November 13, 2024
Daerah Ekonomi

Sasar Masyarakat Miskin Ekstrem Di Klungkung Dan Bangli, Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Kembali Digelar

Gianyar – kabarbalihits

Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan berbagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, salah satunya melalui Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali. Dengan Diklat ini, pemerintah tidak hanya memberi bekal keterampilan, tapi juga memberi peralatan untuk memulai usaha kuliner.

Diklat Teknis Keterampilan Kuliner  merupakan bagian dari Kegiatan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Provinsi Bali. Diklat Angkatan IV & V  kali ini diikuti peserta yang tergolong masyarakat miskin ekstrem dari Kabupaten Klungkung dan Bangli. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai 10 – 12 Oktober 2024 di Maxone RV Kutus-Kutus Hotel Gianyar. 

Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali, Dr. I Wayan Ekadina, SE., M.Si. mengatakan diklat ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali melalui peningkatan skill di bidang kuliner. Para peserta tidak hanya diberikan bekal keterampilan, namun juga diberikan bantuan peralatan yang bisa digunakan memulai usaha kuliner. “Kita berikan peralatan ini biar mendukung, sebagai alat daya ungkit kepada peserta. Alat itu bisa dipakai sebagai motivasi dalam keberlanjutan usaha ekonomi keluarganya sendiri,” kata Wayan Ekadina.

Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, I Ketut Meniarta, S.STP., M.Si. mengatakan diklat Teknis Keterampilan Kuliner dikemas agar para peserta benar-benar mendapatkan keterampilan yang bisa diaplikasikan dalam membuat usaha kuliner. Karena itu, para peserta juga diberikan peralatan agar mereka bisa langsung menghasilkan produk kuliner. Nantinya, Ketut Meniarta berharap kontribusi dari berbagai stakeholder untuk ikut membantu pemasaran produk yang dihasilkan masyarakat miskin ekstrem tersebut.

“Disinilah peran dari berbagai stakeholder, baik itu pemerintah kabupaten kota, kecamatan, sampai ke tingkat desa dan kelurahan. Tentu kita harapkan di desa dan kelurahan memberikan kesempatan melalui pengadaan kuliner yang dibutuhkan oleh pemerintah desa dan kelurahan, dan juga masyarakat setempat. Apabila ada misalnya pasar desa, tentu kita harapkan pemerintah desa memberikan kesempatan mereka untuk ikut juga berjualan,” ungkapnya.

Tidak hanya memberikan keterampilan dan peralatan, Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali juga akan terus berupaya memberikan pendampingan, mulai dari fasilitasi Nomor Induk Berusaha dan membantu pemasaran produk.  Nantinya mereka diharapkan menjadi wirausaha yang mandiri, sehingga lepas dari kemiskinan ekstrem, yang sekaligus menambah rasio kewirausahaan di Bali.

“Di awalnya kita bantu, namun perlahan-lahan ketika mereka sudah mandiri, tentu kita akan lepas dan evaluasi, sehingga mereka benar-benar menjadi pelaku usaha. Tentu ketika mereka sudah menjadi pelaku usaha, mereka menjadi pelaku usaha yang formal, tentu ini juga akan meningkatkan rasio kewirausahaan dari Provinsi Bali,” kata Ketut Meniarta.

Diklat Teknis Keterampilan Kuliner bagi Masyarakat Miskin Ekstrem mendapat apresiasi dari Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, Tjokorda Istri Agung Wiradnyani. Menurutnya upaya pengentasan kemiskinan ekstrem tidak bisa diselesaikan dengan satu program saja, tapi berbagai program yang saling menyokong. Usai diklat ini, para peserta masih perlu dukungan dalam upaya memberdayakan usaha mereka.

“Tentunya kegiatan ini tidak akan berhenti di hari ini saja. Kita perlu juga program-program selanjutnya, terutama adalah program pendampingan. Perlu adanya monev lagi terhadap hasil dari pelatihan ini. Seperti yang sudah disampaikan tadi oleh Pak Sekretaris, bahwa dari pihak desa juga harus mampu mendukung program yang telah dilaksanakan ini dengan memberdayakan usaha mereka,” kata Tjok Wiradnyani.

