
Adu Jotos di Finns Club Bali, 8 Security dan 1 WN Australia Jadi Tersangka
Denpasar-kabarbalihits
Polda Bali mengungkap kasus dugaan tindak pidana penganiayaan yang terjadi di Finns Beach Club pada Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 20.00 Wita, antara 12 petugas keamanan (security) dan 5 warga negara (WN) Australia.
Pada kasus ini kedua pihak merasa jadi korban, sehingga pihak security dan WN Australia saling lapor ke kepolisian. Dimana pihak security melaporkan kasus ini ke Polda Bali, sedangkan seorang WN Australia bernama Muhamed Rifai (27) melaporkan diri ke Polres Badung.
Dengan adanya dua laporan ini dipastikan penyelidikan dilakukan secara objektif berdasarkan pemeriksaan saksi dan bukti-bukti termasuk rekaman cctv.
“kedua belah pihak saling melaporkan dan sama-sama merasa jadi korban. Untuk WNA melaporkan Security Finns Beach Club di Polres Badung dan sebaliknya Security Finns Beach Club melaporkan WNA di Ditreskrimum Polda Bali,” jelas Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya, didampingi Dirreskrimum Kombes Pol Dr. Gede Adhi Mulyawarman, Kabid Humas Kombes Pol Ariasandhy, Kabid Propam Kombes Pol Ketut Kusmayadi, Kabidlabfor Kombes Pol Ketut Sukena, dan Kapolres Badung AKBP Arif Batubara saat konferensi pers, di Lobi Mapolda Bali, Kamis (20/2/2025).
Sehingga pada kasus ini Polda Bali menetapkan 8 orang security dan 1 WN Australia Muhamed Rifai yang merupakan korban, juga dijadikan tersangka.
Sedangkan 8 security yang dijadikan tersangka diantaranya, I Gusti Putu Agus Surya Negara, I Made Laksemana Aryawan, I Wayan Alit Junaedi, I Made Ivan Darma Saputra, I Gede Mawantara, I Nengah Dading Gunadi, dan I Nyoman Mertayasa.
“pengeroyokan dengan cara mukul, menendang bagian wajah dan perut korban, lalu memiting korban sampai jatuh,” katanya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan polisi yakni berupa flashdisk yang berisi rekaman cctv di lokasi kejadian, paspor milik Muhamed Rifai , traffic cone, dan papan parkir.
Mereka disangkakan dengan pasal berbeda, untuk 8 security disangkakan tentang pengroyokan, yakni pasal 170 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman penjara 6 tahun 6 bulan.
Sedangkan WN Australia dijerat dengan pasal penganiayaan tertuang pada Pasal 351 KUHP ayat (1), dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun.
Kapolda Bali berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, dan berupaya menempatkan sejumlah personel anggota polisi di wilayah rawan.
“tentunya kejadian ini tidak boleh terjadi lagi, kami akan mengintensifkan kembali penempatan anggota Polri di tempat-tempat yang rawan,” harapnya. (kbh1)