October 1, 2025
Daerah Pendidikan

FH Unwar Bersama Timor Leste Laksanakan FGD Tentang Penerapan Kesetaraan Gender di Pendidikan Tinggi

Denpasar-kabarbalihits

Fakultas Hukum Universitas Warmadewa (Unwar) bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan Negara Timor Leste melaksanakan acara Fokus Group Discussion (FGD) pada Selasa (27/8/2024) di ruang Jaya Singha Wardapa, Fakultas Hukum Unwar.

Kegiatan FGD yang bertemakan tentang penerapan kesetaraan Gender di Pendidikan Tinggi ini merupakan implementasi dari hasil MoU yang ditandatangani kedua pihak pada Februari lalu.

Menurut Ketua Panitia, Ratna Ayu Wisdiaswari, S.H., M.H sekaligus sebagai Dosen Fakultas Hukum Unwar mengatakan, kegiatan awal antara Fakultas Hukum Unwar dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan Timor Leste dilaksanakan selama 3 hari, dari 27 hingga 29 Agustus 2024 melibatkan sejumlah mahasiswa Unwar dan beberapa mahasiswa Kampus di Timor Leste, termasuk delegasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan Timor Leste.

Pada hari pertama, kegiatan FGD ini menyampaikan materi dengan membahas isu-isu yang menjadi penghalang dalam pencapaian penerapan kesetaraan gender di tingkat pendidikan tinggi, dan memaparkan pengalaman Unwar menuju penerapan kesetaraan gender di pendidikan tinggi. Selanjutnya pada hari kedua adanya kegiatan community engagement di Desa Penglipuran, Bangli, dan hari terakhir dilakukan tur kampus di lingkungan kampus Unwar, dengan mengunjungi unit kerja dan unitas yang dimiliki Unwar.

“ada student community yang dipimpin oleh perempuan, disana nanti kita akan sharing apa sebenarnya, bagaimana rasanya menjadi pemimpin di komunitas mahasiswa sebagai perempuan yang memimpin laki-laki, apa sebenarnya hambatan-hambatan mereka hadapi,” jelasnya.

Dekan FH Unwar, Dr. Ni Made Jaya Senastri, SH.,MH., menerangkan, kegiatan ini merupakan wujud kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan Timor Leste. Terkhusus dipilihnya kegiatan di Desa Penglipuran, Bangli, karena Penglipuran telah dikenal sebagai desa wisata dan nantinya mereka akan diperlihatkan peran wanita Bali mewujudkan kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.

“di Penglipuran kita juga ada diskusi dengan penggerak wanita di Penglipuran, bagaimana sebenarnya masyarakat Bali mengimplementasikan kesetaraan gender dalam kehidupan dan kebudayaan mereka,” terangnya.

Sehingga kegiatan ini diharapkan kedepannya akan menjadi salah satu inpirasi dari peserta Kementerian Pendidikan Tinggi Timor Leste, dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender di negaranya.

“mudah-mudahan kerjasama antara Universitas Warmadewa dengan tingkat Kementerian bisa dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih besar,” harap Dekan FH Unwar.

Baca Juga :  Doktor Ilmu Kedokteran UNUD Buktikan Potensi Ekstrak Buah Pare Untuk Kontrasepsi Pria

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. dr. Dewa Ayu Putri Sri Masyeni, Sp.PD-KPTI., menyebut, penerapan kesetaraan gender ini menjadi salah satu dari 17 program SDGs (Suistainable Development Goals) PBB yang harus segera dituntaskan. Dipandang, masih banyak negara-negara yang belum bisa berproses untuk bersikap adil terhadap perempuan dan laki-laki.

Tentunya kegiatan ini juga dinilai bermanfaat bagi kedua negara dalam mendukung salah satu program SDGs PBB mengenai kesetaraan gender.

“hal ini tentu akan menguatkan, baik menguatkan demokrasi, ekonomi, kehidupan sosial di seluruh dunia untuk bisa mengubah dunia menjadi lebih baik,” pungkasnya.

Bentuk kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi Timor Leste ini tidak hanya tidak hanya diwujudkan dengan kegiatan FGD, kedepan juga dilakukan dalam bentuk riset atau sistem pembelajaran lainnya.

Assistant of Education Attache of Timor Leste, Dr. Jose Maria Goncalver merasa bangga dapat melaksanakan hasil kerjasama antara Kementerian Pendidikan Tinggi Timor Leste dengan Unwar yang telah disepakati pada 23 Februari 2024.

Disebut sebanyak 6 orang dari delegasi Kementrian Pendidikan Tinggi Timor Leste yang mengikuti program kegiatan terkait kesetaraan gender. Ia juga menilai permasalahan gender sangat penting dibahas, terlebih berhubungan dengan masalah interaksi sosial hidup masyarakat di pedesaan, karena kurangnya pemahaman terkait gender.

“kadang-kadang kita lebih yang memutuskan laki-laki, terus yang wanita tidak terlalu prioritaskan. Disinilah bagaimana kita menyamakan gender di masyarakat pedesaan kita yang belum mengenal situasi kondisi hidup sosial kita di masyarakat,” katanya.

Diharapkan dengan dilaksanakanya kegiatan ini, pihaknya akan membawa referensi baru untuk dapat diimplementasikan di negara Timor Leste khususnya pada masyarakat yang hidup di pedesaan.

Pada FGD ini, pemaparan materi dilakukan oleh Julio Amaral Guterres perwakilan dari Specialized Public Relations Technician of MESCC dengan tema “Sharing of Good Practices on Gender Equality” sedangkan materi yang dipaparkan oleh Ratna Ayu Widiaswari, SH., MH bertemakan ”Empowering Excellence: Best Practices for Gender Equality and Women’s Empowerment in Higher Education”. (kbh1)

Related Posts