Made Sudjana: Masa Kecil Menjadi Gembala Sapi, Kini Bergelar Profesor
Denpasar-kabarbalihits
Sebuah kantor berlantai tiga yang terletak di Jalan Pura Demak Barat No. 232, Denpasar, kini menjadi sorotan dengan keindahan arsitektur dan memiliki fasilitas parkir yang luas. Dibangun secara eksklusif, properti ini berhasil memberikan kenyamanan dan kekaguman bagi relasi serta tamu yang berkunjung. Di balik megahnya gedung ini, ada sosok pemilik yang inspiratif, yakni Prof. Dr. Drs. Made Sudjana, SH, MM, MBA, CPL, yang dikenal enerjik, ramah, dan bersahaja.
Prof. Made Sudjana, yang juga seorang motivator, memiliki latar belakang yang luar biasa. Setelah mengabdikan diri selama 32 tahun di perusahaan BUMN Waskita Karya, beliau kini beralih profesi menjadi advokat dan Ketua Dewan Sengketa Indonesia (DSI) Bali. Prof. Made Sudjana dikenal luas atas perannya dalam industri properti dan kontribusinya sebagai guru besar.
Lahir di desa Sanggulan, Tabanan, pada 7 Juli 1947, Prof. Made Sudjana menjalani masa kecil sebagai seorang gembala sapi. Anak petani dan peternak sapi ini memiliki cita-cita tinggi dan berhasil meraih berbagai gelar pendidikan melalui kerja kerasnya sendiri. Pada Februari 2024, di usia 77 tahun, beliau dianugerahi gelar Profesor Honorary dari Budhisastra University Florida, USA, bidang hukum.
Sebagai suami dari Ni Ketut Kusmarjathi, SKp., M.Pis., dan ayah dari tiga putri yang sukses di bidangnya masing-masing, Prof. Made Sudjana telah mencatat berbagai prestasi akademik. Beliau adalah alumnus UNHI Denpasar (2015) untuk gelar Doktor, setelah sebelumnya meraih gelar S1 di FKK Undana Kupang dan FH Undip Semarang dan berlanjut S2 Magister Manajemen di Universitas Satya Gama Jakarta, dan University Van Amsterdam Nederland.
Di luar bidang akademis, Prof. Made Sudjana juga aktif dalam berbagai organisasi masyarakat di Bali seperti APPI, INTRA-WIN, dan FKDM. Pengalaman luasnya selama bertugas di Waskita Karya yang kerap berpindah tugas setiap tiga tahun ke berbagai kota dan provinsi di Indonesia, serta tugas ke luar negeri, menjadi bekal berharga dalam karirnya sebagai wiraswasta, advokat, dan dosen.
Prof. Made Sudjana juga telah menerbitkan 3 buah buku motivasi, salah satunya berjudul “Rekam Jejak Sang Motivator”, yang mengisahkan perjalanan hidup dan pengalamannya. Buku ini menjadi kenangan berharga yang diwariskan kepada anak cucunya.
“Buku-buku itu sudah tersebar di toko buku Gramedia seluruh Indonesia,” ucapnya.
Dalam pandangannya, pendidikan memiliki lima poin penting: pengabdian kepada keluarga, memberikan nasihat organisasi, peran sebagai motivator, profesionalisme sebagai guru besar, dan mengajarkan generasi muda bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.
“Hidup kita akan berarti bilamana hasil yang dicapai memberikan berkat bagi orang lain,” ujar Prof. Made Sudjana. Sebagai Ketua Indonesia Dispute Board (Dewan Sengketa Indonesia) Bali, beliau juga bertugas melakukan mediasi antara pihak yang bersengketa sebelum masuk ke pengadilan dan melakukan kunjungan kerja ke negara tetangga untuk mengadakan kerja sama dalam menangani masalah sengketa internasional.
Dengan segala prestasi dan dedikasinya, Prof. Made Sudjana terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan. (kbh2)