October 28, 2025
Daerah

Alit Yandinata Sampaikan “Solusi”, Agar Semua KK Tersentuh Program Bantuan Hari Raya di Badung

Badung -kabarbalihits

Program bantuan hari raya Rp 2 juta per KK di Kabupaten Badung untuk memenuhi janji kampanye Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta sepertinya tidak bisa berjalan mulus. Bahkan di masyarakat mulai ada kegaduhan dalam pembahasan di rapat-rapat tingkat dusun di Badung. Tokoh Masyarakat Abiansemal, I Putu Alit Yandinata yang sempat menjadi calon wakil Bupati badung dalam Pilkada Badung tahun 2024 lalu ikut memberikan tanggapan atas program bantuan hari raya ini.

Alit Yandinata mengatakan, pihaknya mengucapkan selamat dan sukses kepada pasangan Wayan Adi Arnawa dan Bagus Alit Sucipta Cipta sudah dilantik menjadi Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung. “Kami harapkan program-program Adi-Cipta dapat direalisasikan ke masyarakat. Janji dalam bentuk program sesuai kampanye lalu, semoga perjalanan lima tahun kedepan ini memberikan manfaat untuk masyarakat badung,”ujarnya.

Ditanya tanggapannya terkait program bantuan hari raya untuk masyarakat Badung sebesar Rp 2 juta per Kepala keluarga (KK), rival Adi-Cipta dalam Pilkada Badung lalu ini mengungkapkan, semoga bisa direalisasikan, karena sesuai yang dilihat di lapangan banyak menuai kontroversi. “Saat ada musyawarah dusun banyak yang mempertanyakan dan riak riak kecil terkait program bantuan hari raya Rp 2 juta/kk. Karena tidak ada kejelasan petunjuk teknis serta regulasinya seperti apa. Tapi dalam hal ini saya bukan dalam posisi untuk menyerang program beliau karena saya kalah Pilkada lalu. Tapi saya ingin juga memberikan urun rembug serta memberi masukan. Ditinjau dari bantuan langsung tunai seperti BLT, jika dilihat tidak bisa dilakukan secara regulasi. BLT hanya bisa diberikan ke masyarakat jika ada hal seperti wabah Covid-19 maupun bencana alam, di Bali ada dampak ekonomi besar saat covid-19 yakni pariwisata tidak jalan sehingga pada saat itu pemerintah memberikan BLT ini. Ini kan beda case, untuk hari raya bantuan ini kan terencana maka hal ini perlu ada regulasi jelas,”paparnya.

Baca Juga :  HUT ke 4 The Cakra Hotel, Menambah 8 Unit Kamar Sambut New Normal

Alit Yandinata pun memberikan solusi untuk bantuan hari raya ini bisa dilakukan dengan basis kegiatan. “Kalau anggaran itu berbasis kegiatan semestinya sama, semua per KK itu bisa dapat di Badung. Seperti program makan bergizi pada anak-anak, kan semua dapat dia karena kegiatannya yang dibiayai walaupun diberikan anggaran 10 ribu rupaih per porsi. Kalau kita mencari jalan keluar, umpama Rp 2 juta/KK, kegiatannya diberikan jadi bisa masuk per KK dapat. contoh apakah uang upacaranya 1,5 juta saat hari raya dan sisanya lagi 500 ribu untuk daging upacara, itu kan bisa. kalau sekarang kita bedakan, hanya KK miskin saja yang dapat, hal ini kan beda statemen saat kampanye, waktu ini janji kan per KK Badung, jika menganut sistem kegiatan kan tidak mengenal si kaya dan si miskin jadi semua KK bisa dapat. Mestinya sebelum kita menyampaikan statemen program kampanye seluruhnya harus dikaji betul pos anggarannya dimana,sistem penganggarannya seperti apa. sehingga nanti tidak menjadi persoalan baru nantinya, apalagi masyarakat disuruh membikin permohonan. Yang berjanji itu bukan masyarakat, yang berjanji itu adalah kandidat. masyarakat menikmati saja apa yang telah dijanjikan kandidat dulu saat kampanye. Berbeda dengan pengajuan proposal bantuan, masalah dapat atau tidak masyarakat tidak akan kecewa, tetapi karena kandidat yang menjanjikan, berarti masyarakat tidak perlu membuat permohonan, seperti itu logikanya,”terangnya. (r).

Related Posts