Yakini Pemerataan Terwujud Di Badung. Krama Banjar Adat Lipah Petang Dukung Suyadinata
Badung -kabarbalihits
Krama Banjar Adat Lipah, Desa Adat Lipah, Desa Petang, kecamatan Petang Ketog semprong hadir ke bale banjar setempat untuk mengikuti simakrama Pasangan Calon Bupati dan wakil bupati Badung nomor urut 1, I Wayan Suyasa – I Putu Alit Yandinata (Suyadinata), Sabtu (2/11).
Ratusan krama lanang istri dan yowana kompak mengenakan baju berwarna biru muda yang bertuliskan Komitmen Suyadinata menuju Badung yang Sejahtera Bahagia Merata.Yakni: 2 M per desa adat 1 M per Banjar adat, pendidikan gartis, kesehatan gratis, Sport center, UMKM dan desa Wisata serta Be Celeng Galungan.
Kehadiran Paslon nomor urut 1 didampingi tim pemenangan, I Nyoman Artawa. Hadir pula tokoh masyarakat setempat seperti penglisir; I Gusti Ngurah Pernawa, Bendesa Adat Lipah; I Gusti Ngurah Purwita, dan Klian Banjar Adat; I Gusti Ngurah Putrabawa yang sekaligus menyambut kehadiran Suyadinata.
Klian Banjar Adat Lipah, Gusti Ngurah Putrabawa menyambut baik kehadiran Suyadinata dibanjar ada desa Lipah untuk menyampaikan visi-misi dan program kerja selaku calon bupati dan wakil bupati Badung.
“Terimakasih Suyadinata sudah hadir dibanjar Lipah untuk menyampaikan program kepada krama Banjar adat Lipah,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Calon Bupati Badung Wayan Suyasa menyampaikan terimakasih kepada prajuru dan krama Banjar Lipah yang telah memberikan kesempatan untuk Suyadinata menyampaikan visi dan misi serta program kerja di Balai Banjar dan dihadiri oleh krama.
Seyogianya, lanjut Wayan Suyasa, masyarakat maupun para prajuru memberikan kesempatan yang sama terhadap kedua calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Badung. “Masyarakat memiliki hak untuk memilih calon pemimpin. Sebagian calon pemimpin juga wajib memiliki visi misi dan program kerja. Adu gagasan dan adu program kerja sehingga yang terbaik akan dipilih oleh masyarakat secara bebas,” tegas Suyasa.
Pemimpin itu, lanjut Wayan Suyasa sebagai pengayom serta tidak membedakan warna politik. “Jika kami diberikan kesempatan, kami akan tetap memberikan perhatian yang sama kepada seluruh masyarakat Kabupaten Badung seperti visi kami Menuju Badung yang Sejahtera Bahagia merata,” ujar Suyasa yang juga mantan Anggota DPRD Badung 3 periode itu.
Selanjutnya Calon wakil bupati Badung Alit Yandinata memaparkan garis besar program kerja Suyadinata. Program kerja yang dibuat pun telah didasari atas kajian para pakar dan akademisi dibidang masing-masing.
Alit Yandinata yang terpilih 4 kali sebagai Anggota DPRD Badung menyampaikan program Rp1 miliar per banjar adat dan Rp2 miliar per desa adat. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan, parahyangan, pawongan, dan palemahan. Seperti kegiatan upacara lan upakara di desa dan Banjar adat, hingga ke piodalan di merajan krama adat masing-masing.
Dana tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dibanjar maupun di desa. Seperti kegiatan pelatihan kewirausaha, pelatihan pemangkuan, seratus banten. Dapat pula untuk memberi perhatian kepada pecalang di desa maupun Banjar adat.
Dengan dana itu, tegas Alit Yandinata, masyarakat tidak perlu berpikir untuk memohon dana dan mencari fasilitator lantaran sudah disiapkan secara merata yang dibingkai dalam program Suyadinata.
Program lainnya juga disampaikan oleh Cawabup asal Abiansemal Dauh Yeh Cani itu. Seperti program untuk subak, pendidikan dan kesehatan gratis, santunan lansia sebesar Rp2 juta per bulan, serta santunan kematian sebesar Rp25 juta.
Tidak kalah pentingnya, paslon Suyadinata juga menyampaikan program dalam bidang SDM masyarakat yang ingin berwirausaha. Pihaknya telah akan menyiapkan lembaga pendidikan yang akan memberikan keterampilan kepada masyarakat termasuk kaum muda yang disesuaikan dengan minat masing-masing.
Usai memaparkan berbagai program kerja, Paslon Suyadinata juga memberikan peluang kepada masyarakat untuk bertanya maupun memberikan masukan. Paslon nomor urut satu itu pun diberikan berbagai pertanyaan yang kritis.
Antara lain, kemerataan bagi masyarakat Badung wajib diwujudkan, dalam hal pengentasan kemiskinan seperti bedah rumah Suyadinata diharapkan tidak tebang pilih dan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan bukan berdasarkan kerabat maupun kenalan. Dan berikan kesempatan bagi warga yang mengharapkan khususnya memberdayakan tukang-tukang di desa setempat untuk berkerja. Demikian pula terhadap pembangunan lainnya dengan sumber dana yang diberikan oleh pemerintah.
Suyadinata pun memberikan jawaban tegas atas pertanyaan dan harapan yang disampaikan oleh masyarakat Lipah. Sebelum simakrama diakhiri, Krama Banjar adat Lipah juga menyampaikan komitmennya untuk memilih pasangan Suyadinata dengan mencoblos nomor urut satu pada 27 November 2024. Pertemuan kemudian ditutup dengan yel kemenangan Suyadinata. (r).