January 16, 2025
Pendidikan

FP Unwar Kini Bertransformasi Menjadi Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi, Lulusannya Semakin Diincar Dunia Kerja dan Usaha

Denpasar-kabarbalihits

Target Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia membawa angin segar bagi lulusan fakultas pertanian. Langkah ini diprediksi akan membuka peluang besar bagi para sarjana pertanian di dunia kerja. Menanggapi peluang ini, Universitas Warmadewa (Unwar) bergerak cepat dengan melakukan transformasi besar pada fakultas pertaniannya. Kini, fakultas tersebut resmi berganti nama menjadi Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi, dengan kurikulum yang lebih relevan untuk kebutuhan era modern.

Pada Kamis (16/1), Dekan Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Unwar, Prof. Dr. Ir. Luh Suriati, M.Si, bersama para wakil dekan, menjelaskan bahwa perubahan nama ini didorong oleh modernisasi di sektor pertanian. Selama dua dekade terakhir, minat masyarakat terhadap bidang pertanian menurun drastis, baik dalam hal mempelajari ilmu pertanian maupun profesi bertani. Padahal, pertanian tetap menjadi sektor strategis yang menjamin kebutuhan primer manusia, yaitu pangan.

“Kita harus mengingat bahwa selama manusia hidup, makanan adalah kebutuhan yang tak tergantikan, dan makanan berasal dari pertanian. Dengan mempelajari ilmu pertanian, lulusan kami dapat memiliki prospek karier yang cerah, baik sebagai ASN, pegawai swasta, maupun pengusaha di bidang pertanian,” ujar Prof. Luh Suriati. Dekan menambahkan bahwa bisnis terkait bahan pertanian, peternakan, hingga produk pasca panen memiliki peluang besar karena selalu dibutuhkan oleh masyarakat.

Transformasi ini bukan sekadar perubahan nama. Penambahan elemen sains dan teknologi dalam fakultas diharapkan mampu menjawab tantangan modernisasi. Dengan kurikulum baru, mahasiswa akan dibekali ilmu yang relevan dengan perkembangan teknologi, seperti smart farming dan urban farming. “Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya memahami pertanian konvensional, tetapi juga mampu mengadopsi teknologi untuk meningkatkan hasil panen dan efisiensi,” tambah Prof. Luh Suriati.

Baca Juga :  Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar, Disdikpora Badung Ajak Siswa SD Kunjungi Museum Fasifika

Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Unwar kini memiliki empat program studi (prodi), yaitu Agroteknologi, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Peternakan, serta Manajemen Sumber Daya Perairan. Dengan kurikulum yang disesuaikan, fakultas ini ingin mengubah pandangan masyarakat yang masih menganggap fakultas pertanian sebagai jurusan yang “kotor” dan “berlumpur.” Sebaliknya, mahasiswa akan diajarkan bagaimana mengoptimalkan hasil pertanian melalui pendekatan modern.

Selaku dekan, Prof. Luh Suriati optimistis bahwa lulusan mereka akan semakin dibutuhkan, terutama dalam mewujudkan target Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Hal ini sudah terlihat dari keberhasilan lulusan fakultas dalam berbagai sektor. Salah satu contohnya adalah Ngakan Satria, lulusan Fakultas Pertanian Unwar yang baru-baru ini diterima sebagai Bintara Ahli Pertanian dan Perkebunan di TNI.

Selama ini, lulusan Unwar terbukti mampu bersaing di tingkat nasional, baik sebagai ASN, pegawai swasta, maupun pengusaha sukses. Dengan transformasi ini, fakultas berharap dapat mencetak lebih banyak tenaga ahli di bidang pertanian modern yang berdaya saing global. “Kami tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga pemimpin masa depan di sektor pertanian,” tutup Prof. Luh Suriati.

Transformasi Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Universitas Warmadewa menjadi bukti nyata bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat beradaptasi untuk mendukung visi besar Indonesia. Dengan langkah ini, Unwar siap menjadi garda terdepan dalam menghasilkan lulusan berkualitas yang siap menyongsong era baru pertanian modern. (kbh2)

Related Posts