October 26, 2024
Daerah Kesehatan

Terapis Bermain Antar Negara Asia Ikuti Pertemuan PTAC 2024 di Pecatu

Badung-kabarbalihits

Terapis bermain (Play therapist) seluruh Indonesia dan beberapa negara di Asia melakukan pertemuan Play Therapy Asia Conference (PTAC) 2024, di Pecatu, Badung, Jumat (25/10/2024).

Konferensi yang berlangsung selama 3 hari (25 Oktober-27 Oktober 2024) dengan tema “Deeply Connected Through Play” diselenggarakan oleh Play Therapy Indonesia dan Perkumpulan Terapi Bermain Indonesia (PTBI), bekerjasama dengan Politeknik Bentara Citra Bangsa (PBCB) dan Cipta Aliansi Edukasi (CAE) Indonesia.

Konferensi ini dibuka dan dihadiri oleh Monika Jephcott selaku President Play Therapy International, CEO of PTUK dan Academy of Play and Child Psychotherapy, dengan menghadirkan Dr. Lynne Souter-Anderson dari UK sebagai keynote speaker, serta 6 pembicara lainnya dari UK, Hongkong, Malaysia dan Indonesia.

Ketua panitia PTAC, Merry Sadan mengatakan, PTAC tahun ini mengangkat Tema “Deeply Connected Through Play”. Melalui tema ini, pihak terapis bermain yang ada di Asia diharapkan dapat terkoneksi dan saling sharing pengalaman atas pencapaian yang didapat selama dalam dunia play therapy. Dimana Peserta yang mengikuti konferensi datang dari berbagai profesi, seperti profesional di bidang kesehatan mental, dokter, psikolog, konselor, terapis bermain dan pekerja sosial.

“dengan adanya kegiatan ini, play therapist bisa saling bergandengan tangan, membangun proses ini untuk lebih baik lagi kedepannya. Memang lebih untuk menjalin hubungan sesama play therapist di Indonesia dan berbagai negara di Asia,” harapnya.

Sementara Wakil Ketua Panitia PTAC, Yudi Hartanto yang juga sebagai terapis bermain menyampaikan, konferensi ini rutin dilakukan tiap tahun di beberapa negara asia secara bergantian. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menghubungkan antar para terapis sehingga terjadi kerjasama yang baik.

“konferensi sebenarnya kita belajar dari pengalaman, banyak expert di dunia juga kita undang dari UK, Hongkong, Malaysia untuk datang berbagi pengalaman. Karena sebagai seorang terapis profesional di bidang mental health terus menghadapi kasus-kasus, yang kita butuh profesional development,” katanya.

Dijelaskan, terapis bermain merupakan tenaga kesehatan mental terlatih, yang menggunakan metode media bermain dan kreativitas untuk membantu keluarga terutama anak-anak mengatasi masalah gangguan emosi. Dimana gangguan emosi pada anak timbul karena menjadi korban kekerasan, perundungan (bully), dan gangguan mental ringan maupun berat.

“misalnya ada yang pemalu, tidak percaya diri, sampai ada yang kecemasan dan depresi. Juga gangguan sosialisasi misalnya, sulit bersosialisasi di sekolah, tidak punya teman, juga prilaku melakukan kekerasan/ agresivitas dan lain sebagainya,” jelas Yudi Hartanto.

Pihaknya menargetkan para terapis bermain kedepannya semakin tajam, profesional, dan mampu mengikuti standar dari Play Therapy Internasional, dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap yang membutuhkan, baik anak-anak, remaja maupun dewasa dengan pendekatan yang kreatif.

Dari statistik yang terdata, diketahui satu dari 10 anak mengalami gangguan kesehatan mental. Hal itu yang menjadi patokan sehingga diyakini bahwa banyak anak-anak yang perlu dibantu melalui pendekatan bermain.

“tapi pendekatan kepada anak-anak tidak bisa dengan bicara, akan sulit. Jadi pendekatan kita sepertinya lebih tepat bermain bersama dengan mereka, mereka bisa mengekspresikan perasaan dan pikirannya,” terangnya.

Baca Juga :  Bupati Giri Prasta Apresiasi Semangat Persatuan Krama Desa Adat Belok Gelar Karya Pitra dan Manusa Yadnya Secara Bersama

Pada PTAC 2024 ini, keynote speaker Dr Lynne Souter-Anderson akan berbagi contoh pribadi dan memanfaatkan karya klinisnya yang luas, menawarkan sketsa kasus untuk menjelaskan dan memperluas gagasan tentang hubungan mendalam dalam pekerjaan terapis bermain.

Elemen inti dalam berhubungan secara mendalam akan dieksplorasi, membantu meningkatkan kemampuan untuk mengenali dan mengalami momen keterhubungan yang mendalam di ruang terapi bermain, sekaligus memperhatikan kemungkinan pelanggaran batasan.

Terakhir, presentasi ini akan berbagi cara untuk menjaga diri tetap terbuka terhadap hubungan yang lebih dalam dengan orang lain, sehingga memperkaya kehidupan pribadi dan profesional. (kbh1)

Related Posts