Tingkatkan Kapasitas UMKM Di Bali, Diskop UKM Provinsi Bali Gelar Diklat Kompetensi Pendamping UKM Dan Digital Marketing
Denpasar – kabarbalihits
Setelah sukses melaksanakan pelatihan dan uji kompetensi bagi pemeriksa Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP), Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali melanjutkan upayanya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor koperasi dan usaha kecil menengah (UKM). Kali ini, kegiatan difokuskan pada Diklat Kompetensi Pendamping UKM dan Diklat Kompetensi Digital Marketing, sebagai bagian dari komitmen mendukung pemberdayaan UMKM di Bali.
Diklat Kompetensi Pendamping UKM dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 7 Desember 2024, bertempat di Hotel Nirmala, Denpasar. Kegiatan ini diikuti oleh 36 peserta, yang berasal dari tenaga Pendamping UKM se-Bali dan Pendamping UMK yang bertugas di Provinsi Bali.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali, Dr. I Wayan Ekadina, S.E., M.Si., Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Ni Wayan Mulianingsih, S.E., M.Si., menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga pendamping UKM sebagai strategi mendukung pertumbuhan sektor UMKM di tengah tantangan global.
Pendamping UKM adalah garda terdepan dalam memberikan dukungan teknis, motivasi, dan pendampingan kepada pelaku usaha kecil agar mereka mampu meningkatkan daya saing, inovasi, serta keberlanjutan usahanya. Digitalisasi, inovasi produk, manajemen keuangan, dan pengembangan jaringan pemasaran merupakan kebutuhan utama UMKM saat ini. “Melalui diklat ini, kita berupaya mencetak pendamping UKM yang tidak hanya kompeten tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman,” ujarnya.
Selain itu, beliau juga menekankan bahwa diklat ini bertujuan untuk membekali para pendamping dengan kemampuan yang berbasis pada kebutuhan nyata pelaku UMKM. Hal ini diharapkan dapat mendorong UMKM untuk terus berinovasi, beradaptasi dengan era digital, dan memperkuat jejaring dalam ekosistem UMKM.
Melalui diklat ini, Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali berharap para pendamping UKM dapat lebih profesional dalam memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM. “Kepada kawan-kawan, sahabat, semeton yang hadir dalam diklat hari ini, baik yang berstatus sebagai pendamping koperasi maupun pendamping UMKM di Pemprov Bali, saya harap kalian mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan seserius mungkin,” ucap Dr Wayan Ekadina.
Samsi, Instruktur dari Kampus UKM Kementerian Koperasi dan UKM, menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah strategis pemerintah untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Dijelaskannya, profesi pendamping UMKM telah diakui pemerintah dan memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) khusus.
Pendamping harus memiliki keterampilan dasar dalam mengidentifikasi kebutuhan, menyusun rencana pendampingan berkelanjutan, dan membuat laporan hasil pendampingan. Dengan keterampilan ini, pendamping dapat membantu UMKM tumbuh dari mikro menjadi kecil, dan dari kecil menjadi menengah.
Samsi juga berharap agar pelatihan ini menjadi agenda rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM di berbagai daerah. “Pendamping yang tersertifikasi akan mempermudah Dinas dalam meningkatkan kapasitas UKM sehingga mampu bersaing dan berkembang secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Peserta Diklat, Ni Made Ewik Suwanti, menyampaikan apresiasinya terhadap Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. “Terima kasih kepada Dinas Koperasi dan UMK Provinsi Bali atas pelatihan ini. Materi dan pengalaman yang kami dapatkan akan sangat bermanfaat untuk mendukung binaan UMKM, khususnya di Bali,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Mahendra Surya. Ia mengaku senang dapat mengikuti pelatihan ini secara gratis. “Sertifikasi ini sangat berguna bagi saya dalam membina UMKM. Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut dan bisa diikuti oleh lebih banyak pegawai Dinas Koperasi dan UKM,” ungkapnya.
Melalui pelatihan ini, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali berharap dapat mencetak pendamping yang kompeten, bersertifikasi, dan siap mendukung UMKM di Bali untuk tumbuh lebih kuat, inovatif, dan berdaya saing.
Setelah Diklat Kompetensi Pendamping UKM, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan Diklat Kompetensi Digital pada tanggal 9-11 Desember 2024, bertempat di tempat yang sama. Diklat diikuti oleh 36 peserta tenaga pendamping UKM yang berasal dari seluruh bali dan yang bertugas di Provinsi Bali.
Kepala Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Ni Wayan Mulianingsih, S.E., M.Si., menegaskan pentingnya kompetensi digital bagi para pendamping UMKM maupun pelaku UMKM yang mereka dampingi. Perubahan zaman dan globalisasi menuntut semua bidang untuk beralih ke dunia digital. Hal ini bukan lagi sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan.
Ia menambahkan bahwa konsumen saat ini semakin dinamis, dengan perubahan tren yang terus terjadi setiap tahun. Oleh karena itu, pendamping UMKM harus mampu mengikuti perkembangan tersebut dan meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan seperti ini.
Diklat ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru kepada para pendamping UMKM, khususnya terkait penerapan digitalisasi dalam strategi pemasaran, pengelolaan usaha, hingga layanan konsumen. “Kami berharap hasil dari pelatihan ini dapat diimplementasikan oleh para pendamping UMKM kepada binaan mereka, baik di tingkat provinsi maupun di sembilan kabupaten/kota di Bali,” ujar Mulianingsih.
Pendamping UKM dari Kabupaten Badung, Ida Ayu Cintya Larasati, mengapresiasi pelaksanaan diklat ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat relevan dan memberikan wawasan baru tentang strategi pemasaran melalui internet, website, dan media sosial. “Diklat ini sangat bagus karena membantu kami memahami digital marketing, sehingga UMKM yang kami dampingi bisa memperluas pasar mereka secara global. Saya berharap pelatihan seperti ini terus diadakan untuk meningkatkan kapasitas para pendamping dan UMKM di Bali,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kendala utama yang dihadapi UMKM adalah kurangnya pemahaman tentang cara efektif memanfaatkan digital marketing. Hal ini membuat peran pendamping sangat penting untuk memberikan bimbingan dan edukasi yang sesuai.
Sementara itu, I Putu Arya Vinkayana, pendamping UMKM dari Kota Denpasar, juga mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti diklat ini. Ia menilai pelatihan ini memberikan wawasan baru yang sangat relevan untuk diterapkan dalam pendampingan UMKM. “Banyak UMKM belum memahami cara membuat konten yang menarik di media sosial atau mengoptimalkan platform digital untuk menjangkau target pasar mereka. Melalui diklat ini, kami mendapatkan banyak tips dan strategi untuk membantu UMKM naik kelas,” paparnya.
I Putu Arya berharap pelatihan serupa terus dilaksanakan di masa mendatang agar semakin banyak pendamping UMKM yang memiliki keterampilan di bidang digital marketing. Ia juga mengapresiasi langkah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dan berharap ada pengembangan lebih lanjut di tahun-tahun mendatang.
Melalui diklat ini mencerminkan komitmen pemerintah Provinsi Bali dalam mendukung pengembangan UMKM, serta memberikan pelatihan yang relevan dan tepat guna bagi para pendamping UMKM untuk memfasilitasi transformasi digital dan meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah di Bali. (kbh5)