
Suasana Asri Banjar Batusepih Disulap Jadi Galeri Alam “Aksi Melukis Sambil Berdonasi untuk SD Negeri 6 Kemenuh”
Gianyar-kabarbalihits
Udara pagi nan sejuk dan pemandangan hijau yang menenangkan menyambut siapa saja yang datang ke Banjar Batusepih, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Tapi Jumat ini, tepatnya 18 April 2025 suasana di sekitar Pura Puseh Nataran Batusepih terasa berbeda, lebih hidup, lebih hangat, dan penuh warna. Bukan karena upacara keagamaan atau hajatan adat, melainkan karena kegiatan live painting yang digelar oleh Yayasan Mitra Satata yang berkolaborasi dengan komunitas seniman Mahalaksmi dan masyarakat setempat.
Kegiatan seni ini bukan sekadar ajang unjuk bakat para pelukis. Di balik kuas dan kanvas, tersimpan misi sosial yang menyentuh hati, yakni penggalangan dana untuk membantu perbaikan fasilitas di SD Negeri 6 Kemenuh, sebuah sekolah di desa yang masih kekurangan sarana pendukung kegiatan belajar-mengajar, seperti toilet dan tenaga pengajar. Dengan latar belakang pura yang sakral dan alam sekitar yang tenang, para pelukis dari komunitas Mahalaksmi menuangkan imajinasi mereka ke atas kanvas. Sebagian duduk bersila, sebagian berdiri menyatu dengan alam, sambil menggoreskan warna-warna yang mencerminkan kedamaian dan semangat gotong royong.
Menurut pendiri Yayasan Mitra Satata, I Wayan Adi Mataram, SE, tempat ini memang dipilih bukan tanpa alasan. “Pura Puseh ini adalah ikon dari Banjar Batusepih, dan kami ingin para seniman bisa merasakan energi spiritual di sini. Sekaligus, kami ingin mengajak masyarakat lebih dekat dengan seni, dan tentu saja, dengan aksi sosial,” ujarnya.
Adi Mataram juga menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang bagi anak-anak muda, khususnya siswa SD Negeri 6 Kemenuh, agar termotivasi untuk berkarya seperti para seniman yang hadir hari ini.
Yang membuat suasana makin hangat, di salah satu sudut area pura, dipajang deretan lukisan karya siswa-siswi SD Negeri 6 Kemenuh. Meskipun sederhana, karya mereka menggambarkan semangat dan imajinasi yang luar biasa. Beberapa lukisan bahkan sudah laku dibeli oleh pengunjung yang ingin berdonasi. Tak hanya lukisan, aksesori buatan tangan siswa seperti gelang juga dijual sebagai bagian dari penggalangan dana. Pengunjung tampak antusias memilih gelang sambil bertanya-tanya tentang asal mula kegiatan ini.
Putu Eni Astiarini, perwakilan dari komunitas Mahalaksmi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal dari rangkaian acara yang direncanakan komunitasnya. “Kami ingin menunjukkan bahwa seni bisa menjadi alat untuk berbuat baik. Melalui karya-karya ini, kami berharap bisa mengumpulkan dana untuk membantu renovasi SD Negeri 6 Kemenuh,” jelasnya.
Ia juga mengajak lebih banyak pihak untuk ikut serta, baik dengan membeli karya, berdonasi, maupun membantu penyebaran informasi. “Pendidikan itu tanggung jawab bersama. Dan anak-anak ini adalah masa depan kita. Kalau bukan kita yang bantu, siapa lagi?,” cetusnya.
Kelihan Banjar Batusepih, I Wayan Cenik Putra, menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada desa dan pendidikan anak-anak di sana. “Kami senang Banjar Batusepih jadi tempat untuk kegiatan seperti ini. Harapannya tentu agar kegiatan seni yang sekaligus sosial seperti ini bisa rutin dilakukan. Sangat mendukung pendidikan dan memberi semangat bagi anak-anak kami,” ujar Cenik Putra dengan antusias.
Meski kegiatan ini berlangsung hanya sehari, dampaknya dirasakan lebih luas. Tak hanya soal dana yang terkumpul, tetapi juga semangat kolaborasi dan kepedulian yang tumbuh di tengah masyarakat. Yayasan Mitra Satata menyatakan akan terus mendampingi proses ini. Mereka ingin memastikan bahwa bantuan yang terkumpul benar-benar tersalurkan untuk kebutuhan sekolah. Mulai dari perbaikan fasilitas, pengadaan alat belajar, hingga dukungan kegiatan seni dan kreativitas anak-anak.
“Kami tahu ini baru langkah kecil. Tapi kalau kita terus bersama, saya yakin kita bisa bantu wujudkan sekolah yang lebih layak untuk anak-anak di SD Negeri 6 Kemenuh,” tutup Adi Mataram.(kbh2)


