Ratusan Warga Padangsambian Terlibat Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024
Denpasar-kabarbalihits
Ratusan warga Padangsambian, Denpasar dilibatkan kegiatan simulasi pemungutan suara menjelang Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang di TPS 25 Balai Desa Adat Padangsambian, Denpasar Barat, Minggu (17/11/2024).
Pelaksanaan Simulasi Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Tahun 2024 yang digelar KPU Denpasar merupakan kegiatan simulasi serentak di seluruh Kabupaten/Kota di Bali kecuali Kabupaten Jembrana, dengan melaksanakan dua jenis pemilihan yakni untuk pemilihan Gubernur dan pemilihan Bupati/ Walikota.
Menurut Ketua KPU Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggaraeni, simulasi Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Tahun 2024 bertujuan untuk memberikan pendalaman kepada petugas yang terlibat, setelah sebelumnya melantik 7007 KPPS yang akan bertugas di 1001 TPS, dengan melayani 507.561 pemilih yang tersebar di seluruh Kota Denpasar, dan terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Saat ini Kecamatan Denpasar Barat mendapat giliran sebagai tempat rangkaian simulasi setelah kecamatan lainnya dijadikan tempat serupa pada Pemilu sebelumnya. Sedangkan alasan dipilihnya Kelurahan Padangsambian, karena terdapat TPS sebagai jumlah terbanyak kedua di wilayah Denpasar Barat, sehingga KPU Denpasar memilih TPS yang pemilihnya mendekati 600 orang, agar mengetahui potensi permasalahan yang muncul nantinya.
“jadi kami memilih TPS yang jumlah pemilihnya mendekati 600, sehingga mengetahui potensi potensi paling mendekati permasalahan yang mungkin muncul itu seperti apa,” kata Dewa Ayu Sekar Anggaraeni, di sela-sela simulasi.
Sebanyak 580 orang pemilih yang mengikuti simulasi ini telah terdaftar dalam DPT, terdiri dari jumlah yang berimbang 290 pemilih laki-laki dan 290 perempuan. Dimana terdapat 3 pemilih pindahan dan 2 pemilih tambahan yang menggunakan KTP elektronik.
Kemudian petugas yang terlibat dalam simulasi, merupakan petugas sebenarnya yang akan bertugas nanti sebagai KPPS dan petugas ketertiban pada Rabu 27 November mendatang.
Dalam pemungutan suara, pemilih akan dilayani sesuai dengan situasi sebenarnya yakni dari pukul 07.00 Wita hingga 13.00 Wita. Dengan adanya dua jenis pemilihan, yakni pemilihan Gubernur dan pemilihan Walikota, diharapkan estimasi yang dihabiskan pemilih tidak lebih dari 1 menit.
“seharusnya tidak lebih dari 1 menit dari satu orang pemilih, kami harapkan tidak lebih dari 1 menit, sehingga 6 jam pemilihan itu bisa memfasilitasi seluruh pemilih yang hadir,” jelasnya.
Diharapkan melalui simulasi ini bisa memberikan pembekalan lebih dalam kepada KPPS yang bertugas. Serta menggali potensi-potensi masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan simulasi ini, karena KPU menerapkan penggunaan Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi), sehingga akan diketahui permasalahan yang muncul dapat diantisipasi.
Terkait fasilitasi pindah memilih sesuai dengan peraturan KPU nomor 7 tahun 2024 tentang penyusunan daftar pemilih, KPU akan memberikan batas waktu hingga H-30 atau pada tanggal 28 Oktober 2024 untuk 9 kondisi. Namun berdasarkan keputusan MK Nomor 20 Tahun 2019, KPU wajib memfasilitasi pindah memilih sampai H-7 yakni 20 November 2024 untuk 4 kondisi.
“4 kondisi atau alasan, yaitu untuk pemilih bertugas di hari pemungutan suara, pasien rumah sakit dan penunggunya, untuk tahanan lapas atau rutan, juga pemilih yang terdampak bencana alam. Untuk itu kami memfasilitasi pindah memilih sampai 20 November 2024,” terangnya.
Disebut sejauh ini KPU Denpasar baru melayani pindah memilih masih dibawah 200 pemilih. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Pilwali 2020 sebelumnya yang mencapai seribu pemilih yang mengurus pindah memilih.
Sementara salah seorang warga bernama Putu Suyeni mengaku tidak mengalami kesulitan saat melakukan pencoblosan pada simulasi ini. Selain diarahkan oleh petugas, baginya alur pemungutan suara tidak jauh beda dengan Pemilu sebelumnya.
“saya tidak lama (mencoblos) tidak sampai 10 menit. Saya sudah punya pilihan untuk Pilkada nanti, astungkara,” ucapnya. (kbh1)