Sementara Ketua Forum Perbekel Klungkung, Kadek Sudarmawa mengatakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner sangat membantu warga yang tergolong miskin ekstrem, karena diberi kesempatan mengembangkan keterampilan kuliner. Dirinya berharap diklat seperti ini bisa terus dilaksanakan dan dikembangkan lebih lanjut. “Tentunya harapan kami untuk ke depan melalui Dinas terkait, pelatihan-pelatihan model begini dikembangkan kembali dan diperbanyak pesertanya, “ ungkapnya.

Baca Juga :  Viral Pengurangan Pengisian Pertamax Rp 5 ribu, Oknum Operator SPBU Sebut Sebagai Biaya Admin

Hal senada diungkapkan Ketua Forum Perbekel Bangli, I Wayan Artawan yang meyakini program seperti ini akan dapat mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali. Pihaknya selaku Pemerintah Desa juga akan berupaya memberi dukungan bagi Program yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Bali. “Kita juga berharap nantinya ada sebuah komunitas yang bisa menyerap apa yang menjadi produksi dari pelatihan itu sendiri. Dan yang lebih utama lagi, jika memungkinkan adalah adanya bantuan permodalan, sehingga perkembangan usaha yang dibuat masyarakat miskin ekstrem ini bisa terlaksana,” kata Artawan.

Plt. Kepala UPTD Diklat Koperasi UMKM Provinsi Bali, I Putu Wira Dirgantara, S.STP., MAP. mengatakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner  Angkatan IV & V diikuti 71 peserta dari Kabupaten Klungkung dan 3 peserta dari Kabupaten Bangli. Pada diklat ini, peserta mendapat pengetahuan tentang kuliner berupa teori dan praktek dari narasumber berpengalaman yang tergabung dalam Bali Chef Community. Selain mendapat skill di bidang kuliner, setiap peserta juga mendapat bantuan peralatan berupa 1 buah kompor lengkap dengan tabung, selang, dan regulator, serta 1 buah panci dandang. Putu Wira berharap, peserta dapat memanfaatkan skill dan peralatan tersebut untuk bisa keluar dari kemiskinan ekstrem.

“Kegiatan ini tentunya dengan harapan masyarakat yang masuk dalam kategori masyarakat miskin ekstrem bisa memiliki keterampilan membuat kue, jajanan yang bisa mereka pasarkan di pasar, bisa jual ke BUMDES ataupun secara e-commerce penjualan melalui online. Karena tujuan dari kegiatan ini yaitu mereka dapat menjadi wira usaha, yang bisa meningkatkan pendapatan sehingga keluar dari kategori masyarakat miskin ekstrem,” kata Putu Wira.

Sejumlah peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya karena sudah mendapat kesempatan mengikuti Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang sangat berguna dalam menambah skill, sekaligus dibantu peralatan usaha. Salah seorang peserta dari Desa Sampalan, Nyoman Suardana mengatakan diklat ini sangat bagus dalam menciptakan lapangan kerja baru. “Dengan program ini, kami selaku peserta mendapat ilmu untuk mengembangkan di desa kami, supaya bagaimana tenaga kerja yang tidak punya lapangan kerja bisa mempunyai lapangan kerja baru, agar mengurangi pengangguran,” ujarnya.

Peserta diklat dari Desa Pesinggahan, Ni Nengah Kembarini mengatakan sangat senang mengikuti diklat ini karena mendapat ilmu dan peralatan yang bisa digunakan untuk membuka usaha. “Bisa belajar dari disini, besok bisa buka usaha di rumah, bisa buka usaha jualan, apa yang kita buat dari sini diajarin sama chef-nya,” kata Kembarini.

Demikian juga dengan peserta diklat, Ni Wayan Susantiari yang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali yang telah melaksakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Bagi masyarakat Miskin Ekstrem. “Saya sangat berterima kasih kepada dinas kooperasi UKM Provinsi Bali karena mendapat ilmu dan mendapat alat untuk membuat kue, seperti kompor panci, untuk membuka usaha di rumah,” ungkapnya.

Setelah melaksanakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner bagi masyarakat miskin ekstrem di Kabupaten Klungkung dan Bangli, kegiatan ini akan kembali dilanjutkan bagi masyarakat miskin ekstrem di Kabupaten Buleleng. (kbh5)

Related Posts