Korban Meninggal Kebakaran Gudang Gas Elpiji Bertambah Menjadi 3 Orang, Lainnya Kritis
Denpasar-kabarbalihits
Setelah seorang korban kebakaran gudang gas elpiji di jalan Cargo Taman 1 Banjar Uma Sari, Desa Ubung Kaja, Denpasar meninggal pada Senin (10/6/2024), kembali pihak RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah menyatakan korban meninggal bertambah menjadi 3 orang, pada Selasa (11/6/2024).
Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Prof. Ngoerah, dr.Affan Prigambodo Permana menyampaikan, ketiga korban meninggal dunia dalam perawatan di ruang ICU. Terdata korban bernama Edy Herwanto (40) meninggal pada Senin 10 Juni 2024, pukul 02.00 wita dengan luka bakar mencapai 90 persen, Purwanto (43) meninggal pada Senin 10 Juni 2024, pukul 13.45 Wita dengan luka bakar 74 persen dan Yudis Aldyanto (33) meninggal pada Selasa 11 Juni 2024 pukul 03.10 Wita dengan luka bakar 88 persen.
Disebut peristiwa ini merupakan kejadian luar biasa yang memakan banyak korban dari kebakaran yang terjadi di gudang gas elpiji. RSUP Prof. Ngoerah telah menerima pasien korban kebakaran sejak Minggu (9/6/2024) sebanyak 16 orang yang dirawat di Burn Unit. Dengan bertambahnya korban meninggal, saat ini RS Prof. Ngoerah merawat secara intensif 13 korban kebakaran dengan kondisi kritis.
“ada 4 orang diantar oleh masyarakat, 7 orang rujukan dari RS Mangusada Badung, 7 orang dari rujukan RS Surya Husada, Ubung dan 2 orang rujukan dari RS Balimed, jadi total 16 korban luka bakar yang datang ke rumah sakit Prof. Ngoerah,” jelas dr.Affan Prigambodo saat konferensi pers, Selasa (11/6/2024).
Selanjutnya Kepala Instansi Rawat Intensif dan Luka Bakar, dr. Putu Kuniyanta menyebut, saat ini 12 korban kebakaran dirawat dengan bantuan alat nafas. Tidak hanya mengalami luka bakar yang serius, para korban juga kesulitan saat bernafas.
“tidak menutup kemungkinan yang satu ini (korban) kondisinya masih labil, juga kami bantu dengan alat bantu nafas, terkait luka ledakan yang cukup keras sehingga masuk ke jalan nafas bagian atas,” katanya.
Dengan luka bakar yang cukup luas dari 30 persen hingga 90 persen, tim medis berupaya menstabilkan kondisi para korban, sebab secara umum kondisi keseluruhan pasien disebut sangat kritis dan labil
“berdasarkan pengalaman kami, luas luka bakar diatas 60 persen itu sudah istilahnya agak sulit,” ujarnya.
Sementara Dokter Bedah Plastik dan Penanggung Jawab Pasien, dr. I Gusti Putu Hendra Sanjaya mengatakan, melihat kondisi luka bakar yang dialami para pasien, pihaknya akan terus memantau dan melakukan proses menyeimbangkan kondisi tubuh dengan memberikan obat-obatan maupun cairan, sehingga diharapkan kondisi pasien mengalami perubahan secara umum.
“apabila nanti kondisi itu mulai ada harapan, misalnya ada perbaikan luka bakarnya lebih rendah maka kami akan lakukan operasi untuk perbaikan pada lukanya,” harap Dokter Hendra Sanjaya.
Dari keseluruhan korban, dikatakan hanya satu orang yang mengalami luka bakar 30 persen, sedangkan korban lainnya mengalami luka bakar diatas 60 persen. Dimana luka bakar yang dialami keseluruhan pasien dominan terdapat pada bagian wajah, dada, dan kaki. (kbh1)