
Hendak Kabur ke Kalimantan, Petugas Tembak Kaki Pelaku Penikaman di Depan Warung Kelontong
Denpasar-kabarbalihits
Polisi berhasil mengamankan pelaku penikaman di Jalan Nangka Utara, Kelurahan Tonja, Banjar Tanguntiti, Denpasar Utara, pada Kamis 13 Februari 2025 lalu, yang mengakibatkan korban I Kadek Parwata hingga meninggal dunia.
Pelaku yang hendak kabur ke Kalimantan lebih dulu ditangkap di Terminal Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Minggu (16/2/2025) oleh Tim Gabungan Unit 1 Jatanras Polresta Denpasar, Unit Reskrim Polsek Denpasar Utara dan Bantuan Personel Satreskrim Polda Jawa Timur.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Muhammad Iqbal Simatupang mengungkapkan, pengejaran ke luar Bali dilakukan setelah tim gabungan mendapatkan informasi di lapangan pada Jumat 14 Februari dan menemukan barang bukti, termasuk mengantongi identitas pelaku yang diketahui bernama Bastomi Prasetyawan (34) asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
“kami langsung melakukan pengejaran, karena mendapat informasi bahwa pelaku posisinya berada di luar Kota. Tim kami bergerak kesana,” ungkap Kapolresta Denpasar Muhammad Iqbal Simatupang, S.I.K., M.H. saat konferensi pers di lobi Polresta Denpasar, Senin (17/2/2025).
Saat tim melakukan pengejaran ke Banyuwangi pelaku diketahui kabur ke Jember dan melanjutkan tujuannya ke Surabaya.
Namun sebelum pelaku hendak melarikan diri ke Tarakan, Kalimantan, tim gabungan berhasil menangkap pelaku di terminal Tanjung Perak Surabaya pada Minggu, 16 Februari 2025 sekira Jam 17.00 Wib.
Saat ditangkap, pelaku melakukan perlawanan. Sehingga petugas memberikan hadiah timah panas pada kedua kaki pelaku. Kemudian pelaku dibawa ke Polresta Denpasar dan tiba pada Senin (17/2/2025) dini hari sekira pukul 02.00 Wita.
“anggota yang melakukan penangkapan itu mengambil tindakan tegas terukur, karena pelaku melakukan perlawanan, mau melarikan diri,” pungkasnya.
Disebut motif pelaku melakukan tindakan penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia, karena pelaku merasa tersinggung melihat korban berada di depan warung kelontong. Dimana korban disangka teman dari orang yang sempat diajak cekcok sebelumnya di lokasi yang sama. Sedangkan penganiayaan itu dilakukan terhadap orang sebelumnya karena dirinya merasa diserempet saat berkendara di jalan.
“masalah orang pertama, serempetan motor di jalan kemudian dikejar. Nah orang yang ditusuk dikira teman yang menyerempetnya,” jelas Kapolresta Denpasar.
Sedangkan keterangan dari Dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap jenazah korban Kadek Parwata, kematian korban disebabkan akibat luka terbuka yang berada dipunggung sebelah kiri, menembus jaringan kulit, lemak, sela tulang iga belakang, hingga mengenai paru paru bagian bawah.
Petugas mengamankan sejumlah barang bukti milik pelaku, yakni berupa sebilah pisau dengan gagang hitam berisi bercak darah, 1 buah baju kaos warna hitam bertuliskan “sastra jendra”, sepasang sepatu warna abu abu, 1 buah selop tangan sebelah kiri, 1 buah celana jeans warna biru, sebilah keris kecil warna tembaga, sebuah taring, dompet kecil warna hitam putih, kalung warna perak, 2 buah anak panah kecil bermotif cakra terbuat dari besi, sebuah mainan pecut terbuat dari besi, dan 1 unit sepeda motor matic.
Kini tersangka diamankan di Rutan Polresta Denpasar, dan disangkakan Pasal 351 ayat (3) subsider pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara. (kbh1)