September 30, 2025
Seni Budaya

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmikan Museum Sarkofagus Di Bedulu Gianyar

Gianyar – kabarbalihits

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon meresmikan sekaligus mengaktivasi Museum Sarkofagus di Bedulu, Gianyar pada Kamis (27/2/2025). Museum yang sebelumnya bernama Gedong Arca ini diharapkan lebih menonjol keunikannya sebagai museum yang memiliki banyak koleksi sarkofagus di Bali.

Museum Sarkofagus merupakan salah satu museum yang dikelola Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, berlokasi di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Museum ini menyimpan sejumlah koleksi sarkofagus, atau peninggalan zaman megalitikum berupa peti batu yang berfungsi untuk menyimpan jenazah. Museum ini berawal dari tahun 1958, saat arkeolog Raden Pandji Soejono selaku Kepala Kantor Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Cabang 2 Gianyar mulai mengumpulkan koleksi Sarkofagus. Museum yang sebelumnya bernama Gedong Arca, kini diaktivasi dengan nama Museum Sarkofagus agar lebih menonjolkan keunikannya, sebagai museum yang memiliki banyak koleksi sarkofagus di Bali.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon berharap aktivasi museum Sarkofagus ini akan mendatangkan lebih banyak pengunjung untuk melihat dan mempelajari perjalanan peradaban yang ada di Bali ribuan tahun lalu. Selain itu kemanfaatan ruang di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV juga sering dipakai kegiatan seni budaya, sehingga melengkapi “cultural enclave” atau kantong budaya di Bali. Penyebarluasan informasi terkait museum sarkofagus telah dilakukan melalui pendekatan digital, sehingga lebih dekat dengan generasi muda.

“Tadi pengelola dari BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) XV bekerjasama dengan perguruan tinggi menggunakan pendekatan-pendekatan yang sangat akrab dengan generasi muda kita. Jadi telah dilakukan digitalisasi, nanti mungkin ke depan juga menggunakan AI. Kemudian aktivasi di dalam berbagai kunjungan dari siswa atau mahasiswa atau juga turis-turis ke sini. Sosial medianya juga mungkin yang perlu kita aktifkan, sehingga informasi-informasi tentang Museum Sarkofagus ini semakin bisa diakses oleh publik,” kata Fadli Zon.

Baca Juga :  SHANTISENA Ashram Gandhi Puri tampilkan Rama Sita Nusantara di India

Lebih lanjut Fadli Zon mengatakan Kementerian Kebudayaan melakukan aktivasi museum di Indonesia, agar tidak ada museum yang mangkrak. Saat ini terdapat lebih dari 400 museum di Indonesia yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabuapaten-Kota, dan swasta. Jumlah ini masih sangat sedikit dibanding luas wilayah Indonesia.

“Museum-museum yang ada di Indonesia itu diaktivasi, jangan sampai ada museum yang mangkrak. Makanya kita kerjasama dengan Asosiasi Musium Indonesia (AMI), karena jumlah museum di Indonesia ini sekitar 400-an. Dibanding dengan kekayaan Indonesia yang luar biasa itu, masih terlalu sedikit. Kita di Kementerian Kebudayaan mendorong menghidupkan museum-museum itu, bukan hanya sebagai tempat menyimpan dan memamerkan artefak atau koleksi, tapi menjadikan museum sebagai pusat edukasi, pusat literasi, dan bahkan pusat seni,” ujar Fadli Zon.

Sementara Plt. Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, I Gusti Agung Gede Artanegara mengatakan aktivasi Museum Sarkofagus sekaligus momentum untuk mengubah paradigma museum dari sekedar tempat melihat koleksi menjadi ruang dialog budaya yang dinamis dan menginspirasi. Upaya tersebut salah satunya diwujudkan melalui pelaksanaan lomba tari dan drama bertajuk “Dwi Karya Bali” pada 27 Februari hingga 15 Maret 2025”

“Langkah strategis telah kami susun untuk tahun 2025. Salah satunya adalah kompetisi media sosial yang bertajuk Dwi Karya Bali untuk menciptakan percakapan di ranah digital dan meningkatkan awareness, berupa lomba tari dan drama interaktif, yang menghidupkan kembali keunikan sarkofagus dalam ekspresi seni kontemporer. Ini merupakan kolaborasi dengan komunitas kreatif untuk menghadirkan museum sebagai ruang inspirasi lintas generasi,” ungkap Artanegara.

[itp]

Peresmian dan aktivasi Museum Sarkofagus juga dihadiri Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno, Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, Tokoh Budaya Bali, Prof. I Made Bandem, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar, serta sejumlah stakeholder terkait. (kbh7)

Related Posts