Warga dengan Pendapatan Fluktuatif Layak Diakomodir
Badung -kabarbalihits
Janji-janji politik Adi Cipta kepada masyarakat Badung mulai direalisasikan. Salah satunya bantuan sosial tunai Rp 2 juta per kepala keluarga (KK) menjelang hari raya keagamaan. Hal ini mendapat apresiasi dari Ketua Komisi IV DPRD Badung I Nyoman Graha Wicaksana. Bahkan politisi PDI P Dapil Kuta inierjuanga menilai, bantuan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk menjalankan kewajiban selaku umat beragama.
“Bantuan ini tentu saja mampu mengurangi beban masyarakat karena ketika menjelang hari raya, harga-harga kebutuhan baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan upakara melonjak drastis,” ujarnya.
Selain manfaatnya dirasakan warga, ujar mantan Ketua Badan Kehormatan DPRD Badung tersebut, bansos ini dipastikan mampu menekan angka inflasi. “Selain dengan pasar murah, inflasi juga dapat ditekan dengan program bansos tunai ini,” ujarnya.
Walau begitu, Graha Wicaksana juga meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program ini. “Kami tidak mau di lapangan ada manipulasi data maupun penyelewengan-penyelewengan lainnya. Karena itu, evaluasi harus tetap dilakukan untuk menangkal hal tersebut,” ujarnya.
Ditanya soal penafsiran beda terkait syarat untuk memperoleh bansos ini (terutama syarat pendapatan maksimal Rp 5 juta, red), Graha Wicaksana menegaskan perlu ada pembekalan lewat diklat atau kegiatan lainnya sehingga penafsiran terhadap syarat tersebut sama antara satu kelian dinas dan kepala lingkungan sebagai pejabat paling bawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Dia mencontohkan, kebanyakan warga Kuta berprofesi sebagai pemandu wisata atau pedagang di pantai. Ketika musim ramai turis atau pengunjung, pemandu wisata dan pedagang ini bisa memperoleh pendapatan di atas Rp 5 juta sebulan. “Namun ketika sepi, tentu angka itu sulit dicapai. Tak jarang mereka membawa tangan kosong ke rumahnya,” ungkapnya.
Ketika pendapatan masyarakat fluktuasi, ujar Graha Wicaksana, mereka harusnya terakomodasi dalam program bansos tunai ini. “Jangan pendapatan mereka yang tinggi namun hanya sewaktu-waktu digunakan sebagai patokan pendapatan,” katanya.
Selain pendapatan warga yang fluktuatif, Graha juga mengusulkan agar pensiunan terakomodir dalam program ini. Hanya segelintir pensiunan yang pendapatannya di atas Rp 5 juta. “Kami usulkan agar pensiunan yang pendapatannya di bawah Rp 5 juta diakomodir dalam program ini,” katanya.
Untuk ini, dia minta pemerintah menyiapkan tim untuk memberikan pembekalan kepada para kaling dan kelian dinas sehingga pelayanan kepada masyarakat sama. “Kami minta pemerintah menyiapkan tim untuk memberikan pembekalan kepada kaling yang berhadapan langsung dengan warga masyarakat,” ungkapnya.(r).


