Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unwar Gelar Pengabdian Masyarakat, Fokus pada Pendidikan Politik Pemilih Pemula
Denpasar-kabarbalihits
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Warmadewa (Unwar) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang bertempat di Lantai 2 Ruang Rapat Kantor Desa Sumerta Kauh, Kamis (13/6/2024). Kegiatan ini mengusung tema “Pendidikan Politik Pemilih Pemula di Desa Sumerta Kauh Guna Meningkatkan Kualitas Demokrasi Substansial Menuju Pilkada Serentak Tahun 2024”.
Kegiatan ini menghadirkan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Warmadewa, I Gusti Ngurah Krisna Dana, M.A., sebagai narasumber, dan dipandu oleh Carolina Augi Widya Putri, peneliti dari Laboratorium Riset Politik dan Perubahan Sosial FISIP Unwar. Pengabdian masyarakat ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada pemilih pemula mengenai pentingnya partisipasi dalam Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua Pengabdian Masyarakat, Made Bayu Permana Adhinata, S.IP., M.Sc., yang juga merupakan dosen aktif Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unwar, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar pemilih pemula di Desa Sumerta Kauh. Menurutnya, pemilih pemula adalah mereka yang baru berusia 17 tahun dan belum pernah menggunakan hak pilihnya di pemilu sebelumnya, termasuk purnawirawan TNI dan Polri yang baru memperoleh hak pilih setelah pensiun.
“Desa Sumerta Kauh memiliki jumlah pemilih pemula yang cukup tinggi, sehingga kegiatan ini menjadi sangat relevan. Kami berharap para pemilih pemula dapat menggunakan hak pilihnya dengan cerdas pada Pilkada Serentak 2024 nanti,” ujar Bayu.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Perbekel Desa Sumerta Kauh, I Wayan Sentana, S.H., serta Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan, Drs. I Wayan Sudana, M.Si., yang turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam pemaparannya, I Gusti Ngurah Krisna Dana, M.A., menekankan pentingnya pemahaman mengenai demokrasi substansial dan politik di mata pemilih pemula. Ia juga mengingatkan tentang meningkatnya jumlah hoaks politik menjelang pemilu, yang dapat memengaruhi pemilih pemula. “Dengan pendidikan politik yang tepat, kita dapat mendorong pemilih pemula untuk memilah informasi dengan benar dan berkontribusi pada terwujudnya demokrasi yang berkualitas,” katanya.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menunjukkan bahwa 55% pemilih pada Pemilu 2024 berasal dari generasi milenial dan generasi Z. Hal ini menandakan bahwa pemilih pemula memiliki peran penting dalam menentukan hasil Pilkada Serentak 2024.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman politik pemilih pemula, sehingga mereka dapat berpartisipasi secara aktif dan bijak dalam proses demokrasi di Indonesia.(r)