Supir Pariwisata Kangen Di-Stop Polisi, Hingga Sampaikan Hal Krusial Tamu Jemput Tamu di Bandara
Denpasar-kabarbalihits
Salah seorang supir pariwisata di Bali mengeluhkan tidak adanya aparat kepolisian yang bertugas saat terjadi kemacetan di persimpangan jalan. Keluhan itu disampaikan langsung dihadapan Ketua DPRD Provinsi Bali, Dewa Made Mahayadnya, saat Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali melakukan aksi damai di Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (6/1/2025).
Tidak hanya itu, supir pariwisata yang diketahui bernama Wayan Widiasa asal Klungkung ini juga mempertanyakan tugas dari pihak Imigrasi. Sebab sepengetahuannya sebagai supir saat ia mengantar maupun menjemput tamu (wisatawan) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kerap melihat WNA menjemput sesama warga asing.
Widiasa mengatakan bahwa para pejabat dihadapannya tidak pernah melihat kejadian di jalan karena selalu dikawal, bahkan tidak pernah menemui kemacetan. Keluhannya juga ditujukan kepada aparat kepolisian yang tidak melakukan tugasnya saat terjadi kemacetan.
“jarang sekali kami lihat anggota Polisi di kemacetan. Apa yang menyebabkan macet?, karena sistem online terlalu banyak, kedua, anggota Polisi tidak pernah mejage (berjaga). Tiyang 21 tahun sebagai supir tumben sekarang tidak melihat Polisi berjaga,” katanya.
Kemudian yang mengundang gelak tawa para driver lainnya saat Widiasa menyebut bahwa dirinya kangen diberhentikan oleh Polisi, menanyakan kelengkapan surat berkendara saat menyetir.
“dulu tiyang di-stop pernah, sekarang kemana bapak-bapak itu. Tiyang kangen mungkin di-stop, mana SIM B1 umum, mana ijin pariwisata, tiyang kangen sekali (ditanyakan),” ujarnya.
Untuk mengurangi kemacetan, ia meminta kepada petugas Kepolisian agar tetap berjaga setiap hari, dan tidak disibukkan mengawal Moge (motor gede) dan mengawal kendaraan eksekutif.
Saat di Bandara Widiasa juga melihat hidung mancung (bule) melakukan aktivitas seperti yang dilakukannya yakni ikut menjemput turis asing, (Tamu jemput Tamu) bahkan langsung menjadi guide. Sehingga ia mempertanyakan tugas dari pihak Imigrasi karena adanya permasalahan tersebut.
“kemana saja tugas beliau kemarin, dua hari lalu, dan besok kemana lagi,” tanya Widiasa kesal.
Menanggapi keluhan Widiasa tersebut, Ketua DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya berjanji akan berkoordinasi dan bersurat kepada Kapolda Bali terkait anggota Polisi agar tetap ada yang bertugas mengatur lalu lintas di jalan raya.
“besok melalui Call Center, foto pak Polisi sudah ada di jalan atau belum. Kalau belum kami yang akan menggantikan,” kata Dewa Mahayadmya.
Terkait temuan tamu jemput tamu sesama WNA, pihaknya akan menemui dirjen imigrasi dan memerintahkan ketua komisi 3 dan ketua komisi 1, untuk melakukan sidak ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“perlu kita klarifikasi di Bali, memang benar ada tamu menjemput tamu oleh karena itu kita melakukan sidak. Toh ada call Center nanti silahkan difoto,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, aksi yang dilakukan ribuan driver dari 100 paguyuban driver pangkalan maupun dari taxi konvensional ini tergabung dalam Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali berlangsung di wantilan DPRD Provinsi Bali.
Aspirasi disampaikan oleh Koordinator Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali, Made Darmayasa dengan 6 poin tuntutan, diantaranya, Melakukan pembatasan kuota mobil taxi online Bali, Menertibkan dan menata ulang keberadaan Vendor – Vendor Angkutan Sewa Khusus di Bali termasuk juga rental mobil dan motor, Membuat Standarisasi Tarif untuk Angkutan Sewa Khusus, Melakukan pembatasan rekrutmen driver hanya KTP Bali, Mewajibkan Mobil Pariwisata bernopol Bali (Plat DK) dan memasang identitas yang jelas di kendaraan dan Melakukan Standarisasi pada Driver Pariwisata yang berasal dari luar Bali. (kbh1)