
“Medusa Within Us”, Pameran Lukisan 12 Seniman Perempuan Rayakan Semangat Kartini
Gianyar-kabarbalihits
Dalam semangat memperingati Hari Kartini, sebanyak 12 pelukis perempuan dari berbagai penjuru nusantara menggelar sebuah pameran seni rupa bertajuk “Medusa Within Us”. Pameran ini dibuka tepat pada tanggal 21 April 2025 dan akan berlangsung selama tiga minggu, hingga 11 Mei 2025, bertempat di Pedro Coffee, Kedewatan, Ubud.
Acara pembukaan berlangsung hangat dan penuh makna, ditandai dengan sambutan serta peresmian oleh pendiri Balimoon Art & Space, Ni Wayan Sri Ekayanti, S.Sos., MM. Dalam sambutannya, Sri Ekayanti menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pameran yang bertepatan dengan Hari Kartini, simbol perjuangan emansipasi perempuan di Indonesia.
“Momentum ini sangat tepat untuk menunjukkan eksistensi dan kekuatan perempuan dalam berkarya. Lewat sapuan kuas yang unik dan penuh makna, para pelukis perempuan ini berhasil menunjukkan bahwa perempuan memiliki semangat juang dan kreativitas yang tak kalah hebat dari laki-laki,” ujar Sri Ekayanti.
Pameran “Medusa Within Us” tak hanya menyuguhkan estetika visual, namun juga sarat akan pesan dan refleksi sosial. Tema Medusa dipilih bukan tanpa alasan. Dalam mitologi Yunani, Medusa adalah sosok perempuan yang kerap disalahpahami bahkan dicap sebagai monster, padahal sejatinya ia adalah korban dari kekerasan seksual. Melalui lukisan-lukisan ini, para seniman perempuan mengangkat kembali kisah Medusa sebagai simbol kekuatan, perlawanan, dan keberanian untuk bersuara atas ketidakadilan yang dialami perempuan.
Putu Eni Astiarini, salah satu pelukis sekaligus perwakilan dari 12 seniman yang terlibat, menjelaskan makna mendalam dari pameran ini. “Medusa adalah simbol dari banyak perempuan yang mengalami luka, namun tidak punya ruang untuk mengungkapkannya. Melalui pameran ini, kami ingin menyuarakan bahwa perempuan berhak bersuara, berhak mengekspresikan perasaannya, dan berhak setara dengan laki-laki. Ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap semangat Kartini yang memperjuangkan hak dan martabat perempuan,” jelas Eni dengan penuh semangat.
Ke-12 pelukis yang berpameran ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka adalah Ariani, Anik Argianti, Ayu Murniati, Cindy Il, Defina Sumardji, Dina Tania, Desak Desira, Karin Puspitasari, Kartika Sudibia, Kendisan, Naomi Bald, Oppie Zora dan Putu Eni Astiarini. Mereka memiliki latar belakang serta gaya berkarya yang berbeda-beda. Namun, mereka disatukan oleh semangat yang sama, yakni memperjuangkan kesetaraan gender dan kebebasan berekspresi bagi perempuan melalui seni rupa.
Pemilik Pedro Coffee, Maredo Gustam, juga turut memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia menyampaikan rasa bangga karena tempatnya menjadi lokasi dari gerakan seni yang bermakna ini. “Kami merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari perayaan Hari Kartini ini melalui pameran yang mengangkat tema kuat seperti ‘Medusa Within Us’. Ini adalah seruan penting tentang women empowerment, dan kami mendukung penuh setiap gerakan yang mendorong perempuan untuk bersuara dan melawan ketidakadilan,” ujarnya.
Maredo juga mengajak masyarakat luas, khususnya para pecinta seni dan budaya, untuk datang berkunjung ke Pedro Coffee selama pameran berlangsung. Selain dapat menikmati karya-karya seni yang menggugah, pengunjung juga dapat menikmati suasana hangat dan kopi khas dari tempat yang terletak di tengah keindahan alam Ubud ini.
Pameran ini menjadi ruang kontemplasi yang mengajak pengunjung untuk merenungi kembali peran dan posisi perempuan dalam masyarakat. Setiap lukisan membawa narasi yang dalam – tentang luka, kekuatan, ketabahan, dan harapan. Bukan hanya sekadar pameran seni, tetapi juga sebuah gerakan budaya yang mempertegas bahwa seni bisa menjadi alat perjuangan yang kuat.
Di tengah zaman yang terus berubah, semangat Kartini masih relevan dan terus menginspirasi perempuan masa kini. Melalui karya seni, perjuangan emansipasi tidak hanya hidup dalam buku sejarah, tapi juga dalam warna, bentuk, dan ekspresi yang menghidupkan dinding-dinding galeri.
Pameran “Medusa Within Us” bukan hanya sebuah perayaan, tapi juga ajakan: agar perempuan Indonesia tak takut untuk bersuara, melawan, dan berkarya. Seperti kata Kartini, “Habis gelap, terbitlah terang.” Dan terang itu, kini terpancar dari sapuan kuas para perempuan hebat ini. (kbh2)